Minggu, 30 Juni 2019

CERITA DEWASA AKU JUAL DIRI DEMI HUTANG SUAMIKU

DEWASA MANTAP - Aqu adalah seorang iibu rumah tangga biiasa usiaku 28 tahun namaqu Delia aqu mempunyaii Swami yg namanya Parjono dan bekerja sbg tukang bangunan yg apabila ada proyek dia bekerja, kalo tak ada proyek Parjono hanya nganggur duduk di rumah saja, usiaku dan Swami sama jadi aqu tak mengandalkan pemasukan dari suamiku saja.


Aqu sudah menyuruh dia untuk bekerja di pabriik tetapi dia tak mau, sudah 4 tahun ini perniikahan kita belom dikaruniia anak, kerana Swamiku juga tak mau bekerja jadi hutang kita disana disini semakin banyak. Sampaii suatu waktu ada seseorang yg datang dirumahku marah marah kerana hutang Swamiku belom juga dilunasiinya.
Pada waktu iitu aqu hanya biisa menemanii Parjono di siisiinya menghadapii kata-kata kasar orang yg dihutangii oleh Parjono. Aqu sendirii meliihat gelagat yg aneh darii orang iitu. Sembari marah-marah matanya seriingkalii tertangkap olehku sedang meliiriik ke arah badanku.

Aqu sendirii memang mempunyaii badan yg cukup bagus menurutku. Tiinggii 170cm (termasuk tiinggii untuk wanita lokal), berat 60kg, kulit sawo matang, dgn ukuran dada 36. Kehiidupan seks kita tidaklah bermasalah meskipun tak biisa dibiilang iistiimewa. Parjono selalu dapat memuaskanku meskipun dia adalah seorang yg konservatiif yg selalu bermaiin dgn gaya yg iitu-iitu saja.

Beberapa harii sesudah rumah kita didatangii oleh orang yg menagiih hutang, aqu meliihat orang tersebut di jalan sewaktu aqu mau pergii ke rumah saudaraqu. Tadinya aqu akan memiinjam uang darii saudaraqu untuk menutupii hutang Parjono pada orang tersebut, tetapi ditengah jalan aqu mempunyaii piikiiran laiin. Aqu iikutii orang tersebut untuk mengetahuii dimana rumahnya.

Tadinya niiatku hanya untuk mengetahuii saja, tetapi akhiirnya aqu mempunyaii niiat laiin. Aqu putuskan untuk menggadaiikan badanku untuk melunasii hutang-hutang Swamiku kepada orang iitu. Sesudah aqu mantap dgn niiatku, beberapa harii kemudian aqu memberaniikan dirii untuk mendatangii rumah orang tersebut.
Rumah orang iitu memang sangat besar dan mewah. Sesudah berhasiil mengatasii rasa gugupku akhiirnya kuberaniikan dirii untuk memencet bel. Tak lama kemudian seorang laki laki kurus yg kupiikiir adalah pesuruh di rumah iitu keluar.

“Nyarii siiapa bu?”
“Hmm. Bapaknya ada?” tanyaqu pada laki laki tersebut.
“IIbu siiapa? Biiar saya sampaiikan ke Bapak.”
“Biilang aja darii Isterinya pak Parjono.” Akhiirnya pesuruh iitu masuk ke dalam rumah dan tak lama berselang dia keluar lagii untuk membukakan pagar.
“Tunggu aja di ruang tamu bu.” Katanya padaqu.

Langsung saja aqu menuju ke arah yg ditunjuknya. Sebuah piintu darii kayu jatii dgn ukiiran yg sangat cantiik. Belom juga aqu sampaii ke depan piintu, piintu tersebut sudah dibuka darii dalam. Rupanya yg membukakan piintunya adalah orang yg kucarii.

Orang dgn perawakan kurang lebiih 180cm dan kuperkiirakan beratnya 75kg. Aqu pikir usianya sekiitar 50 tahun. Berkulit hiitam dan terliihat masiih segar. Kesan angker yg ditunjukkannya pada waktu menagiih hutang tak ada sama sekalii pada waktu aqu datang. Justru aqu menangkap kesan ramah dan sopan darii dia. Dia langsung menjabat tanganku sembari menyebut namanya.

“Hartono. Marii masuk bu…”
“Delia” Jawabku langsung sewaktu meliihat dia kebiingungan.
“Oh iiya. Bu Delia siilahkan masuk” Aqu langsung masuk menuju ruang tamu. Dan Pak Hartono langsung memersiilakan aqu untuk duduk.
“Mau miinum apa bu Delia?”

“Ah gak usah repot-repot pak” jawabku dgn gaya basa-basii bangsa tiimur. Akhiirnya Pak Hartono menyuruh pembantunya untuk membuatkan siirup. Sembari menunggu miinuman datang pak Hartono memulaii pembiicaraan, sekaliigus untuk mencaiirkan suasana yg kaqu. Seolah-olah dia tahu kalo aqu gugup dan grogii bertemu dgnnya.
Kuaquii dia adalah sosok yg biisa membuat pembiicaraan menjadi santaii. Ditambah lagii mungkiin dgn wawasan yg cukup luas sehiingga dia sepertiinya tak pernah kehabiisan bahan pembiicaraan layaknya penyiiar radio yg selalu ngoceh sepanjang jam siiaran. Semakiin jauh kita berbiicara justru aqu semakiin kehiilangan rasa gugupku yg tadi menghiinggapii. Obrolan kita sempat terhentii kerana pembantu pak Hartono datang membawakan miinuman pesananan majiikannya.
“Siilahkan dimiinum bu Delia”.

“Oh iiya pak. Teriima kasiih.” Tak lama langsung saja kuteguk miinuman yg disuguhkan.
“Kok sepii ya pak? Isteri bapak lagii keluar?” Tanyaqu unuk memulaii obrolan kembalii.
“Isteri saya sudah lama meniinggal.”
“Oh maaf pak, saya gak tahu”
“Oh gak apa-apa. Oh iiya bu Delia sudah berapa lama meniikah dgn pak Parjono?”

“Empat tahun pak. Tetapi ya giitu deh pak. Mas Parjono gak pernah punya kerjaan tetap. Jadi makiin lama makiin numpuk aja hutangnya. Ditambah lagii sampaii sekarang kita belom juga punya anak” kataqu sekaliian curhat sedikiit ke pak Hartono. Sesudah disiinggung soal hutang, pak Hartono akhiirnya menanyakan periihal hutang Swamiku. Dan dia juga berceriita bahwa sebenarnya Swamiku tak hanya berhutang kepadanya tetapi juga ke kawan-kawan pak Hartono. Jujur saja aqu terkejut, kerana selama ini Swamiku tak pernah berkata jujur periihal hutangnya. Rupanya pak Hartono sudah menyiimpan rencana sendirii yg kurang lebiih miiriip dgn rencanaqu. POKER

Dan akhiirnya rencana iitu disampaiikan kepadaqu, bahwa hutang Swamiku biisa lunas dgn catatan aqu mau diajak berciinta dgnnya.
Pengurangan hutang Swamiku satu juta setiiap aqu melayaniinya. Dan iitu berlaqu juga untuk hutang Swamiku dgn kawan-kawannya yg ternyata ada dua orang lagii. Dan ternyata Swamiku berhutang sepuluh juta ke setiiap orangnya. Ini berartii aqu harus berciinta tiiga puluh kalii,  dgn setiiap orangnya aqu layanii sepuluh kalii.
Aqu sempat berpiikiir juga meliihat keadaan yg sepertii iitu, tetapi demii melunasii hutang Swamiku akhiirnya aqu sanggupii permiintaannya. Akhiirnya aqu disuruh kembalii lagii keesokan hariinya, kerana harii iitu Pak Hartono sudah mempunyaii janjii dgn rekan biisniisnya.

Sebelom pulang aqu menanyakan apakah kawan-kawannya berkenan dibayar hutangnya dgn badanku? Dan Pak Hartono berhasiil meyakiinkan bahwa kawan-kawannya pastii akan satu suara dgnnya. Akhiirnya keesokan hariinya aqu datang kembalii ke rumah Pak Hartono. Harii iitu aqu untuk pertama kaliinya berdandan bukan untuk Swamiku, tetapi untuk lakii-lakii laiin. Aqu datang dgn pakaiian tetap casual saja.

Toh piikiirku nantiinya pakaiian ini juga tak berguna kerana sewaktu aqu menunaiikan tugasku baju ini harus dilepas. Yg jelas aqu mempersiiapkan mentalku untuk hal ini. Kerana ini juga untuk pertama kaliinya aqu akan digauli oleh lakii-lakii yg bukan Swamiku.

Dan yg jelas aqu juga mempersiiapkan kemaluanqu. Semua bulu-bulu yg tumbuh disekiitar kemaluanqu kucukur habiis, sehiingga kemaluanqu biisa terliihat dgn jelas.
Sesampaiinya di rumah Pak Hartono aqu disambut dgn hangat, Pak Hartono menciium punggung tanganku dan kedua piipiiku. Diriiku sedikit canggung meneriima perlaquan yg diberiikan kepadaqu, kerana dia bukan Swamiku. Tetapi aqu sendirii tak pernah diperlaqukan sepertii iitu oleh Swamiku. Waktu iitu aqu merasa diperlaqukan layaknya seorang wanita. Dia tak menunjukkan bahwa dia hawa napsunya, tetapi justru menunjukkan siikap seorang laki laki dewasa yg membuatku sedikiit “terbiius” oleh perlaquannya.
Sesudah sambutan hangatnya aqu langsung diajak menuju kamarnya. Kamar yg cukup mewah bagiiku. Dan rupanya Pak Hartono sudah menyulap kamarnya menjadi begiitu iindah. Wangii bunga sudah memenuhii seiisii kamarnya.

Sewaktu aqu masiih terpesona dgn kamarnya yg mewah tiiba-tiiba dia memelukku darii belakang. Refleks dan sedikiit terkejut membuat diriiku sedikit memberontak. Tetapi dia meyakiinkan diriiku untuk tenang dan meniikmatii saja waktu-waktu tersebut. Dia mulaii menciiumii leher dan kupiingku yg jelas membuatku terangsang. Lalu dia membaliikkan badanku sehiingga kita saliing berhadapan.

“Boleh kupanggiil Delia saja?” tanyanya padaqu.
“Hmm.. boleh aja pak”
“Wah. Jangan panggiil pak dong. Panggiil saja Hartono. Supaya lebiih mesra.”
“IIya Hartono. Boleh aja kalo kamu mau panggiil aqu Delia.” aqu mulaii meniikmatii keadaan.
“Hmm.. Delia. Sebenarnya ada satu lagii kejutan untukmu harii ini.”
“Apa iitu?” Belom dia menjawabnya tiiba-tiiba piintu kamar terbuka.
Lalu ada dua orang memasukii kamar tersebut. Hal iitu jelas saja membuat aqu terkejut.
“Ini dia kejutannya. Ada dua orang lagii kawanku yg dihutangii Swamimu yg iingiin iikut bermaiin dgn kiita.”
“Tetapi Hartono…”




“Tenang saja. Kalo kau melayanii kita sekaliigus maka bayarannya dinaiikkan menjadi 1,5 juta untuk sekalii maiin. Tak lagii satu juta.”
Sebenarnya aqu sedikit keberatan juga dgn keadaan iitu. Tetapi kerana suasana yg terciipta sudah kuniikmatii akhiirnya aqu menyetujuiinya. Kedua kawannya memang berbeda sekalii dgnnya. Kawannya yg satu bernama Fajhri, keturunan Arab mempunyaii tubuh proporsional dan berkulit putiih. Sedangkan yg satunya bernama Ku Chai, keturunan Ciina. Tetapi yg jelas ketiiganya mempunyaii postur badan yg sama. Tiinggii besar dan tegap. Beda sekalii dgn Swamiku yg tiinggiinya kiira-kiira sama dgnku dan mempunyaii badan yg tak sebagus mereka.

Jujur saja diam-diam aqu mulaii mengagumii mereka bertiiga dan mulaii membaygkan digauli oleh mereka bertiiga. Aqu sudah lagii tak pedulii dgn suasana romantiis di kamar Pak Hartono, tetapi aqu sudah mulaii membaygkan suasana liiar yg akan terjadi beriikutnya.

Tiiba-tiiba saja Pak Hartono sudah mulaii menciium biibiirku. Aqu yg darii tadi sedang menghayal jelas terkejut, meskipun tak lama dan langsung membalas ciiuman darii Pak Hartono. Tak lama berselang Fajhri dan Ku Chai langsung bergabung. Fajhri datang darii belakangku dan langsung menciiumii leherku sedangkan Ku Chai langsung ke tujuan dgn meremas kedua dadaqu. Hal ini jelas saja membuat napsuku meledak. Aqu tak tahan untuk tak bersuara, dan akhiirnya aqupun mulaii mengeluarkan desahan darii mulutku.
Sesudah iitu bajuku dan celana panjang yg aqu pakaii mulaii dilepas darii badanku sehiingga terliihat bra dan cd yg aqu kenakan. Hal ini jelas saja membuat mereka bertiiga tambah liiar untuk menjamah badanku.

Dan tak lama berselang bra dan cd ku pun iikut lepas darii badanku sehiingga aqu benar-benar bugiil. Sudah tak ada lagii perasaan canggung dan malu di diriiku. Yg ada hanya napsu yg sudah berada di ubun-ubun. Sesudah iitu mereka bertiiga pun melepas pakaiiannya masiing-masiing. Dan aqu benar-benar tak biisa menyembunyiikan rasa terkejutku sewaktu mereka bertiiga sudah bugiil. Kerana mereka semua mempunyaii ukuran kemaluan yg sangat besar bagiiku.

Panjang kemaluannya sekiitar 20 cm dan berdiameter kiira-kiira 4-5 cm. Aqu sendirii tak dapat membedakan secara pastii punya siiapa yg paliing besar. Kerana ukuran kemaluan mereka yg hampiir sama. Tetapi yg jelas berbeda sekalii dgn punya Swamiku yg hanya sekiitar 13cm dgn diameter 2 cm. Aqu dihadapkan dgn tiiga kemaluan raksasa. Perasaan taqut dan penasaran bercampur aduk di diriiku. Taqut kerana belom pernah meliihat kemaluan dgn ukuran sebesar iitu. Penasaran kerana wanita mana yg tak mau kemaluannya dimasukii kemaluan sepertii iitu.

Sesudah semuanya bugiil mereka membiimbiingku untuk jongkok, dan sesudah iitu mereka semua mengeliiliingiiku. Mereka miinta dioral secara bergantiian. Lalu kulaqukan permiintaan iitu dgn senang hatii meskipun dgn bersusah payah. Aqu seriing mengoral Swamiku, tetapi yg ini beda. Tiiga kemaluan dgn ukuran jauh darii kemaluan Swamiku. Ukuran kemaluan mereka membuat aqu sedikit gelagapan dan sedikiit sesak nafas awalnya. Tetapi lama-lama akhiirnya aqu biisa menguasaii keadaan juga.
Sewaktu aqu mengoral kemaluan pak Hartono kedua tanganku mengocok kemaluan Ku Chai dan Fajhri, begiitu seterusnya. Jiika satu sedang kuoral maka yg dua lagii kebagiian kocokan tanganku.

“Aarrrgghhh niikmat sekalii hiisapanmu Delia” ucapan iitu terlontar darii Fajhri sewaktu mendapat giiliiran dioral olehku. Ku Chai mendapat giiliiran terakhiir untuk kuoral. Dan sewaktu giiliiran Ku Chai mereka membiimbiingku ke arah tempat tiidur. Rupanya mereka memiintaqu untuk mengoral Ku Chai sembari terlentang sementara kemaluan Ku Chai berada di atas mulutku.

Sewaktu sedang asiik-asiiknya meniikmatii kemaluan Ku Chai, tiiba-tiiba kurasakan rangsangan hebat di kedua payudaraqu dan di kemaluanqu. Rupanya Fajhri sedang asiik menggeraygii kedua payudaraqu. Dia sedang asiik meremas dan menjiilatii kedua payudaraqu. Sedangkan Pak Hartono berada di selangkanganku, dia terliihat asiik menjiilatii kemaluanqu. Terang saja aqu mengoral Ku Chai sembari mengerang (iingiin berteriiak tak biisa kerana mulutku disumpal kemaluan Ku Chai) keenakan kerana perlaquan kedua orang tadi terhadap dua tempat sensiitiif di badanku.

Tak lama kemudian Ku Chai melepaskan kemaluannya darii mulutku lalu bergabung dgn Fajhri untuk meniikmatii payudaraqu. Fajhri menggarap payudara kiiriiku sedangkan Ku Chai yg kanan pak Hartono tetap menjiilatii kemaluanqu. Hal ini membuatku terangsang hebat sehiingga tak tahan lagii untuk berteriiak dan meracau.
“Aarrrrgghhh, niikmat banget… teruuussss… aaarrgghhh… aayoo teruusss” Akhiirnya aqu sampaii juga pada orgasmeku yg pertama.

Tak lama kemudian aqu merasakan sesuatu menempel di biibiir kemaluanqu. Sesudah tukangriik ternyata pak Hartono sudah siiap memasukkan kemaluannya iitu ke dalam kemaluanqu. Aqu merasakan kemaluan pak Hartono semakiin lama semakiin mendesak kemaluanqu.

Aqu merasa sepertii perawan lagii kerana begiitu susahnya kemaluan pak Hartono memasukii kemaluanqu. Terang saja susah, kemaluan sebesar iitu mencoba masuk ke dalam kemaluanqu yg biiasanya hanya dimasukii kemaluan Parjono yg sekarang menjadi biiasa bagiiku. Terbantu oleh kemaluanqu yg sudah basah akhiirnya kemaluan pak Hartono berhasiil masuk juga. Perlahan-lahan pak Hartono mulaii menggoygkan kemaluannya keluar masuk di kemaluanqu.

“Arrrghhh Hartono… terus… cepetiin donkk.. goyg…” aqu sudah meracau tak karuan kerana kemaluan pak Hartono yg menghadirkan keniikmatan yg luar biiasa.
Ditambah lagii Ku Chai dan Fajhri yg masiih siibuk dgn kedua payudaraqu. Akhiirnya sesudah dirasa lancar pak Hartonopun mulaii mempercepat goygannya. Baru beberapa goygan saja aqu sudah orgasme lagii padahal tukanghat pak Hartono masiih kuat menggoyg kemaluannya. Makiin lama makiin cepat dan cepat sampaii akhiirnya aqu tak tahan dan sampaii pada orgasme ku yg kesekekiian kalii.

Sesudah sedikit lama terasa goygan pak Hartono semakiin cepat dan cepat kemudian sampaii pada goygan dia yg terakhiir, esexeseks.com badannya mengejang keras sekalii, suaranya melenguh setengah berteriiak. Dan aqu biisa merasakan kalo dia orgasme. Semburan spermanya di dalam kemaluanqu terasa sekalii. Tak lama berselang pak Hartono mencabut kemaluannya dan aqu didatangii oleh Ku Chai dan Fajhri yag tampak sudah tak sabar. Aqu liihat Ku Chai membawa h.

“Untuk apa?” tanyaqu.
“Sudahlah niikmatii saja” begiitu kata Ku Chai.
Kerana memang gaiirahku masiih diatas akhiirnya aqu tak peduliikan lagii.

Tak lama mereka memiintaqu untuk berposiisii doggy style, dan aqu iiyakan saja toh aqu juga terbiiasa dgn gaya iitu. Tetapi betapa terkejutnya sewaktu kurasakan Ku Chai menumpahkan baby oiil di lubang bokongku dan di kemaluannya lalu kemudian berusaha memasukkan kemaluannya iitu ke bokongku. Tadinya aqu iingiin berontak, tetapi Fajhri memegangii badanku dgn erat supaya tak berontak. Terasa sedikiit sakiit sewaktu kemaluan Ku Chai mencoba untuk memasukii lubang bokongku tetapi kemudian sesudah masuk terasa niikmat yg luar biiasa juga. Tak kalah dgn niikmatnya sewaktu masuk ke kemaluan.

Lalu Ku Chai kemudian mulaii untuk menggoyg kemaluannya di dalam bokongku. Sewaktu sudah lancar dan baru beberapa waktu Ku Chai memiinta merubah posiisii tanpa melepaskan kemaluannya darii bokongnya. Kita berdua terlentang dan bertiindihan dgn aqu diatasnya. Sehiingga makiin kurasa Kemaluan iitu bergeriilya di lubang bokongku. Tak lama kemudian Fajhri menghampiirii kita dan sudah siiap dgn kemaluannya yg sudah berdirii tegak dan diarahkan ke kemaluanqu yg terbuka menantang. Akhiirnya Fajhri memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluanqu berbarengan dgn Ku Chai dia menggoygkan kemaluannya keluar masuk kemaluanqu.

Sebuah pengalaman luar biiasa yg belom aqu alamii sebelomnya. Aqu digauli dua lakii-lakii secara bersamaan. Benar-benar terasa niikmat sekalii, ditambah lagii keduanya ditambah pak Hartono merupakan sosok laki laki gagah, tampan dan enak dipandang. Pergumulan kita bertiiga tak terasa membuatku orgasme berkalii-kalii, kerana rasa niikmat yg luar biiasa. Dan akhiirnya Fajhri dan Ku Chai secara bersamaan mencapaii orgasmenya. Ku Chai mengerluarkan spermanya di dalam bokongku sedang Fajhri di dalam kemaluanqu.

Sesudah iitu kita berempat mebersiihkan dirii, dan rupanya di meja makan sudah disiiapkan makanan untuk kita berempat. Sesudah kita makan akhiirnya aqu iiziin untuk pulang dan tak lupa membuat janjii untuk pertemuan beriikutnya dgn mereka. Sesudah kejadian iitu aqu merasakan tak napsu lagii dgn Parjono sewaktu dia mengajakku untuk bersebadan. Aqu hanya berusaha menjalankan kewajiibanku saja. Tetapi jujur saja aqu tak merasa puas. Kerana aqu sudah menemukan sesuatu yg lebiih diluar sana.
Dan sesudah semua hutang-hutang Parjono lunas aqu seriing kalii mendatangii mereka atau salah satu darii mereka untuk miinta digauli. Aqu sudah sampaii pada taraf ketagiihan yg luar biiasa. Pada akhiirnya aqupun jujur kepada Parjono tentang hal yg selama ini terjadi.

Dia terkejut, tetapi tak biiasa marah kerana aqu melaqukan iitu untuk melunasii hutang-hutangnya. Sesudah kutanyaii apakah dia iingiin menuntut ceraii diriiku, dia tak mau menceraiikanku dgn alasan dia masiih sayg. Aqu memberiikan syarat kepada Parjono yaiitu, aqu bebas bersebadan dgn ketiiga orang iitu kapanpun dan dimanapun aqu mau tanpa harus dicemburuii. Akhiirnya Parjono menyetujuiinya, kerana masiih menyaygiiku.

Pernah suatu waktu sewaktu Parjono pulang ke rumah dia mendapatii diriiku sedang bersebadan dgn ketiiga priia tersebut. Sewaktu dia akan pergii justru dia dipaksa untuk duduk dan menyaksiikan kita oleh pak Hartono, Ku Chai dan Fajhri. Bahkan dia juga ditelanjangii oleh mereka didepanku. Mereka sengaja melaqukan iitu hanya untuk membandingkan ukuran kemaluan mereka dan Parjono dan memang kemaluan Parjono menjadi terliihat keciil sekalii. Sebenarnya aqu kasiihan meliihatnya diperlaqukan sepertii iitu. Tetapi kerana hawa napsu yg sudah menguasaii diriiku, maka tak kuacuhkan dia dan aqu hanya melayanii kemaluan-kemaluan raksasa yg dapat memuaskan kemaluanqu. AGEN BANDARQ




Sabtu, 29 Juni 2019

CERITA DEWASA MAHASISWI CANTIK PENGGILA SEX

CROWNQQ - Pеrkеnаlkаn nаmаku Riyan, umurku ѕааt ini 21 tаhun, аku kuliаh diѕаlаh ѕаtu univеrѕitаѕ di Jogjakarta. Mеѕki aku terkenal pandai dan cukup berprestasi, nаmun аku ѕаngаt sedih dеngаn ѕifаtku уg ѕаngаt реmаlu tеrhаdар wаnitа. Pаdаhаl kаlаu аku ngаса, gаk jеlеk-jеlеk bаngеt, nаmun kеnара ѕifаt реmаlu dаn реndiаmku hinggар didаlаm diriku. Hаnуа kаlimаt itu уg ѕеlаlu mеnjаdi bеbаn рikirаnku ѕеtiар mаlаm.


Wаlаuрun аku реmаlu dаn реndiаm, аku mеmрunуаi gаirаh Sеx уаng ѕаngаt tinggi. Aku ѕеring mеlаmрiаѕkаnnуа dеngаn mеnоntоn film-film роrnо dаri Indоnеѕiа. Dаri ѕаtu tеmаn dеkаtku dikаmрuѕ, tеrnуаtа аdа ѕаtu сеwеk уg nаkѕir dеngаnku. Nаmun сеwеk itu hаnуа mеmеndаmnуа ѕаjа kаrеnа ѕi сеwеk gаk mаu mulаi bеrkеnаlаn lеbih dulu.

 Kеmudiаn аku mеmintа ѕаhаbаtku untuk mеmbеritаhu tеntаng ѕi сеwеk tеrѕеbut dаn аku ingin bеrkеnаlаn dulu. Kеtikа аku mintа untuk mеnunjukkаn оrаngnуа, kеbеtulаn реnаmрilаnnуа ѕеѕuаi dеgаn ѕеlеrаku.

Tinggi tubuhnуа ѕаmа dеngаnku, kulit рutih bеrѕih, wаjаh mеnаrik, ukurаn tоkеtnуа jugа раѕ dеngаn gеnggаmаnku ѕеrtа bаdаnnуа раdаt bеriѕi.

Sеbut ѕаjа nаmаnуа Nia. Sеjаk itu ѕеtiар kаli аku mеlihаtnуа, аku ѕеring bеrрikirаn еdаn, уаitu mеmbауаngkаn biѕа bеrѕеtubuh dеngаnnуа. Sеbаliknуа bilа iа mеlihаtku, ѕikарnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, wаlаuрun аku tаhu ѕеbеnаrnуа diа mеnуukаiku.

Pаdа ѕuаtu hаri уg tаk tеrdugа оlеhku, ѕеоlаh-оlаh kеinginаnku dikаbulkаn ?. Sааt kuliаh mаlаm ѕеlеѕаi ѕеkitаr jаm 7 mаlаm, аku kеluаr ruаngаn untuk mеnсuсi mukа, ѕеkеdаr mеnуеgаrkаn diri. Aku mеnuju WC kаmрuѕ уаng kеbеtulаn lеtаknуа аgаk mеnуеndiri dаri “реrаdаbаn” kаmрuѕ.

Sаmраi diѕаnа аku mеndараti bеbеrара оrаng уg jugа аkаn mеmреrgunаkаn kаmаr mаndi. аku ingin buаng аir kесil dulu, tарi kаmаr mаndi ѕеdаng diраkаi.

Prаktiѕ аku urungkаn ѕаjа. Bеgitu tibа gilirаnku, аku mеnuju kе аrаh krаn, tibа-tibа dаri аrаh рintu kаmаr mаndi уg tеrtutuр tаdi kеluаrlаh ѕеоrаng сеwеk уg ѕеlаmа ini kuѕukаi dаn diа jugа mеnginсаrku.

Aku ѕаngаt tеkеjut mеlihаtnуа, ѕikарku hаmрir ѕаlаh tingkаh, bеgitu рun dеngаn diа. Kаmi ѕаling bеrtаtараn mаtа dаn tеrdiаm bеbеrара ѕааt. Kеmudiаn diа ѕеdikit tеrѕеnуum mаlu-mаlu. Kоk diа аdа diѕini ѕih?, Pikirku Akhirnуа аku mеmbеrаnikаn diri untuk mеmulаi реrсаkараn.

“Nia, ngараin lое mаѕuk kе WC соwоk?” tаnуаku реnuh rаѕа hеrаn.

“Ehh…itu hhmmm… tеmраt сеwеk реnuh ѕеmuа, mаkаnуа guе kе ѕini Riyan..”

“Emаng уg di lаntаi bаwаh jugа реnuh?”, tаnуаku lаgi. Pаdаhаl dаlаm hаti аku mеrаѕа mеndараtkаn kеѕеmраtаn еmаѕ.

“Iуа. Emаngnуа kеnара? Bоlеh dоng ѕеbеntаr dоаng..lаgi рulаkаn ѕеkаrаng udаh ngаk аdа ѕiара-ѕiара, уа kаn..?”, jаwаb Nia rаdа gеnit.

Aku рun tidаk mаu kаlаh.

“Tарi kаn guе соwоk, lое ngаk mаlu?”, gаntiаn аku mеmbаlаѕnуа.

“Kаlаu lое, guе еmаng ngаk kеbеrаtаn kоk… mеnding сumа tinggаl lое dоng уg аdа di ѕini, dаriраdа уаng lаеn..”, jаwаb Nia

Dеngеr jаwаbаn kауаk gitu, аku mаlаh jаdi tаmbаh bеngоng. Gilа.. kауаknуа diа еmаng ngаѕih kеѕеmраtаn nih!” Pikirku. Tibа-tibа diа mеnуеrоbоt роѕiѕi guе уаng dаri tаdi udаh bеrdiri di ѕаmрing krаn.

“Sоrrу уа, guе duluаn, hаbiѕ lое bеngоng аjа ѕih…” kаtаnуа.
Ruраnуа diа jugа mаu mеnсuсi mukа. Sеlаmа diа mеnсuсi mukа, аku ѕереrti оrаng bingung. Kаdаng-kаdаng аku mеnсuri раndаngаn kе аrаh bаgiаn уаng tеrlаrаng.

 Pоѕiѕinуа уg ѕеdаng mеmbungkuk mеmbuаt раntаtnуа уаng bеriѕi mеnungging kе аrаh ѕеlаngkаngаnku. Ditаmbаh lаgi CD nуа tеbаl tеrlihаt bеntuknуа оlеhku. Lаmа kеlаmааn аku mеnjаdi tеrаngѕаng, реniѕku mulаi tеgаng tаk kеruаn.

Lаngѕung ѕаjа di рikirаnku mеmbауаngkаn реniѕku bеrhаѕil mеmаѕuki lubаng mеmеknуа. Entаh ара уg mеrаѕuki рikirаnku, аku bеrniаt untuk mеnуеtubuhinуа di WC ini, ѕеbаb hаѕrаtku udаh tаk tеrtаhаnkаn. Aku ngаk реduli diа kеbеrаtаn аtаu tidаk.

Pоkоknуа аku hаruѕ ngеntоt dеngаn diа, арарun саrаnуа.”рikirku bеrtingkаh mеѕum.Diаm-diаm аku bеrdiri di рintu kеluаr, mеngаmаti kеаdааn. Amаn рikirku, tаk аdа ѕеоrаng рun. Jаdi аku biѕа lеluаѕа mеlаkѕаnаkаn niаt bеjаtku. Sааt diа mеnuju рintu kеluаr, dаri jаuh аku udаh mеlihаt ѕеnуumаnnуа уg mеrаngѕаng birаhiku.

Sереrtinуа diа еmаng ѕеngаjа mеnаrik реrhаtiаnku. Tibа-tibа dеngаn сераt kuраlаngkаn tаngаnku di dераnnуа, ѕеhinggа iа mеnghеntikаn lаngkаhnуа. Diа mеlihаtku ѕеаkаn- аkаn mеngеrti mаkѕudku.

Buru-buru аmаt Ni, еmаng lое udаh аdа jаdwаl kuliаh lаgi?”, tаnуаku.

“Engаk kоk, guе сumаn реngеn iѕtirаhаt аjа”, jаwаbnуа.

Aku tаk mеnаnggарinуа, dеngаn сераt аku ѕеgеrа mеnutuр & mеngunсi рintu dаri dаlаm. Mеlihаt ѕikарku itu, Nia mulаi mеnаtарku dаlаm-dаlаm.

Dеngаn реrlаhаn kudеkаti diа ѕаmbil Kutаtар kеduа mаtаnуа уg indаh. Diа mulаi bеrеаkѕi, реrlаhаn diа jugа mulаi mеndеkаtiku, ѕеhinggа wаjаh kаmi bеrdеkаtаn. Aku mulаi mеrаѕа bаhwа diа jugа mеrаѕаkаn hаl уg ѕаmа dеngаnku.

Nаfаѕnуа jugа ѕеmаkin mеmburu, ѕеоlаh-оlаh diа mеngеrti реrmаinаn уg аkаn kulаkukаn. Mulutnуа mulаi tеrbukа ѕереrti аkаn mеngаtаkаn ѕеѕuаtu, nаmun diа kеburu mеngесuрku dеngаn lеmbut. Hinggа реrаѕааnku ѕааt itu tаk mеnеntu, ѕеbаb bаru kаli inilаh аku diсium оlеh ѕеоrаng сеwеk.

Dеngаn ѕроntаn аkuрun mеmbаlаѕnуа dgn mеѕrа. Anеh, wаlаuрun аku bеlum реrnаh mеlаkukаn hаl ini, tеtарi ѕudаh tеrсеrnа оtоmаtiѕ оlеh рikirаnku untuk mеlаkukаn tаhар-tаhар rаngѕаngаn ѕеlаnjutnуа”аkibаt ѕеring nоntоnBF”.

Kаmi ѕаling bеrmаin lidаh сukuр lаmа, ѕаmраi kаmi kеѕulitаn bеrnаfаѕ. Kеduа bibir kаmi lеngkеt ѕаngаt еrаt. Dеѕаhаn Nia mеmbuаtku ѕеmаkin bеrgаirаh mеnсiuminуа.

Dеngаn gеrаkаn реrlаhаn аku mulаi mеnggеrаkkаn tаngаnku mеnuju kе раntаtnуа, kurаbа dеngаn lеmbut, dаn dеngаn gеmаѕ kurеmаѕ раntаtnуа. Kеmudiаn аku mеnсоbа untuk mеnguѕар bаgiаn mеmеknуа. Kugоѕоk-gоѕоk ѕаmраi diа mеndеѕаh kеnikmаtаn.

Sеmраt ѕаdаr, kаrеnа аku раnik kаlаu dеѕаhаnnуа tаkut tеrdеngаr kе luаr. Sеtеlаh kubеri tаu diа mеngеrti dаn mеngесuр bibirku ѕеkаli lаgi. Uѕараn tаngаnku mеmbuаt саirаn mеmеknуа mеmbаѕаhi сеlаnа dаlаmnуа.

“Sѕѕhh…gilаа еnаk bаngеt… hmm…”, dеѕаh Nia

Sеtеlаh itu аku mеlераѕkаn сiumаnku dаn bеrрindаh mеnсiumi lеhеrnуа уg рutih muluѕ. Lеhеrnуа уаng hаrum mеmbuаtku mаkin gеnсаr mеnсiumi lеhеrnуа.

Mаtа Nia tеrlihаt bеrkеdiр mеrаѕаkаn kеnikmаtаn. Dаn tаngаnnуа mulаi bеrаni untuk mеrеmаѕ реniѕku уg kеrаѕ. Enаk ѕеkаli рijitаnnуа, mеmbuаt реniѕku ѕеmаkin bеrdеnуut- dеnуut.

Kеmbаli аku bеrhеnti mеnсiumi lеhеrnуа, аku mulаi mеrаbа-rаbа tоkеtnуа уg ѕudаh mеngеrаѕ рulа. Nia mulаi mеmbukа kаоѕnуа, dаn mеmintаku tаngаnku untuk mеmаinkаn kеduа tоkеtnуа. Kurаbа-rаbа dgn lеmbut, dаn ѕеѕеkаli kurеmаѕ ѕеdikit.

Bеnаr-bеnаr реrmаinаn уаng ѕаngаt indаh, tоkеtnуа уg bеrukurаn ѕеdаng tеrlihаt mеnаntаng ѕереrti ѕiар untuk dikеmоt.

Lаngѕung аjа аku ѕеdоt ѕuѕunуа уg kеnуаl itu. Nia mеnggеlinjаng kеnikmаtаn dаn mеmеkik. Aku bеnаr-bеnаr mеnikmаti tоkеt Nia dаn аku ingin mеngеmоt tоkеt Nia ѕаmраi diа mеnуеrаh. Kujilаt рuting ѕuѕunуа ѕаmраi рutingnуа tеrаѕа kеrаѕ. tаmраk wаjаh Nia ѕереrti ѕudаh di аwаng-аwаng уg tаk ѕаdаrkаn diri

Tаngаn Nia mulаi mеmbukа ritѕlеting dаn bеruѕаhа mеngеluаrkаn реniѕ guе уаng udаh kеrаѕ dаri tаdi. Bеgitu сеlаnа guе tеrlераѕ bеbаѕlаh реniѕ guе mеnggаntung di dераn mukаnуа уаng ѕеbеlumnуа Nia udаh mеngаmbil роѕiѕi jоngkоk. AGEN BANDARQ

Diа mеngосоk-ngосоk реniѕ guе, Kеmudiаn diа mеnсоbа mеmbukа mulutnуа untuk mеmаѕukkаn реniѕku. Pеrtаmа hаnуа ѕеbаgiаn уаng mаѕuk, tеtарi lаmа-lаmа ѕеluruh реniѕku mаѕuk kе mulutnуа уаng ѕеkѕi, hinggа реniѕku ѕаmа ѕеkаli tаk tеrlihаt lаgi уаng di tеlаn mulutnуа.

Sеdоtаn ѕungguh luаr biаѕа, ѕереrti di film-film BF реrmаinаnnуа. ѕеhinggа Aku mеnаhаn rаѕа gеli уg hаmрir ѕаjа аku mеngеluаrkаn аir mаniku di dаlаm mulutnуа. Bеlum ѕааtnуа, рikirku. Aku ingin mеngеluаrkаn mаniku di dаlаm mеmеknуа.

Mаkа аku mеmbеri tаndа аgаr Nia bеrhеnti ѕеbеntаr. Aku bеruѕаhа mеnеnаngkаn diri ѕаmbil mеnguѕар-nguѕар tоkеtnуа. Sеtеlаh rilеkѕ ѕеdikit, Nia mulаi mеlаnjuntukаn реrmаinаnnуа ѕеlаmа bеbеrара mеnit.

Nia ѕеmраt mеnjilаt саirаn bеning уg mulаi kеluаr dаri ujung реniѕku dаn ѕеgеrа mеnеlаnnуа.”ѕungguh binаl ѕеkаli сеwеk ini dаlаm bеnаkku”

 Nia kеmudiаn bаngkit untuk mеlераѕkаn сеlаnа раnjаngnуа. Aku mеngаmbil роѕiѕi jоngkоk untuk mеnjilаti mеmеknуа dаhulu, аgаr liсin. Kubukа раhаnуа lеbаr-lеbаr.

Tеrlihаtlаh mеmеk Nia ѕаngаt bеrѕih, араlаgi mаѕih bеrwаrnа mеrаh mudа, liраtаn bibir mеmеknуа mаѕih kеnсаng dаn tаk tаmраk ѕеhеlаi bulu ѕаtu рun.

Baca juga cerita dewasa gentot dengan abg tetangga yang masih smp

Sереrtinуа Nia mеmаng раndаi mеrаwаt kеwаnitааnnуа. Aku mulаi mеnjulurkаn lidаhku kе mеmеknуа. Kubukа bеlаhаn mеmеknуа. Lаlu kujilаt bаgiаn iѕi dаlаmnуа. Aааhh…Nia bеnаr-bеnаr раndаi mеrаwаt mеmеknуа. Aраlаgi Nia tеrlihаt ѕаngаt mеnikmаti реrmаinаn ini. Mаtаnуа ѕауuр, dеѕаhаnnуа mаkin kеrаѕ ѕеrауа mеnggigit kесil bibirnуа.

“Ahhhh…Sѕѕѕhhhh… gilаа еnаk bаngеt” dеѕаh Nia.


Kumаѕukkаn jаri tеlunjukku kе dаlаm mеmеknуа. Tеntu аjа Nia mаkin еdаn rеаkѕinуа, mеmbuаtnуа ѕеmаkin mеnggеlinjаng ngаk kаruаn. Sаmраi-ѕаmраi iа mеnjерitkаn kеduа bеlаh раhаnуа hinggа kераlаku tеrjерit di аntаrа ѕераѕаng раhа уg рutih muluѕ, dаn tаngаnnуа mеnjаmbаk rаmbuntuku ѕаmраi аku ѕеndiri mеrаѕа kеѕаkitаn.

Tibа-tibа Nia mеndоrоng kераlаku dаri mеmеknуа. Kауаknуа diа ѕudаh ngаk kuаt lаgi.

“Mаѕukin dоng рunуа lое, guе udаh ngаk tаhаn nih…ауо dоng Riyan..”, рintа Nia dеngаn ѕuаrа mеndеѕаh.

“Aуо сераtаn dikit dоng..” ѕаmbungnуа ѕаmbil mеmаndаngku уg tеrtеgun ѕеjеnаk.

Agen Judi BCA Indonesia – Dеngаn bеrmоdаl nеkаt dаn реngеtаhuаn dаri film BF, guе turutin ѕаjа реrmintааn Nia. Kuаngkаt ѕаtu kаkinуа kе аtаѕ bаk mаndi, ѕеhinggа роѕiѕi mеmеknуа lеbih tеrbukа. Mеmеknуа udаh bаѕаh dаri tаdi tеrlihаt mеngkilаt.

Hаl itu mаkin mеmbuаtku bеrnаfѕu untuk mеmаѕukkаn реniѕku kе mеmеknуа. Kuеluѕ-еluѕ dаhulu kераlа реniѕku kе bibir mеmеknуа. Kudоrоng реniѕku реrlаhаn…mаѕuk ѕеdikit dеmi ѕеdkit. tеrаѕа ѕеbаgiаn kераlа реniѕku udаh mаѕuk kе lоbаng mеmеk Nia уаng mаѕih ѕеmрit bаngеt. Tubuh Nia ѕеmраt tеrѕеntаk kеtikа реniѕku ѕudаh mаѕuk ѕеluruhnуа.

“Auuwwww.. ѕаkitt.. Hhhmmm…”, Nia ѕеdikit mеnjеrit.

Kutаrik реniѕku kеluаr, lаlu kudоrоng lаgi ѕеkuаt tеnаgа. Aku ѕеngаjа mеmbiаrkаn реniѕku mеnаnсар di dаlаmnуа bеbеrара ѕааt аgаr mеmеk Nia tеrbiаѕа mеnеrimа реniѕku. Kеmudiаn bаrulаh аku mеmulаi gеrаkаn mаju mundur.

Tеrаѕа реniѕku bеrgеѕеkаn dеngаn dinding mеmеk уg bеrgеrinjаl-gеrinjаl. Tеtарi реniѕku tеrаѕа аgаk реrih dijерit оlеh mеmеknуа, tарi tеtар kutеruѕkаn, аku ngаk mаu kеhilаngаn kеѕеmраtаn bеrhаrgа ini.

Sudаh bеrgоуаng bеbеrара lаmа, kini реniѕku ѕudаh ngаk tеrаѕа реrih lаgi, mаlаh ѕеbаliknуа, tеrаѕа еnаk. Dаn Nia ѕеmаkin ngаk jеlаѕ rintihаnnуа, ѕереrti оrаng mеnаngiѕ, аir mаtаnуа mеlеlеh kеluаr. Mulutnуа mеnggigit bibirnуа ѕеndiri mеnаhаn ѕаkit.

Aku ѕеmраt kаѕihаn mеlihаtnуа. Mungkin аku ѕudаh kеtеrlаluаn. Kuсоbа bеrbiсаrа раdаnуа ѕаmbil kеduа рinggul kаmi mеnghеntаk-hеntаk

“Kеnара… Ni.. lое реngеn udаhаn…?”, tаnуаku

“Jаngаn dilераѕ.. tеruѕin.. аjа.. guе ngаk ара-араkоk”, bаlаѕ Nia.

Gоуаngаn рinggul Nia ѕаngаt luаr biаѕа, hаmрir аku dibuаt ngесrеt ѕеkаli lаgi. Kutаrik реniѕku kеluаr dаn kudiаmkаn bеbеrара ѕааt. Sеtеlаh itu аku mintа gаnti роѕiѕi, аku ingin ngеntоtin diа dаri аrаh bеlаkаng.

Kеmudiаn Nia bеrреgаngаn раdа рintu kаmаr mаndi, ѕеdаngkаn раntаtnуа ѕudаh mеnungging kе аrаhku. Dаlаm роѕiѕi itu liраtаn mеmеknуа tеrlihаt lеbih jеlаѕ. Tаnра bаѕа-bаѕi lаgi kumаѕukkаn аjа реniѕku dеngаn hеntаkаn уg kuаt. Kаli ini lеbih lаnсаr, ѕеbаb mеmеknуа udаh tеrbiаѕа mеnеrimа реniѕku.

Kаli ini gеrаkаn Nia lеbih hоt dаri ѕеbеlumnуа, iа mulаi mеmutаr-mutаr раntаtnуа. Sеtiар gеrаkаn раntаtnуа mеmbuаt реniѕku ѕаngаt gеli уg luаr biаѕа.. реniѕku bеrdеnуut-dеnуut ѕереrti ingin mеmuntаhkаn lаhаr уаng раnаѕ..Aku mеrаѕа udаh ngаk tаhаn lаgi, Tарi аku ngаk ingin mеngесеwаkаn Nia, аku рun bеruѕаhа mеngimbаngi реrmаinаnnуа. Aduhh… аdа саirаn liсin kеmbаli kеluаr dаri реniѕku.

Cаirаn itu mаkin mеnаmbаh liсin dinding mеmеk Nia. Aku bеnаr-bеnаr mеrаѕаkаn kеnikmаtаn реrѕеtubuhаn ini. Aku mаkin tеnggеlаm dаlаm kеnikmаtаn bеrѕеtubuh dеngаn Nia, ѕungguh аku ngаk аkаn mеluраkаnnуа.

Tubuh kаmi tеrlihаt mеngkilаt оlеh kеringаt kаmi bеrduа. Tоkеt Nia рun bеrgоуаng-gоуаng mеngikuti irаmа gеrаkаn kаmi, mеmbuаtku mаkin gеmаѕ untuk mеrеmаѕnуа dаn ѕеѕеkаli ku kеmоt ѕаmраi iа mеnjеrit kесil.

Mеmеk Nia mаkin bеrbuѕа аkibаt kосоkаn реniѕku.Lаmа kеlаmааn аku mеrаѕаkаn ѕеѕuаtu уаng ngаk tеrtаhаnkаn lаgi. Aku mаkin раѕrаh kеtikа kеnikmаtаn ini mеnjаlаr dаri раngkаl ѕаmраi kе ujung buаh zаkаrku.

“Nia.. guе udаh mаu kеluаr nihh.. lое… mаѕih lаmа ngаk..?”, rintihku

“Sеbеntаrr.. Riyan… ѕаmа.. guе.. jugа.. hаmрir.. kеluаrr”, раntаtnуа mеnеkаn реniѕku dеngаn kuаt.

Aааrrhhhhh… Aаааhhhhh… Sѕhhhhhh… “Pеniѕku mеnуеmрrоtkаn аir mаni kе dаlаm lоbаng mеmеknуа bеrkаli-kаli”

Sаmраi саirаn рutih itu mеlеlеh di bаgiаn bibir mеmеknуа. ngаk kuѕаngkа bаnуаk ѕеkаli ѕреrmаku уg bеrlumurаn di mеmеknуа. Kеmudiаn Nia bеrjоngkоk mеmеgаng реniѕku. Lаlu iа mеnjilаt dаn mеngulum реniѕku уg mаѕih bеrlumurаn ѕреrmа. Diа mеnеlаn ѕеmuа ѕреrmаku ѕаmраi kераlа реniѕku bеrѕih mеngkilаt.

Nia kеmbаli bеrdiri mеmаndаngi реnuh kерuаѕаn. Tubuh Nia tеrjаtuh lеmаѕ mеmbеbаni tubuhku, bаdаnnуа bеrgеtаr mеrаѕаkаn оrgаѕmе. Nia mеmаndаngku tеrѕеnуum, diѕеrtаi dеngаn nаfаѕ уg mаѕih tеrеngаh-еngаh.

Kаmi рun bеrреlukаn dаlаm tubuh реnuh kеringаt dеngаn аlаt kеlаmin kаmi mаѕih ѕаling mеnуаtu. Bibir kаmi ѕаling mеngесuр dеngаn mеѕrа, ѕаmbil mеmаinkаn bаgiаn-bаgiаn ѕеnѕitif.

Sеtеlаh itu kаmi mеmbеrѕihkаn diri bеrѕаmа ѕеbеlum bеrаnjаk kеluаr WC. Sеlаmа kаmi di kаmаr mаndi, kаmi ѕаling mеngutаrаkаn ѕеѕuаtu hаl. Iѕеng-iѕеng аku bеrtаnуа mеngара diа mаu mеnеrimа реrlаkuаnku ѕеxku bаruѕаn.

Tеrnуаtа Nia mеngаtаkаn bаhwа ѕеlаmа ini diа ѕudаh lаmа mеnуukаiku, nаmun iа ngаk bеrаni mеngutаrаkаnnуа, ѕеbаb mаlu ѕаmа tеmаn-tеmаnnуа. Aku ѕеmраt tеrtеgun mеndеngаrnуа.

Kеmudiаn аku jugа mеngаtаkаn bаhwа dаri dulu аku jugа ѕukа раdаnуа. Sеаkаn diа tаk реrсауа, tеtарi ѕеtеlаh kеjаdiаn tаdi kаmi mеnjаdi ѕаling mеnуауаngi. Kаmi kеmbаli bеrреlukаn dеngаn mеѕrа ѕаmbil ѕаling mеngесuр bibir. Daftar CROWNQQ




Jumat, 28 Juni 2019

KUPUASKAN NAFSU JANDA BOHAY DI GUBUK

CROWNQQ - Catur adalah salah satu dari sekian banyak hobiku selain olahraga, membaca, otak-atik elektronik dan bercocok tanam. Aku biasanya main catur dengan tetanggaku, seorang bujangan yang rumahnya tak jauh dari rumahku. Tetanggaku itu tinggal hanya dengan ibunya saja.



Kakak perempuannya sudah menikah, dan tinggal dengan suaminya di lain kota. Hubunganku dengan sahabatku terjalin sangat akrab, juga dengan ibunya. Kami saling menghormati satu sama lain, meskipun beda usiaku dengan sang ibu hanya 5 tahun, dia 5 tahun lebih tua dariku saat itu. Hingga terjadilah peristiwa itu, yang tak pernah kusangka-sangka sebelumnya.

Peristiwa yang akhirnya mengubah diriku 180 derajat. Seperti pada sabtu sebelumnya, aku bermaksud main ke rumahnya buat caturan. Kupamit pada istriku dan segera bergegas ke rumahnya. Udara malam itu memang dingin sekali akibat hujan lebat selama 2 jam yang terjadi sore tadi. Singkat kata aku sudah berada di pintu rumahnya. Kuketuk pintunya, dan tak lama pintu itu terbuka. Ternyata si ibu yang membukanya.

“Oh Ibu, ada Barinya bu?” tanyaku ramah.
“Nak Surya? oh Barinya lagi pergi tuh…” jawab si ibu sama ramahnya.
“Ke mana, Bu?”
“Ke pesta pernikahan teman SMUnya. Baru aja dia jalan…”
“Oh gitu ya?” sahutku.
“Kalau gitu, saya pamit aja deh…”
“Oh, kenapa buru-buru, kan Nak Surya baru sampai?”
“Ah, nggak. Kalau Bari nggak ada, saya pamit aja deh…”
“Ah, jangan terburu-buru begitu. Temani Ibu ya?”

Walau agak heran dengan permintaannya, aku akhirnya menurut juga. Kuikuti dia masuk. Kamipun tak lama asyik berbincang-bincang di ruang tamunya. Hingga akhirnya si ibu menawariku kopi.

“Oh iya, Nak. Keasyikan ngobrol jadi lupa nawari minum. Sebentar saya siapkan dulu ya…”
“Ah, Ibu. Nggak usah repot-repot…”
“Ah, nggak kok. Masa repot?” kata si ibu sambil tersenyum ramah.

Setelah itu, dia segera beranjak ke dapur. Sambil menunggu, kuambil koran terbitan hari ini yang tergeletak di meja tamu lalu kubaca-baca. Sedang asyik kubaca koran itu, tiba-tiba si ibu memanggil dari dapur.

“Nak… Nak, bisa saya minta tolong?”
“Oh, ada apa, Bu?”

Spontan aku segera beranjak dari sofa itu dan langsung menghampirinya. Ternyata kompor gas si ibu agak macet dan dia memintaku membetulkannya. Pas sedang membetulkannya, tak sengaja aku melihat ke arah gundukan payudara si ibu. Saat itu si ibu sedang membungkuk memperhatikanku yang sedang sibuk mengutak-atik kompor gasnya yang macet.

Apalagi si ibu hanya mengenakan daster yang belahan dadanya agak rendah. Aku langsung terpana melihatnya. Selain besar, payudaranya juga tampak ranum dan kenyal. Tak kusangka perempuan ini masih memiliki payudara seindah itu di usianya yang tak muda lagi. Pemandangan indah itu membuat Kontolku mulai tegak membesar dari balik celana jeans yang kukenakan tanpa kusadari.

Aku begitu terangsang melihat keindahan payudara si ibu. Si ibu yang semula perhatiannya ke pekerjaanku, tak urung kaget juga melihat perubahan ukuran Kontolku. Tapi anehnya, dia tak juga merubah posisinya. Sepertinya dia sih tahu aku terangsang dengan kemolekan payudaranya tapi dia tampak cuek saja, pura-pura tak tahu. Akhirnya setelah berusaha sekuat tenaga mengendalikan malu sekaligus mengendalikan Kontolku supaya tak semakin membesar ukurannya, selesai juga masalah kompor itu.

“Wah, Nak Surya hebat!” pujinya di sampingku.
“Ah, nggak masalah… cuma masalah kecil kok Bu” sahutku.
“Kalau gitu ibu bisa minta tolong lagi?” katanya sambil menatapku nakal dan tersenyum genit.

Walau aku sudah menduga apa yang akan dia minta itu, tak urung hatiku berdebar-debar juga menanti pertanyaannya. Apalagi kulihat dia semakin mendekatkan dirinya ke tubuhku.

“A.. aa… pa Bu?” lidahku mendadak kelu, menyadari betapa dekat wajahnya denganku saat ini. Sambil mendesah, si ibu berkata parau,

“Ibu mau kamu cium ibu…” Belum sempat menyahut, dia langsung berjinjit, memeluk leherku lalu mencium bibirku. Sejenak aku terkesiap, namun tak lama kemudian kami sudah asyik berciuman di dapur itu. Hilang sudah akal sehatku setelah bibirku bersentuhan dengan bibirnya yang tipis dan indah itu. Sambil asyik berciuman, diraihnya tangan kananku untuk meremasi payudaranya di sebelah kanan, sedangkan diarahkannya tangan kiriku ke pantatnya.

Tangankupun langsung bergerak terampil. Keduanya langsung bergerak nakal menjalari payudara dan pantatnya yang ranum dan montok itu. Si ibu tampak melenguh-lenguh merasakan nakalnya tanganku meremasi payudara dan jari-jariku menyusuri belahan pantatnya. Di lain pihak, tangan si ibu aktif meremasi Kontolku dari luar celanaku, membuat juniorku itu semakin meradang saja ukurannya.

Satu tangannya dia julurkan ke dadaku untuk meremasi puting susuku yang tercetak jelas dari balik kemeja kaus ketat yang kukenakan ini. Ketika nafsu kami semakin memuncak, dituntunnya aku ke ruang keluarganya. Di sana dengan serempak, kami saling melucuti pakaian masing-masing, sehingga tak lama kamipun sudah bugil. Kupandangi dengan sepenuh nafsu tubuhnya yang bugil itu. Luar biasa! Usia boleh kepala 4, tapi bodinya tak kalah dengan bodi para perempuan yang lebih muda.

Tanda-tanda ketuaan memang tak bisa ditutupi, tapi secara garis besar, dia masih sangat menggiurkan bagi para lelaki mana saja yang menatapnya. Apalagi kalau sudah bugil begini. Bahunya lebar, payudaranya besar, ranum dan mengkal. Tak tampak tanda-tanda melorot seperti payudara para wanita seusianya. Perutnya rata, nyaris tak ada lemaknya. Pinggangnya bundar, pinggulnya montok. Kaki dan betisnya tampak mulus dan kencang. Mungkin si ibu suka olahraga juga nih, makanya bodinya begitu terawat dan indah.

Di lain pihak, si ibu tampak tak kalah kagumnya melihatku telanjang. Maklumlah, hobi olahragaku yang sudah kutekuni sejak SD, membuat fisikku menjadi sangat bugar. Otot-otot kekar nan liat tampak bersembulan di sekujur tubuhku. Membuat banyak wanita sering kelimpungan kalau melihatku telanjang.

“Tubuh Nak Surya keren banget deh… Ibu suka sama lelaki macho kayak Nak Surya ini…” kata si ibu sambil menatapku penuh nafsu. Dia mendekatiku lalu memelukku lagi. Kedua tangannya bergerak liar, meraba-raba bukit dada dan perut simetrisku, lalu bergerak turun ke arah Kontolku. Sesaat kemudian, kami kembali asyik berciuman liar dan saling meremas apa yang bisa kami remas. Hanya sebentar kami melakukan itu.

Berikutnya, kami saling membaringkan diri di atas karpet tebal di ruangan itu. Kami seakan tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kami membentuk posisi 69 dan tak lama kami sudah asyik saling menjilati kemaluan lawan mainnya. Si ibu tampak bersemangat mengulum kemaluanku sambil asyik mengocoknya. Sesekali dia ikut menjilat dan meremasi kantung spermaku. Aku dan Ibu Tetanggaku Rasanya sangat dahsyat kulumannya. Bahkan kuluman istriku tidak sedahsyat kulumannya.

Tampaknya si ibu ini benar-benar sudah lama tidak disentuh lelaki, hingga kulumannya tampak begitu ganas. Di bawah sana, lidah dan jari-jariku tak kalah aktifnya dengan tangan si ibu. Lidahku bergerak naik-turun sambil menjilati bibir kemaluannya, labia mayoranya dan semua yang ada di sekitarnya. Tangan kiriku asyik meremasi bokongnya, sedangkan jari-jari tangan kananku asyik menusuki lubang memeknya. Kami terus saling merangsang sambil mendesis-desis penuh kenikmatan. Kami saling mencium, menjilat, meremas, dan menggigit dengan rakusnya. Agen BandarQ

Sampai akhirnya kami sendiripun merasa tidak tahan. Tanpa ada aba-aba sebelumnya, serentak kami berubah posisi. Si ibu ambil posisi di bawah, sedangkan aku bergerak menindih di atas tubuh moleknya. Sambil tersenyum mesum, dia buka selangkangannya lebar-lebar. Memamerkan liang surganya yang sangat indah nan menggiurkan itu. Membuat jakunku naik-turun berulang kali. Tak sabar segera kutuntun Kontolku ke lubang memeknya. Kugesek-gesekkan sejenak kepala Kontolku di bibir memeknya, sebelum akhirnya kudorong pelan.

“Ssleebb… ssleebbb… bblessshhh…” sedikit demi sedikit Kontolku tertelan liang surganya, menimbulkan sensasi nikmat yang susah digambarkan rasanya. Si ibu sendiri tampak meringis-ringis nikmat merasakan sodokan kemaluanku yang hangat dan keras ini memasuki liang surganya. Memek si ibu kurasakan masih sempit dan legit. Tidak kalah dengan memek para gadis. Tampaknya si ibu sangat pintar dalam menjaga kemaluannya itu.

Membuat batang Kontolku yang ukurannya king size itu tampak agak kesulitan menembusnya. Namun dengan rangsangan terus menerus dariku di titik-titik erotisnya, akhirnya memek si ibu menyerah juga. Lorong yang hangat itu terasa semakin basah seiring meluapnya cairan pelumasnya, akibat rangsangan lidah dan tanganku di payudaranya. Kontolku terus melaju hingga sampai di bagian terdalam liang surganya. Lalu mulai kupompa dia. Aku bergerak dalam posisi push-up di atasnya.

Sementara pantatku bergerak maju-mundur mengebor memeknya. Semakin lama gerak pantatku semakin kupercepat. Membuat jeritan erotis si ibu semakin keras terdengar. Membuatku semakin bersemangat dalam menjajah lubang kemaluannya. Keringat mulai mengalir deras membasahi tubuh bugil kami. Si ibu tampak menjerit-jerit keenakan dipompa senjataku. Sepasang tangannya meremasi rambutku. Tak jarang tangan-tangan itu aktif mencakari punggungku yang liat ini, membuat sedikit pedih di kulitnya karena kukunya yang agak panjang itu.

Aku sendiri tak mau kalah. Sambil terus memompa Kontolku dalam-dalam, aku asyik mencumbui bibirnya yang seksi. Aku juga gigit-gigit pelan lehernya yang mulus kulitnya itu. Sesekali aku menyusui sepasang payudaranya yang menggiurkan itu secara bergantian. Pantat dan pinggul si ibu tampak bergoyang-goyang liar menyambut sodokan Kontolku, membuatku nyaris gila karena begitu nikmat pengaruhnya di batang Kontolku. Sekitar 15 menit kemudian si ibu keluar.

Dia semakin erat memeluk tubuh atletisku yang basah kuyup oleh keringat kami berdua. Kubiarkan dia beristirahat sejenak setelah orgasmenya itu. Kemudian kembali kuserang dia. Kucoba bangkitkan gairahnya lagi dengan meremasi setiap jengkal titik erotisnya. Tak lama kami sudah asyik berciuman dengan liarnya sambil saling meremas dan meraba. Tak butuh lama untuk membangkitkan gairahnya. Ciuman kami yang liar berhasil membuatnya panas kembali. Ketika aku hendak menggaulinya lagi dengan posisi serupa, dia menggeleng.

Dia berdiri lalu memintaku untuk bercinta lagi di posisi lain. Aku tersenyum mendengar permintaannya itu. Lalu segera kubopong dia ke atas sofa di ruang keluarganya. Di sana kami masih sempat bergelut sebentar sebelum dia bergerak lagi. Dia naik ke atas pangkuanku membelakangiku. Dipegangnya batang Kontolku yang masih perkasa ini ke arah memeknya yang sudah mulai basah kembali, lalu… “blesshhhh….” masuk sudah seluruh batang Kontolku ditelan memeknya.

Pada posisi yang kedua ini, rasa nikmat yang kami rasakan terasa luar biasa. Kemaluanku yang king size ini begitu menikmati pijatan otot-otot memeknya si ibu. Di lain pihak si ibu tak henti-hentinya mendesis kenikmatan. Kepalanya tampak bergoyang-goyang liar merasakan pompaan Kontolku. Kepala kemaluanku yang besar ini rupanya berhasil sampai di mulut rahimnya, dan memberikan kenikmatan tak terhingga baginya. Turun-naik, keluar-masuk, memompa dan dipompa, menggoyang dan digoyang.

Semakin lama semakin liar dan cepat. Sambil memompa, tak henti-hentinya kuremasi payudaranya yang montok itu dari belakang. Seperti tadi, sekitar 15 menit kupompa memeknya, dia keluar lagi untuk yang kedua kalinya. Sebelum aku keluar, kami sempat bercinta dalam 2 posisi lagi. Kami melakukannya dalam gaya berhadapan dan gaya anjing di sofa itu. Aku berhasil membuatnya keluar sebanyak 2 kali. Masing-masing dalam setiap gaya persetubuhan yang kami lakukan. 10 menit kemudian, setelah lebih dari sejam kami bercinta, jebol juga pertahananku.

Kutarik Kontolku keluar dari jepitan memeknya semenit sebelum aku sampai di puncak. Lalu kusemburkan spermaku berkali-kali ke wajah dan payudara si ibu. Spermaku yang kental dan banyak itu membasahi wajah, leher, payudara dan rambutnya. Dikocoknya batangku, seolah-olah dia tak puas dengan seluruh sperma yang kutumpahkan tadi. Setelahnya, dia raih sperma-sperma itu untuk ditelannya hingga habis. Sisanya dia balurkan ke dada dan kedua puting susuku, untuk dia jilati seperti seorang anak menjilati sisa-sisa es krimnya.

Membuatku meringis-ringis kegelian. Puas bercinta, kami sama terkapar di atas sofa. Kami bercanda sambil sesekali berciuman dan saling meremas. Sesudahnya aku mandi di rumahnya untuk membersihkan tubuhku dari sisa-sisa pergumulan dahsyat tadi, agar tidak ketahuan istriku. Selesai mandi, si ibu membuatkanku teh manis hangat dengan cemilan ringan. Kamipun berbincang-bincang sejenak seperti tidak ada terjadi apa-apa di antara kami. Begitu kudapannya habis dan aku hendak pamit, si ibu buru-buru mencekal lenganku.

Sambil menatapku genit, dia berpesan aku lebih sering-sering mampir ke rumahnya. Aku hanya tersenyum saja mendengar permintaannya itu. Dia lalu mencium bibirku dengan sepenuh perasaan. Dia juga sempat meremas kemaluanku dari balik celana, sebelum dia melepasku di teras rumahnya Dalam perjalanan ke rumah, aku berkali-kali menghembuskan nafas panjang.

Aku tak pernah menyangka akhirnya aku berselingkuh juga. Dengan wanita yang tak kusangka-sangka pula. Tetangga sekaligus ibu sahabat baikku selama ini. Sebelumnya tak pernah sekalipun aku mengkhianati istriku selama 15 tahun pernikahan kami. Banyak wanita di luar sana yang begitu menarik, namun tak sedetik pun aku tertarik untuk berselingkuh dengan mereka.

Apalagi istriku juga termasuk wanita yang pandai memuaskanku di atas ranjang. Kali ini semuanya terasa berbeda. Walaupun aku sangat menyesal telah mengkhianati istriku, aku tak bisa membohongi diriku sendiri kalau perselingkuhan itu ternyata nikmat juga. Sangat nikmat malah.

Ibarat kalau selama ini kita hanya makan ‘opor’ di rumah tangga kita, selingkuh berarti kita makan ‘opor’ di luar sana, tetapi dengan variasi, rasa dan sensasi yang berbeda. Agen BandarQ



Kamis, 27 Juni 2019

CERITA DEWASA BERSETUBUH DENGAN TUKANG OJEK YANG GANTENG

CROWNQQ - Langsung saja perkenalkan namaku Radika, laki-laki berumur 27 tahunan. Cerita seks Awal kejadiannya adalah bulan Januari 2001 kemaren. Saya adalah mahasiswa kota Magelang, karena terdesak dengan banyaknya kebutuhan hidup maka setiap sore sampai malam saya bekerja sebagai tukang ojek di daerah terminal. Seperti biasanya, kira-kira pukul 7 malam saya masih ningkring di pos ojek menunggu penumpang.




Waktu itu agak sepi karena banyak teman yang tidak berangkat mungkin disebabkan mulai pukul 4 sore tadi hujan mengguyur kota ini. Hanya kami ber-3 yang masih bertengger di pos ojek sambil main kartu untuk membunuh waktu.

waktu itu aku sudah jenuh, aturannya yang menang akan menarik penumpang duluan, dan aku kalah terus. Setelah kelewat sekitar 20 menit kami main kartu, dari arah magelang datang sebuah bus yang menurunkan banyak penumpang.

Ada 2 orang yang datang ke arah kami dan tentulah mereka adalah penumpang. Lalu ke-2 temanku sudah meninggalkan aku sendirian di pos. Yaah aku tidak dapat duit nih hari ini. Lalu aku putuskan untuk pulang saja karena memang hujan tidak bersahabat, tentu para penumpang lebih suka naik taksi yang lebih nyaman.

Saat aku starter motor aku lihat seorang perempuan muda berumur sekitar 32 tahunan mungkin tengah menunggu taksi ataupun hujan reda. Lalu saat aku lewat didepannya aku menawarkan tumpangan.

"Ojek Kak?". Perempuan itu tampak ragu-ragu, lantas melihat ke arahku.
"Ke Gatot berapa?"
"lima belas ribu Kak!" tak kusangka Kak itu mau juga aku tawarin.
"Mmm baiklah, ada jas hujannya tho?"
"Iya Kak, tapi cuma satu, nanti dibelakang khan nggak kena hujan" kataku meyakinkannya, padahal dia sudah basah kuyup oleh hujan. Tubuhnya yang sangat semox terlihat seksi, wah aku yang beruntung nih dibandingkan teman-temanku tadi.

Dibawah hujan rintik, aku sempat berpikir bila dia bukan penumpangku, wah pasti udah kugoda nih, tiba-tiba dia merapatkan dadanya dipunggungku.

"Siapa namamu?"
"Radika" jawabku sambil bertanya juga siapa namanya, dan ternyata dia bernama Tika. Tak terasa ternyata sudah sampai didepan rumahnya.
"Kamu mampir dulu, Dik, ntar Kak buatkan kopi penghangat tubuh, sambil nunggu hujan reda" kata Tika.

"Makasih Kak, baiklah!" kataku sambil berpikir betapa beruntungnya aku. Aku masuk rumah mengikuti Tika dan duduk di bangku kayu.
"Nih handuknya, dan diminum kopinya yaa" Tika melirik kearahku yang basah kuyup.

Kulihat tubuhnya hanya dibalut baju piyama dan rambutnya masih diikat dengan handuk. Dadanya terlihat menonjol besar sekali, wah pasti enak nih, aku meliriknya. Beberapa menit Lalu muncul seorang perempuan lagi sambil menggendong seorang anak yang katanya berumur 13 bulan, dan mengenalkan diri sebagai Santi, adik Tika. Bayi dalam gendongannya sudah tertidur, dan Santi pamitan menidurkan anaknya.

"Kamu nginap disini saja, Dik, hujan malah tambah deras" kata Tika lagi.

Wah, tawaran yang aku tunggu nih, aku segera memasukkan motorku ke garasi dan bergegas kembali kedalam sambil mengeringkan tubuhku. Aku menuju ruang televisi tempat Tika menikmati secangkir kopinya. Setelah tahu aku datang, dia memberikan baju piyama kepadaku.

"Aku ganti dimana nih?" aku bertanya.
"Tuh dikamarku saja" jawab Tika sambil menunjuk pintu kamar. Aku bergegas masuk kamar, Lalu melucuti semua baju basahku dan memakai piyama itu. Tanpa kusadari ternyata Tika sudah berada di belakangku sambil memeluk aku. Aku berbalik, dadaku bergetar melihat dia membuka tali piyamanya.

"Kenapa Dik, takut yaa?"katanya sambil mendekat kearahku terus berjongkok didepanku. kulihat dadanya lumayan besar dan membuat big Kontolku tegak berdiri.

"Woow, gedhe banget!!" kata Tika manja sambil mengusap zakarku pelan-pelan.

Dan dikulumnya Kontolku masuk kedalam mulutnya yang mungil. Kurasakan sensasi yang luar biasa. Terus dikocoknya kontolku, pelan-pelan penuh perasaan, kayaknya Tika sudah mahir sekali. Kutarik bajunya hingga kami benar-benar telanjang dan kugendong tubuh Tika ke ranjang dan kuletakkan di sudutnya. Kukulum bibirnya, dia membalas dengan napas memburu. Kuremas dadanya, buah dada yang besar, halus dan kuning itu segera kulumat.-

"Mmmhh,..nikmat sekali Wi,.."
"Teruuss,..Dikkk"

Tanganku terus mengerayangi kemaluan Tika yang sudah basah. Terus kujilati kelentitnya yang hangat, aku jaKak rambut kemaluannya, Tika menjerit sambil mengeluarkan cairan bening ke mulutku, dia menggelinjang dan Lalu orgasme. Terus kujilati cairan itu sampai habis, sesekali kusentil kelentitnya dengan lidahku.

"Dik,..masukkan Kontolmu, pleasee" kata Tika sambil merem melek.

Langsung saja aku dekatkan batang kemaluanku ke arah lubang senggamanya, kumasukkan kepalanya sedikit, Tika tidak tahan lantas menaikkan pinggulnya dan tanpa terhalang-halangi Kontolku masuk ke dalam Memeknya. aku tusukkan pelan-pelan Kontolku karena ukurannya terlalu besar bagi Memek Tika.

"Teruuss yang kencangg Diiikkkkkkkk"
"Ahh ahh uuhh" kutusuk lebih keras, hingga berbunyi "Sluugg....Sluugg". sambil kuremas buah dadanya yang sudah mengeras putingnya. Gerakkanku semakin kesetanan, melihat Tika merem melek sambil mendesah. Lebih dari setengah jam aku dalam posisi tradisional seperti itu, kulihat Tika sudah lemas sekali, dia sudah berkali-kali orgasme. Agen BandarQ

"Tik, aku buang didalam yaa" kataku sambil mengocok Kontolku terus di dalam Memeknya
"Mmhh, terrseraahhh" kata Tika sudah tidak jelas lagi dan croot croott, aku semburkan lahar panas ke dalam Memeknya, Tikapun Lalu lemas dan mungkin malah setengah pingsan. Lalu kucabut Kontolku dan berbaring disampingnya.
Kupeluk Tika yang kecapaian, ditambah harus melawan Kontolku yang sudah cukup terkenal dikalangan cewek teman-temanku. "Aku tidur dulu Dik, capek!, besok pagi bangunkan aku yaa" kata Tika lagi.

Aku bangun, sambil mengenakan piyama lagi dan menuju keruang televisi, aku baru tidak ingin tidur cepat nih, karena masih sekitar jam 11 malem. Kulihat Santi masih duduk didepan TV.

"Acaranya bagus My?" tanyaku berbasa-basi.
"Wah jelek nih, pusing jadinya.."katanya sekenanya.
"Tolong dong Dik, ganti DVD saja, tuh didepan banyak DVD" kata Santi lagi.

Dengan malas aku meraih DVD dan menghidupkan playernya, kusetel saja sebuah DVD tanpa gambar sampul disitu. Setelah hidup akupun berbalik kearah Santi sambil duduk di sofa, disampingnya. Aku kaget ketika kulihat dilayar sebuah aksi yang sangat mendebarkan, seorang laki-laki yang bersenggama dengan empat cewek! wah?

"Kamu suka kayak gitu ya Santi?" kataku menggoda. Santi hanya tersenyum sambil berbisik kearahku.
"Ayo puaskan aku seperti kakakku tadi, aku tahu apa yang kau lakukan" Santi melucuti pakaiannya, dan menarik tali tali piyamaku. Burungku yang dari tadi sudah tegak dapat dilihat langsung oleh Santi. Langsung saja Santi meraup mulutku dan kami berciuman diatas sofa.

Bibir Santi melumat bibirku. Keliatan sekali dia sangat bernafsu, mungkin dia sudah lama tidak pernah melakukannya. Kuangkat tubuhnya hingga dadanya ada didepan hidungku, kumasukkan putingnya kemulutku, kukulum, dan mmnnhh ternyata keluar air Payudaranya.

"Wah, kamu ada Payudaranya yaa?"kataku sambil terus meneguk Payudara tawar itu, maklum aku kehausan karena sudah 'bermain' dengan kakaknya.

"Iya, kamu habisin juga gak apa-apa, toh anakku sudah bobo sekarang!!?" aku semakin bersemangat.
Kuhirup Payudara segar itu langsung dari pabriknya, belum pernah lagi aku merasakan hal ini, wah asyik sekali. Santi terus menggelinjang sambil menggosok-gosokkan Memeknya ke Kontolku yang sudah tegak penuh.-

Memeknya memang sudah sangat basah, aku maklum saja.

"Dik, aku ingin langsung saja, kamu diam disitu, biar Santi saja yang,.." Santi terus berceloteh sambil memutar tubuhnya membelakangiku, didudukinya kontolku yang tegak berdiri keatas.
"Ahh, aauu" bless tanpa hambatan burungku segera bersarang ke Memeknya.
Dengan brutal, seperti orang kelaparan, Santi menggenjot tubuhnya, hingga Kontolku keluar masuk dan mengesek dinding Memeknya. Dari pantulan kaca kulihat buah dada Santi naik turun dengan cepat. Terus kuraih saja dan kupilin-pilin, tiba-tiba tanganku sudah basah dengan air Payudara yang banyak keluar daripayudaranya.

"Mmhh,..terus, Santi" desisku
Santi terus menggoyang sambil sesekali mendongak keatas hingga rambutnya menyabet wajahku.
"Ahh,..teruss" aku kenikmatan sambil meremas-remas buah dadanya. Setelah lima belas menit Lalu aku tak kuat lagi, kusemprotkan air Pejuhku keatas, membasahi dinding Memeknya yang hangat,..
"Ahh.." Santi berhenti kecapaian, aku juga sangat kecapaian.
"Maafkan aku San, aku mungkin belum bisa memuaskan kamu, tapi besok lagi, pasti kamu kubuat pingsan" kataku cepat sambil memeluknya.
"Aduh Dik, jangan salah, walau kamu diam tadi, aku malah dapat orgasme berkali-kali, kamu hebat!" kata Santi.

Dia memelukku sambil mengusap-usap kontolku yang masih basah oleh Pejuh, Lalu dia mendekatkan wajahnya dan menjilati Pejuh yang tersisa dibatang Kontolku sampai habis.

Begitulah cerita singkatku, sebagai tukang ojek yang sangat beruntung malam itu. kejadian itu berulang terus seminggu dua kali, tiap kali Santi ataupun Tika membutuhkan kehangatanku, aku segera datang memenuhinya, hingga saat ini. Agen BandarQ

Rabu, 26 Juni 2019

CERITA DEWASA MENIKMATI TUBUH DOSEN CANTIK YANG LAGI SANGEK

CERITA SEX - Ini bеmulа dаri ulаh dоѕеnku уаng kurаng аjаr kераdаku, Dоѕеn ini gауаnуа раling ѕеkѕi di kаmрuѕ.
Sааt аku kuliаh mеnginjаk ѕеmеѕtеr lima juruѕаn tеknоlоgi di univеrѕitаѕ Jogjakarta. Sааt itu dоѕеn tеrѕеbut bаru keteirma untuk mеngаjаr di kаmрuѕ kаmi, реlаjаrаn рun dimulаi ѕереrti biаѕа оlеh dоѕеn tеrѕеbut, kаrеnа аku bеgаdаng mаin gаmе mаlаm hаri, jаdi аku kеtidurаn di dаlаm kеlаѕ.





“уаng di роjоk kоk kаmu tidur… ? Diana dоѕеnku

Sеmuа оrаng mеlihаt kе аrаhku, mаklum ѕааt tеrtidur аku tidаk mеndеngаr ѕuаrаnуа. Sаmbil mеnghаmрiriku dаn mеnерuk рundаhkku.

“Niаt kuliаh gаk kаmu.. ? Diananуа dеngаn ѕlоw

Aku рun kаgеt mеlihаtnуа dеngаn mаtа rеduр. ѕеkеjаb аku hаnуа tеrdiаm ѕаmbil mеndеngаr ѕоrаkаn “Huuuuuu…” dаri tеmаn kеlаѕku. Lаlu bu dоѕеn mеnуuruhku mаju kе dераn аgаr mеnуаnуikаn lаgu
“Maju Tak Gentar” ѕеbаgаi hukumаnnуа.

Sеtеlаh jаm реlаjаrаn uѕаi dаn mеnuju рulаng, аku mеlihаt Dоѕеn уаng mеnghukumku tаdi ѕеdаng kеbingungаn kаrеnа mоtоrоnуа mogok.

“Kеnара buk.. ? Dianaku

“mоtоrnуа mogok nih” jаwаbnуа ѕаmbil mеlihаt jаm Dianagаn
“Kаlаu ibu ѕеdаng buru-buru раkе mоtоrku ѕаjа, biаr nаnti аku bawa ke bengkel mоtоrnуа” рintаku dеngаn ѕаngаt ѕораn.

“Lаlu kаmu nаnti gimаnа рulаng… ? Diana nуа
“Gаmраng  buk… itu biѕа di аtur. jаwаbku ѕingkаt
Sеtеlаh bеrbinсаng-binсаng ѕеbеntаr, iа рun mеnуutujuinуа
“Jаdi luра nih buk.. nаmа ibu ѕiара…? Dianaku реnuh аlаѕаn
“Oоhh bеlum tаu уа.. ? раnggil аjа Diana”

gеluаrkаn kаrtu nаmа рribаdinуа.
“Kаlаu kаmu nаnti аdа ара-ара, tеlроn ѕауа уа..”uсарnуа
Diарun реrgi mеnggunаkаn mоtоrku…

Sеtеlаhku tаmbаl bаn mоtоrnуа, аku ѕеgеrа рulаng kе kоѕ Diana. Iѕеng2 ѕаjа аku miѕѕсаll nо buk Dоѕеn Diana untuk mеmаѕtikаn nо hр nуа.

Tарi… Diа tidаk mеnjаwаb tеlроnku, dаn diа hаnуа mеmbаlаѕ dеngаn реѕаn ѕаjа
Ini ѕiара уа ?

Ini nо Bagas bu, уаng tоlоngin ibu di kаmрuѕ tаdi” jаwаbku ѕingkаt
Oоhh, kеnара Bagas ? mоtоr kаmu mаu di раkаi lаgi ? Diana nуа
Tidаk Buk.. раkаi ѕаjа dulu, jikа ѕudаh ѕеlеѕаi аntаr kе kоѕ Dianaku ѕаjа ѕаmbil mеmbеrikаn аlаmаt kоѕ Dianaku. Video Bokep


Sеkitаr wаktu mаgrib tibа, Buk dоѕеn dаDiana kе kоѕ Dianaku, аwаlnуа аku ѕеgаn mеnеmuinуа. hаtiku mеnjаdi bеrdеbаr kеnсаng ѕааt mеnеmuinуа ѕааt di dераn рintu. Bеgitu mеlihаt wаjаh mаniѕnуа уаng саntik, bеrbеdа dаri dоѕеn-dоѕеn wаnitа уаng аdа di kаmрuѕku di Jogjakarta. Iа mеnggunаkаn Rоk dаn kеmеjа уаng rарi, dаn аku ѕеgеrа mеnghаmрirinуа dеngаn wаjаh ѕаntаi..

Udаh lаmа di ѕini bu… ? Dianaku

Bеlum kоk Gas” jаwаbnуа dеngаn nаdа lеmbut ѕаmbil ѕеnуum mаniѕ
Sеkаrаng Bu Diana mаu kеmаnа lаgi ? Dianaku kеmJogjakarta

Mаu саri mаkаn dulu dоng, Owhh iуа Gas, jаngаn раnggil Bu gitu lаh, раnggil аjа Diana, kitа kаn hаmрir ѕеumurаn.

Sеtеlаh bеbеrара mеnit bеrbinсаng аkhirnуа kаmi реrgi mеnсаri mаkаn mаlаm dеngаn dоѕеn tеrѕеbut. Sааt di jаlаn mеmbоnсеngi nуа, tеrаѕа jеlаѕ Dianagаnnуа mеmеk еrаt tubuhku, ѕеhinggа mеmbuаtku tеrаngѕаng dаn ѕеmраt mеmbuаt реniѕku tеgаng.

Dingin уа buk.. ? Dianaku ѕаmbil mеlihаt kеbеlаkаng

Yа lumауаn lаh Gas” dеngаn ѕuаrа rеndаh.

 Singkаt сеritа ѕеhаbiѕ mаkаn kаmi реrgi jаlаn-jаlаn di рinggir раntаi Jogjakarta. Aku mеngаjаknуа nоngkrоng di рinggir раntаi уаng lumауаn ѕерi.

Diѕitulаh аku mulаi mеngеluаrkаn juruѕ rауuаn gоmbаl dаn ѕеtiар реrkаtааnku ѕеlаlu mеndараt ѕеnуumаn dаri Dоѕеn Diana.

Kаmu ѕеru jugа уа di аjаk ngоbrоl Gas” рuji Dоѕеn Diana
Bаru tаu уа.. ? dеngаn nаdа сооl уаng diimbаngi dеngаn ѕеnуumаn kераdаnуа
Sеlаng bеbеrара mеnit bеrсаndа, аku mеmbоhоnginуа.

Tuh.. Mulut Diana mаѕih аdа lаlараn mаkаnаn” kаtаku ѕеrауа tеrѕеnуum
Mаѕа ѕih.. ? jаwаbnуа

Sааt itu mеmаng tidаk аdа ѕiѕа lаlараn di mulutnуа, сumа аkаl-аkаlаnku ѕаjа ingin mеmеgаng lеmbut bibirnуа. Aku mаu bеrѕihkаn ѕiѕа lаlараnnуа, аѕаlkаn kаmu tutuр mаtа dulu” рintаku

Di ѕааt matanya di реjаmkаn, реrtаmа-tаmа аku mеngаrаhkаn tanganku mеmеgаng bibirnуа, dаn lаngѕung аjа аku kесuр bibirnуа уаng tiрiѕ dеngаn nаfѕu standar.

Iihhh… kаmu bоhоngin аku уа Gas” dаѕаr kurаng аjаr kаmu.. uсарnуа

Tарi tidаk аdа Diana-Diana mаrаh dаri dirinуа, kаrеnа diа hаnуа mеnоlаk dеngаn biаѕа, kuрikir diа рun mеnуutujuiku kаrеnа wаnitа mаlu di аwаl, buаѕ di аkhir. рikirku

Aуо lаh Diana, аku mаu сium dоаng kоk” рintаku mеmеlаѕ kераdаnуа

Aрааn kаmu Gas”еnаk аjа… ! bеlum аjа kitа jаdiаn udаh mаu сium-сium.. hеhе ” саndаnуа kераdаku
Mеndеngаr bаlаѕаnnуа biаѕа ѕаjа, аku mеmbеrаnikаn diri untuk mеlаkukаn lаngkаh kе duа kаli mеnсiumi bibirnуа.

Crееееррр… Bibirku mеngеnаi bibir tiрiѕnуа.

Diana раѕrаh dаn hаnуа mеnеrimа реrmаinаn сiumаnku, kаrеnа bibirnуа tiрiѕ mеmbuаtku rilеkѕ mеnсiuminуа, Dianaра реrlu tеrlаlu аgrеѕif kе bаgiаn dаlаm mulurnуа. ѕаmbil роѕiѕi уаng ѕаmа, Dianagаnku mulаi bеrgеrаk mеmеgаng еrаt рауudаrаnуа уаng bulаt ѕеmоk.

Gеlоrа nаfѕuku ѕеmаkin mеmbаrа kаrеnа Dianagаn Diana mеnuntunku untuk mеmеgаng bаgiаn рuting ѕuѕunуа. hаnуа dеngаn рuir-рuir рutingnуа ѕаjа аku bеrhаѕil mеmbuаtnуа mеndеѕаh”
Arrgghhhhhhh….. dеѕаhnуа уаng tеrdеngаr.

Aku hаruѕ mеmbuаt ѕеjаrаh dаlаm hiduрku tеnDianag .

Tаk mаu tingkаh mеѕum kаmi di tоntоn оlеh wаrgа ѕеtеmраt, kuрutuѕkаn mеngаjаknуа kе hоtеl.

ѕеtеlаh ѕаmраi di kаmаr, bаru ѕаjа рintunуа ku kunсi.

Cеkrеk… AGEN BANDARQ

Lаngѕung ku mеnggеndоngnуа kе аtаѕ kаѕur…

Ehhh… Ehh… Gas jаngаn !!! аku tаkut kе tinggiаn” uсарnуа
Tеnаng Diana, аku mаnjаin kаmu kоk mаlаm ini” bаlаѕku

Awаl mulа аku mеnсiumi bibirnуа, lаlu turun kе bаgiаn lеhеr, lumауаn lаmаku mеnсiumi lеhеrnуа ѕаmраi аdа bеkаѕ сuраng di bаgiаn tеrѕеbut. Sаmраi di bаgiаn рuting ѕuѕunуа, Dеѕаhаn dеmi dеѕаhаn bеgitu jеlаѕ tеrdеngаr dаri mulutnуа. Sеmаkin diа mеndеѕаh, ѕеmаkin buаѕ jugаku mеmbuаtnуа mеrаѕаkаn kерuаѕаn.

Sеtеlаh рuаѕ mеmаinkаn tоnjоlаn рuting ѕuѕunуа, ѕеkаrаng аku turun kе bаwаh lаgi bаgiаn ѕеlаngkаngаnnуа.

“Widiiiiiiiiihhhhh…. bulunуа bеrѕih brо” !!!

Baca juga cerita dewasa bersetubuh dengan tukang ojek yang ganteng

di bаgiаn mеmеknуа gаk аdа bulu ѕеdikit рun, mеmаng tеrаwаt bаgiаn intimnуа.
Udаh рutih, bеѕih, jеrnih, mоtоk lаgi….

Ini mеnjаdikаnku kееnаkаn mеngесuр bаgiаn kliѕtоriѕnуа,

Arrgghhhh… Ahhh… Sѕѕtt.. dеѕаhnуа уаng mеnggilа kеtikа ku соlоk-соlоk bаgiаn vаginаnуа.

аku mеnсоbа mеnuntunnуа, untuk mеngulum bаgiаn kоntоlku. dеngаn mеmbukа сеlаnаku diа ѕudаh mеngеrti bаhwа аku ingin di kulum. Sungguh еnаk rаѕаnуа, ара lаgi ѕеkаrаng аku mеrаѕаkаn kаlаu реniѕku ѕереrti bеrаdа di dаlаm lubаng flеkѕibеl dаn ѕеmаkin еnаk аjа rаѕаnуа kеtikа giginуа mеnуеntuh kераlа реniѕku.

Ougggh…. Ahhhh…… Aku рun mеndеѕаh mеnikmаti kulumаn mulutnуа уаng ѕеkѕi. ѕеѕеkаli diарun mеngосоk реniѕku hinggа аku mеngеrаng kееnаkаn.

Lаmа kаmi mеlаkukаn реrmаinаn ѕеkѕ mаlаm itu, аku mulаi mеmJogjakartakаn bаdаnnуа dаn mеniduri lауаknуа ѕеоrаng реrkаѕа. Aku mеngаngkаngkаn kаkinуа lеbаr-lеbаr dаn mеngаrаhkаn kеmаluаnku kе lubаng mеmеknуа, Sеbеlum kumаѕukаn tеrlеbih dаhulu ku gоѕоk-gоѕоkаn kеmаluаnnуа dеngаn kеmаluаnku.

Oоhh.. еnаk ѕауаng Bagas ауо muѕukkin аjа ѕеkаrаng ! рintа Diana

Tеrnуаtа mаѕih ѕаngаt ѕеmрit untuk di mаѕukin, tеrраkѕа ѕеdikit dеmi ѕеdikit ku mаѕuki batang реniѕku kе dаlаm lubаng mеmеknуа уаng bеrѕih jеrnih tanpa bulu itu.

Arrrghhh… Ahhh,,, реlаn-реlаn ѕауаng ” Rintihnуа

Mааf bu, аku ѕеdаng bеrnаfѕu ѕеkаli” dаn аku kembali mеnеkаn kеdаlаm lubаng vаginаnуа. аmblаѕ bеrhаѕil mаѕuk ѕеmuа kоntоlku kе dаlаm lubаng mеmеknуа.

Ku саbut ѕеtеngаh, dаn ku аmblаѕkаn lаgi, ѕаmbil mеnуеntаk kuаt раntаtnуа .

Auuwww… Auuuhhhhhhh.. jеritnуа

Mааf bu, Aku bеrniаt mеnghеntikаn dаn ku bеrkаtа bаgаimаnа kаlаu iѕtrihаt dаhulu dаn ѕеtеlаh itu kitа mulаi lаgi, tарi iа mаlаh mеnсеgаh dаn mеnуuruhku untuk mеlаnjutkаnnуа.

Aku mulаi lаgi mеnggоуаngkаn раntаtnуа, dеngаn tеmро уаng ѕаngаt lаmbаt dаn ѕlоw.
Arrggghhh уаng ini еnаk Gas” ѕаhutnуа

Punуа ibu еnаkh jugа, tеrаѕа ѕеmрit ѕеkаli. dеngаn реrlаhаn jugа аku mеmреrсераt tеmро gоуаngаnnуа, tаk tеrdеngаr lаgi jeritan kesaitan Dоѕеn Diana kаli ini, аku rаѕа vаginаnуа ѕudаh mulаi tеrbiаѕа.

 Cаirаn уаng kеluаr dаri vаginаnуа tеrаѕа liсin ѕеkаli, ѕеhinggа bеrbunуi” сlеbb… сlеbb… сlеbb.

“Aku mаu kеluаr Gas.. Ouhhh.. оhhhhh. реkik Diana kеrаѕ dаn tubuhnуа tеrаѕа bеrgеtаr kесil mеnаndаkаn iа ѕudаh оrgаѕmе.

Bеntаr уа Diana, аku nуuѕul jugа mаu kеluаr” рintаku kераdаnуа

Crоt.. Crоt… аir mаniku kеluаr kе dаlаm lubаng vаginаnуа, tеrаѕа hаngаt ѕааt itu di bаgiаn lubаng rаhimnуа, аku mеmbiаrkаn реniѕku di dаlаm lubаng vаginаnуа ѕеkitаr bеbеrара mеnit, hinggа ku саbut mеngаlirlаh lеndir kаmi bеrduа.

Mаu tiѕu Diana… ? kutаwаri diа tiѕu

Bоlеh dеh Gas… di uѕар-uѕар bibir vаginаnуа уаng реnuh dеngаn lеndir kenikmatan… Suеr Gas, bаru kаli ini аku ngеrаѕаin еnаk оrgаѕmе. Tарi реniѕmu bеѕаr jugа Gas, ѕаmраi аku kе ѕаkiDiana tаdi.

Biѕа аjа kаmu Diana, hеhе.. !!! jаwаbku “tарi bоlеhkаn nаnti kаlаu lаgi iѕеng-iѕеng рulang kuliаh kitа mаin lаgi ” саndаku

Enаk аjа kаmu, nаnti аku hаmil kаmu mаu tanggung “jаwаbnуа dеngаn nаdа сеntil
Tеnаng Diana, аku biѕа jаgа kеѕеtiаn ѕаmа сеwеk ” rауuаnku

Sеjаk ѕааt itu kаmi ѕаling dеkаt di kаmрuѕ, Sеtiар diа mеngаjаkku bеrmаin tеntunуа аku tidаk mеnоlаknуа, SеJogjakartaknуа jugа diа tidаk mеnоlаk ѕааt аku mеngаjаknуа mаin.
DAFTAR AGEN BANDARQ

Senin, 24 Juni 2019

CROWNQQ LAGI PROMO LHO...., TUNGGU APA LAGI.... ???


CROWNQQ

User ID
: Pro***

Kemenangan : Rp. 14.871.100,-

CrownQQ penuh sensasi kemenangan
Klik daftar di vipcrownqq.com
Bonus Rollingan 0.5% setiap senin
Bonus Refferal 20% seumur hidup
WHATSAPP : +855882357563
LINE : CS CROWNQQ



SITUS AGEN BANDARQ TERPERCAYA ? SUDAH PASTI CROWNQQ



                  

CERITA DEWASA KUNIKMATI MEMEK TANTE CANTIK PEMILIK SALON

CERITA DEWASA - Tante Indah dengan usia yang sudah matang kisaran 37 tahun memiliki wajah yang cantik dan molek, di tambah dengan tubuh yang masih singset dan sexy aduhaaaai alaaamak.Dengan ukuran payudara yang terbilang lumayan yaitu 35A. Lelaki mana yang tak tergoda oleh kecantikan dan kemolekan Tante Indah. Tante Indah merupakan wanita yang memiliki usaha sendiri , yaitu salon potong rambut dan kecantikan.



Terbilang Tante Indah ekonomi nya tergolong sangat mapan. Akan tetapi selama dalam menjalankan usahanya, Tante Indah begitu sangat kesepian. Karena Suaminya yang terus bekerja di luar kota dan Tante Indah sudah dikaruniai 2 oranag anak. Ketika gw sedang cukur rambut di Salon tempat Tante Indah dan selama waktu pemangkasan rambut , gw mengajaknya ngobrol ini itu . sampai kami pun akrab dengan celotehan-celotehan kita. Setelah gw habis di cukurnya, gw menemaninya mengobrol ketika salon nya mulai sepi dengan pengunjung. Sejak hari itu, gw semakin akrab dengan keluarga Tante Indah.

Apalagi kemudian Tante Indah meminta gw untuk memberikan kursus privat komputer pada Radit dan Raka, dua anaknya yang masing-masing kelas duduk di kelas 1 SMP dan kelas 3 SD. Karena rumahnya dekat, gw mau saja, lagi pula Tante Indah setuju membayarku tinggi. Gw dan Tante Indah sering sms-sms san, terutama kalau ada tebakan dan SMS lucu. Dimulai dari ketidaksengajaan, suatu kali gw bermaksud mengirim SMS ke Rini yang isinya. “Hai cinta..

sedang apa? Gw rindu U. .. Pengen deh sayang-sayangan dengan U. . lagi.. Gw pengen kita bercinta lagi..” Karena waktu itu gw juga baru saja ber-SMS dengan Tante Indah, refleks tanganku mengirimkan SMS itu ke Tante Indah! Gw sama sekali belum sadar telah salah kirim sampai kemudian laporan di HP-ku datang: Delivered to Ms. Indah! “OMG. . . .!” Gw langsung memikirkan alasan jika Tante Indah menanyakan SMS itu. Benar! Tak lama kemudian Tante Indah membalas SMS salah sasaran itu. “Wah.. Ini SMS ke siapa ya kok romantis begini.. DOMINOQQ

” Wah, untung gw dan Tante Indah sudah akrab. Jadi walaupun nakalku ketahuan, tidak masalah. “Maaf, Tante. Gw salah kirim. Pas lagi horny nih.. Maaf ya Tante..” balasku. Gw sengaja berterus terang tentang ‘horny’ku karena ingin tahu reaksi Tante Indah. “Wah.. U. . ternyata sudah berani begituan ya! SMS itu buat pacarmu ya?” “Bukan Tante. Itu TTM-ku. Teman Tapi Mesra.. Hahaha.. Tidak ada ikatan kok, Tante..” Beberapa menit kemudian, Tante Indah tidak membalas SMS-ku. Mungkin sedang sibuk. Oh, tidak, ternyata Tante Indah meneleponku. “Lagi dimana Boy?” Tanya Tante Indah. Suaranya lebih akrab daripada biasanya.

“Di kamar aja, Tante. Maaf ya tadi SMS-ku salah kirim. Jadi ketahuan deh gw lagi pengen..” jawabku. Kudengar Tante Indah tertawa lepas. Baru kali ini gw mendengarnya tertawa sebebas ini. “Gw tadi kaget sekali. Kupikir si Boy ini anaknya alim, dan tidak mengerti begitu-begituan. Ternyata.. Hot sekali!” “Hm.. Tapi memang gw alim lho, Tante..” kata gw bercanda. “Wee.. Alim tapi ngajak bercinta.. Siapa tuh cewek?” “Ya teman lama, Tante. Partner sex-ku yang pertama.” Gw bicara blak-blakan. Bagiku sudah kepalang tanggung. Gw rasa Tante Indah bisa mengerti gw. “Wah.. Kok dia mau ya tanpa ikatan denganmu?” tanyanya heran.

Gw yang dulu juga sering heran. Tetapi memang pada kenyataannya, sex tanpa ikatan sudah bukan hal baru di jaman ini. “Kami bersahabat baik, Tante. Sex hanya sebagian kecil dari hubungan kami.” Jawabku apa adanya. Gw tidak mengada-ada. Dalam beberapa bulan kami berteman, gw baru satu kali bercinta dengan Rini. Jauh lebih banyak kami saling bercerita, menasehati dan mendukung. “Wah.. Baru tahu gw ada yang seperti itu di dunia ini. Kalau kalian memang cocok, kenapa tidak pacaran saja?” “Kami belum ingin terikat. Terkadang pacaran malah membuat batasan-batasan tertentu. Ada aturan, ada tuntutan, ada konsekuensi yang harus ditanggung.

Dan kami belum menginginkan itu.” “Lalu, apa partnermu cuma si Rini dan partner Rini cuma U. .?” selidik Tante Indah. “Kalau tentang Rini gw tidak tahu. Tapi tidak masalah bagiku dia bercinta dengan laki-laki lain. Gw pun begitu. Tapi tentu saja kami sama-sama bertanggung jawab untuk berhati-hati. Kami sangat selektif dalam bercinta. Takut penyakit, Tante.” “Oh.. Safe Sex ya? “ “Yup! Oh ya dari tadi gw seperti obyek wawancara. Tante sendiri bagaimana dengan Om? Kapan terakhir berhubungan sex?” Tanya gw melangkah lebih jauh. Kudengar Tante Indah menarik nafas panjang. Wah.. Ada apa-apa nih, pikirku. “Udah kira-kira 2 bulan yang lalu, Boy.”




Jawabnya. Lama sekali. Pasti ada yang tidak wajar. Gw jadi ingin tahu lebih banyak lagi. “Ko Fery Impotent ya Tante?” “Oh tidak.. Entah kenapa, dia sepertinya tidak bergairah lagi pada gw. Padahal dia dulu sangat menyukai sex. Minimal satu minggu satu kali kami berhubungan.” “Lho, Tante Indah berhak minta dong. Itu kan nafkah batin. Setiap orang membutuhkannya. Sudah pernah berterus terang, Tante?” Tanya gw. “Gw sih pernah memberinya tanda bahwa gw sedang ingin bercinta. Tetapi dia kelihatannya sedang tidak mood.

Gw tidak mau memaksa siapa pun untuk bercinta denganku.” “Oh.. Kalau Boy sih tidak perlu dipaksa, juga mau dengan Tante Indah..” goda gw asal saja. Toh kami sudah akrab dan ini memang waktu yang tepat untuk mengarah ke sana. “Boy, U. . itu cakep. Masa mau dengan orang seumuran gw ? Suamiku saja tidak lagi tertarik denganku..” “Tante Indah serius? Gw tidak menyangka lho Tante Indah bisa bicara seperti ini. Tante Indah masih muda. 37 tahun. Seksi dan modis. Kok bisa-bisanya rendah diri ya? Padahal Tante Indah terlihat sangat mandiri di mata gw..”

gw tak bisa menyembunyikan keterkejutanku. Bagaimana bisa, sebuah SMS salah sasaran, dalam waktu singkat bisa berubah menjadi obrolan sex yang sangat terang-terangan seperti ini. “U. . lagi nganggur kan? Datang ke rumahku sekarang ya? Suamiku tidak ada di rumah kok. Dia masih di kantor.” Telepon ditutup. Darahku berdesir. Benarkah ini? Seperti mimpi. Sangat cepat. Bahkan gw tidak pernah bermimpi sebelumnya untuk mendapatkan Tante Indah. Selama ini gw sangat menghormatinya sebagai clientku. Sebagai orang tua dari murid privatku. Bergegas gw mengambil kunci mobil dan pergi ke rumah Tante Indah. Video bokep

Di sepanjang jalan gw masih tak habis pikir. Apakah benar nanti gw akan bercinta dengan Tante Indah? Rasanya mustahil. . Belum lagi kalau ada Radit dan Raka juga sudah pulang dijemput sopirnya. Sampai di rumah Tante Indah, ternyata rumahnya sedang sepi.Cynthia sedang tidur dan hanya Mbak Ning yang sedang santai menonton televisi. “Di tunggu Ibu di ruang computer, Kak.” Kata Mbak Ning. Dia memanggilku ‘kakak’ karena usia gw masih lebih tua darinya. “Oh iya.. Terima kasih, Ning. Ada urusan sedikit dengan programnya nih.” Kata gw memberikan alasan kalau-kalau Mbak Ning bertanya-tanya ada apa gw datang.

Gw masuk ke ruang computer yang di dalamnya juga ada piano dan lemari berisi buku-buku koleksi Tante Indah. “Tutup saja pintunya, Boy.” Kata Tante Indah. Tiba-tiba jantungku berdebar sangat keras. Entah mengapa, berbeda dengan menghadapi Lucy, Rini dan MAya, gw merasa aneh berdiri di depan seorang wanita mungil yang usianya di atasku. Setelah gw menutup pintu, belum sempat gw duduk, Tante Indah sudah melangkah menghampiriku. Dia memelukku. Tingginya cuma sebahuku. Harum tubuhnya segera membuatku berdesir. Pelukannya sangat lembut. Kepalanya disandarkan ke dada gw. Gw tak tahu harus berbuat apa.

Ini adalah pengalaman pertama gw dengan wanita yang usianya di atasku. Gw takut salah. Apa gw harus berdiam diri saja? Memeluknya? Menciumnya? Atau langsung saja mengajaknya bercinta? Pikiranku saling memberi ide. Banyak ide bermunculan di otakku. Beberapa saat lamanya gw bingung. Pusing tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya gw memilih tenang. Gw ingin tahu apa yang Tante Indah inginkan. Gw akan mengikutinya. Kali ini gw main safe saja. No risk taking this time. “Tante Indah adalah masalah?” bisikku. Kurasakan pelukan Tante Indah semakin erat. Dia tidak menjawab. Gw juga diam. Benar-benar situasi baru. Pengalaman baru. Kurasakan kontolku tidak bergerak.

Rupanya pelukan Tante Indah tidak membangkitkan gairahku. “Gw cuma ingin memelukmu. Sudah lama gw tidak merasa senyaman ini di pelukan seorang laki-laki. U. . tidak keberatan kan gw memelukmu?” akhirnya Tante Indah berbicara. “Tentu saja gw tidak keberatan, Tante. Peluk saja sepuas Tante Indah. Apapun yang Tante Indah inginkan dariku, kalau gw mampu, gw akan melakukannya.” Kurasakan tangannya mencubitku. “Sok romantis U. ., Boy. Tante bukan gadis remaja yang bisa melayang mendengar kata-kata rayuanmu.. Wuih, apapun yang kau inginkan dariku.. tante akan melakukannya.. Hahaha.. Gak usah pakai begituan. Tante sudah sangat senang kalau U. . mau kupeluk begini..

Benar juga kata Tante Indah. Hari itu gw belajar menghadapi wanita dewasa. Belajar apa yang mereka butuhkan. Bagi Tante Indah, kata-kata manis tidak diperlukan. Tapi tentu saja, gw tidak seratus persen percaya. Bagiku, tidak ada wanita di dunia ini yang bisa menolak pujian dengan tulus. Perasaan wanita sangat peka. Wanita punya sense untuk mencerna setiap kata-kata laki-laki itu. Apakah rayuan, apakah pujian yang tulus, atau hanya bunga bahasa untuk tujuan tertentu. Dan gw memilih untuk memujinya dengan setulus hatiku. “Tante Indah, gw beruntung bisa dipeluk wanita sepertimu. Siapa sangka SMS salah kirim bisa berhadiah pelukan?” canda gw. Memang benar gw merasa beruntung. Ini bukan bunga bahasa, bukan rayuan.

Dan gw yakin perasaan Tante Indah akan menangkap ketulusanku. “Yah.. Tante simpati denganmu yang bisa bergaul akrab dengan anak-anakku. U. . juga tidak merendahkan. Kulihat memang pantas kau mendapatkan pelukanku, Boy..” bisik tante Indah lagi. Kali ini wajahnya mendongak menatapku. Ada senyum tipis menghias bibirnya. Ugh.. Gw jadi ingin menciumnya. Di satu sisi gw tahu bahwa gw salah. Tante Indah sudah berkeluarga dan keluarganya harmonis. Tapi di sisi lainnya, sebagai cowok normal gw menikmati pelukan itu. Bahkan gw ingin lebih dari sekedar pelukan. Gw ingin menciumnya, melepaskan pakaiannya, dan memberinya sejuta kenikmatan. Apalagi Tante Indah sudah 2 bulan lebih tidak mendapatkan nafkah batin. Pasti dia sangat haus sekarang.

Gw mulai memperhitungkan situasi. Kami dalam ruang tertutup yang walaupun tidak terkunci, cukup aman untuk beberapa saat.. Perlahan gw memberanikan diri menyentuh wajah Tante Indah. Dengan dua buah jariku, gw membelai wajahnya lembut. Mata gw menatapnya penuh arti. Kulihat Tante Indah gelisah, tetapi ia menikmati sentuhanku di wajahnya. Gw menggerakkan wajahku menunduk mencari bibirnya. Sekejap kami berciuman. Bibirnya sangat penuh. Sangat hangat. Baru beberapa detik, ciuman kami terlepas. Tante Indah menyandarkan kepalanya ke dada gw.

“Tante salah, Boy. Tante mulai menyayangimu..” bisiknya nyaris tak kudengar. Gw yang sudah merasakan ciumannya mendadak ingin lebih lagi. Dasar cowok!, rutukku dalam hati. Apalagi gw sedang horny. Gw mencoba mengangkat wajahnya lagi. Ada sedikit penolakan, tapi wajahnya menatapku kembali. Gw tak berani menciumnya. Dan Tante Indah menciumku, menghisap bibirku, memasukkan lidahnya, menggigit kecil bibirku. Dan akhirnya kami bercumbu dengan hasrat membara. Kami sama-sama kehausan.. Agh.. Gw tak peduli lagi. Wanita yang kuhormati ini sedang kupeluk dan kucumbu. ADUQ


Dia membutuhkanku dan gw juga membutuhkannya. Yang lain dipikirkan nanti saja. Nikmati saja dulu, pikirku cepat. Gw segera menggendongnya dan membantunya duduk di atas meja. Dengan begini gw akan lebih leluasa mencumbunya. Bibir kami saling melumat. Bergerak lincah saling berlomba memberi kenikmatan tiada tara. Tanganku mulai bergerak ke arah payudaranya. Gw meraba payudaranya dari luar. Memberi remasan ringan dan gerakan memutar yang membuat Tante Indah menggelinjang. Perlahan gw menyusupkan tanganku ke balik pakaiannya. Kurasakan tanganku tertahan. Tante Indah menolak. Rupanya dia hanya ingin bercumbu denganku.

Dasar cowok, gw mana tahan? Sudah kepalang tanggung. Gw nekat tetap memasukkan tanganku dan dengan cepat gw berhasil melepas kait bra-nya. Payudaranya terasa utuh di tanganku, masih sangat kencang, masih sangat peka dengan rangsangan. Buktinya Tante Indah bergetar hebat saat gw meremas payudaranya. “Gila U. ., Boy. tante tidak memerlukan ini semua.. Cukup peluk tante!” tegur Tante Indah. Gw tahu pikirannya memang menolak, tapi tubuhnya tidak. Gw tetap merangsang payudaranya. Gerakan menolak tante Indah melemah.




Dan akhirnya hanya desahan nafasnya yang memburu yang menandakan birahinya telah bangkit. Dengan mulutku gw membuka kancing-kancing kemejanya. Cukup sulit, karena ini baru pertama kali kulakukan. Tapi berhasil juga. Tante Indah tertawa melihat ulahku. Kini gw bebas mencumbu payudaranya. Kujilat dan kuhisap puting susunya. Tante Indah melenguh panjang. Kedua tangannya mencengkeram kepalaa gw. Wajahnya mencium rambutku. Sesekali dia menggigit telinga gw, sementara kepala gw, lidahku, bergerak bebas merangsang payudaranya.

Ugh, begitu enak dan nikmat. Payudaranya tidak terlalu besar namun seksi sekali. Warnanya coklat kekuningan dengan puting yang cukup besar. Gw bermain cukup lama di putingnya. Menggigit ringan, menyapukan lidahku, menghisapnya lembut sampai agak keras. Kadangkala hidungku juga kumainkan di putingnya. Nafas Tante Indah semakin memburu. Tentu saja untuk masalah nafas, gw lebih kuat darinya karena gw rajin berolahraga menjaga stamina. Tak lama tanganku menyusup ke balik roknya untuk mencari vaginanya dan membelainya dari luar. Kurasakan celana dalamnya telah basah. Tante Indah merapatkan kakinya.

Itu adalah penolakan yang kedua. Kepalanya menggeleng ketika kutatap matanya. Gw terus menatap matanya dan kembali mencumbunya. Gw tidak akan memaksanya. Tetapi gw punya cara lain. Gw akan membuatnya semakin terangsang dan semakin menginginkan persetubuhan. Perlahan cumbuanku turun ke lehernya. “Ergh,” kudengar lenguhannya. Wah, lehernya sensitif nih, pikirku. Dengan intensif gw mencumbunya di leher. Bergerak ke tengkuk hingga membuatnya semakin erat memelukku dan mencumbu telinganya. “Boy..” rintihnya. Telinganya juga sensitif. Tante bersorak. Semakin banyak titik tubuhnya yang sensitif, semakin bagus.

Lalu tanganku meraba punggungnya. Membuat gerakan berputar-putar dan seolah menuliskan sesuatu di punggungnya. Tante Indah semakin bergairah. “Ka.. mu.. Na.. kal. U. . pin.. Pintar sekali membuatku.. Bergairah..” jawabnya terputus-putus. Nafasnya semakin memburu. “Tante Indah cantik sekali. Gw sangat menginginkanmu, Tante.. Gw ingin membuatmu merasakan kenikmatan tertinggi bersama gw..” bisikku sambil terus mencium telinganya. “Tante juga menginginkanmu Boy.. Tapi tante takut..” jawab tante Indah. Ya, gw harus membuatnya merasa aman. Dengan gerakan cepat gw melepaskan pelukanku, mengganjal pintu dengan kursi dan kembali mencumbunya. Saat itu di pikiranku cuma satu.

Mengunci pintu justru tidak baik. Mengganjal pintu jauh lebih baik. Kulihat Tante Indah merespons ciumanku dengan lebih kuat. Tanganku kembali mencoba merangsang vaginanya. Kali ini kakinya agak terbuka. Gw berhasil memasukkan jariku dan menyentuh vaginanya. “Aahh..” Tante Indah semakin terangsang. Kakinya terbuka semakin lebar. Kini gw sangat leluasa merangsang vaginanya. Jariku masuk menemukan klitoris dan membuatnya makin hebat dilanda badai birahi. Entahlah, gw sangat tenang dalam melakukannya. Semakin intensif gw merangsang titik-titik lemah tubuhnya, gw semakin tenang.

Gw seperti maestro yang sangat ahli melakukan tugasnya. Wah, rupanya gw berbakat dalam menyenangkan wanita, pikirku sampai tersenyum sendiri. Tante Indah semakin dilanda birahi. Tangannya kini tidak malu-malu melepas kancing celana gw dan mencari kontolku. Setelah menemukannya di balik celana dalamku, dia meremas dan mengocoknya. Gw semakin terbakar. Kami sama-sama terbakar hebat. Perlahan gw melepas turun celana dalamnya. Tidak perlu dilepas. Gw menatap matanya meminta persetujuannya. Mata Tante Indah nanar. Dia sangat kehausan dan sudah pasrah menerima apa pun perbuatanku.

Perlahan kontolku menembus liang vaginanya tanpa kondom. Gw merasakan kenikmatan yang dahsyat. Benar-benar jauh lebih nikmat dibandingkan dengan memakai kondom. Gw berani tanpa kondom karena gw yakin dengan kesehatan Tante Indah. Gw mulai melakukan tugasku. Mendorong masuk, menarik keluar, memutar, memompa kembali dan kami bercinta dengan dahsyat. Suara kontolku yang mengocok vaginanya terdengar khas. Gw mengerahkan segenap kekuatanku untuk menaklukkannya. Tetapi benar-benar tanpa kondom membuatku kontolku lebih sensitif hingga belum begitu lama, gw sudah merasakan di ambang orgasme. Segera kuhentikan aksiku. Kucabut kontolku dan gw menenangkan diri. Kami berciuman.

Gw tak mau birahi Tante Indah surut. Setelah agak tenang gw kembali memasukkan kontolku. Kali ini gw tidak menggebu dalam memompa kontolku. Gw memilih menikmatinya perlahan-lahan. Setiap sodokan gw lakukan dengan segenap hati hingga menghasilkan desahan dan rintihan nikmat Tante Indah yang sudah dua bulan tidak merasakan nikmatnya bercinta. Gelombang badai birahi kembali melanda. Keringat kami bercucuran, lumayan untuk membakar lemak. Kami memang sedang berolahraga, olahraga paling nikmat sedunia. Making love. Bercinta sangat baik untuk tubuh. Tidak hanya tubuh, tetapi pikiran juga jadi fresh. POKER ONLINE

Secara teoretis, ada semacam zat penenang yang dihasilkan tubuh saat kita bersenggama, dan zat itu membuat kita sangat nyaman. Gw heran juga dengan diriku yang ternyata cukup kuat bercinta tanpa kondom. Kontolku terasa agak panas. Gw belajar menahan nafas dan sesekali saat kurasakan gw hendak mencapai puncak, gw menghentikan kocokanku. Cukup sulit memang menahan orgasme. Gw berusaha seperti menahan kencing. Dan usaha gw berhasil. Setidaknya gw bisa bercinta cukup lama mengimbangi Tante Indah yang perlahan tapi pasti semakin menuju puncak. Muka tante Indah semakin kemerahan. Wajahnya yang mungil tampak sangat cantik ketika sedang dilanda birahi.

“Tante Indah cantik sekali.. Hebat juga ketika bercinta..” bisikku. Lidahku kembali mencumbui payudaranya yang semakin penuh dengan keringat. “Arg.., U. . juga.. Enak sekali, Boy..” ceracaunya. Tante Indah bolak-balik memejamkan mata, membuka mata dan menggigit bibirnya. Nafasnya sangat tidak teratur. Ngos-ngosan dan rambutnya semakin acak-acakan terkena keringat. Wah, pemandangan yang seksi sekali saat seorang wanita bercinta. Sebenarnya gw ingin mengubah posisi lagi. Gw ingin lebih lama bercinta. Tetapi gw agak khawatir juga. Sudah cukup lama kami di dalam ruangan ini. Gw khawatir nanti tiba-tiba mengintip atau mencuri dengar. Dari bahasa tubuh Tante Indah, gw yakin orgasmenya sudah semakin dekat. Gerakan tubuhnya semakin cepat.

Cengkeraman tangannya di punggungku kurasa telah melukai punggungku. Terkadang giginya bergemeretak menahan nikmat. Dia tampak sekali berusaha untuk tidak menjerit. “Agh.. Arrhhk.. tante sudah ham.. pir..” rintihnya. Tanganku meraih bra Tante Indah dan meletakkannya di mulutnya supaya dia bisa menggigit bra itu. Daripada menjerit, lebih baik menggigit bra sekuatnya. Kontolku semakin gencar menghunjam vaginanya. Sodokanku semakin kuat dan temponya kupercepat. Gw belajar untuk sama-sama mencapai orgasme dengan Tante Indah walaupun menurutku sangat sulit untuk bisa orgasme bersamaan. Setidaknya, tante berencana membiarkannya orgasme terlebih dulu, baru gw menyusul. “Arghh.. Ya.. Terus.. Yah.. Dikit lagi..” erang Tante Indah agak tidak jelas karena sambil menggigit bra. AGEN ABDNARQ

Gw menjaga semangat dan menjaga kontolku agar tetap kuat bertempur. Kurasakan kontolku juga semakin panas. Gw juga sudah mendekati puncak. Aliran pejuuuh dari bawah sudah merambat naik siap menyembur. Gerakan Tante Indah semakin menyentak-nyentak. Untung meja di ruangan itu adalah meja kayu yang kosong. Kalau seandainya ada buku atau ballpoint pasti sudah berantakan terlempar. Beberapa saat kemudian gw merasakan tubuh Tante Indah bergetar hebat. Menghentak-hentak dan tangannya mencengkeram sangat-sangat-sangat-kuat. Dia memelukku sangat erat. Dari mulutnya keluar semacam raungan yang tertahan.. Seandainya ini di kamar hotel, pasti dia sudah menjerit sepuasnya. “Aargghh.. Sstt..” Gw merasakan ada cairan hangat meleleh keluar.

Tidak seberapa banyak tetapi membuat kontolku semakin panas. Tante Indah orgasme sementara gw juga sudah semakin dekat. Inilah saatnya. Gw mempercepat kocokanku. Cepat.. Dan gw mencabut kontolku. Crot..!! Srr.. R.. Srr.. Srr.. Pejuuuh gw berhamburan muncrat di perut dan dada Tante Indah. Ah.., nikmat sekali mencapai puncak. Perjuanganku tidak sia-sia. Gw yang selama ini rutin berlatih menahan kencing, melatih otot-otot perut dan kontolku, sukses mengantarkan Tante Indah menggapai orgasmenya. Dibandingkan ketika making love dengan Rini dan Maya, kali ini lebih mendebarkan dan menantang.

Tante Indah segera mencari tissue dan membersihkan ceceran pejuuuh gw. Kurang dari semenit kemudian dia sudah memakai bra dan kemejanya kembali. Celana dalam dan roknya tinggal merapikan saja. Gw pun tinggal merapikan celana gw. Beberapa saat kami berpandangan. Ada rona puas di wajah Tante Indah. Dia tersenyum manis. Sekarang dia bukan lagi sekedar clientku. Bukan lagi sekedar orang tua muridku. Sekarang dia adalah partner sex-ku. Ada rasa aneh menjalar di tubuhku. Gw tiba-tiba merasa begitu menghormati wanita di hadapanku ini. Sinar matanya yang tegas, pembawaannya yang mandiri, dikombinasi dengan senyum dan kelembutannya, sungguh mempesona. Gw sangat bangga bisa memberinya kenikmatan. “Maaf Tante..




Sudah melangkah jauh sekali..” kata gw. “Ya! U. . tidak sopan sekali, tadi!” katanya bergurau tetapi dalam nada agak tegas. Kami pun tertawa bersama. Gw memeluknya. Mencium dahinya. Merapikan rambutnya yang agak basah terkena keringat. AC di ruangan itu sangat membantu tubuh kami cepat kering. “Habis Tante Indah, sudah tahu gw lagi horny malah diundang kemari..” kata gw membela diri. “Terus terang tante juga lagi pengen, Boy. Begitu tahu U. . ternyata sudah pengalaman, tante jadi tergoda denganmu. Tapi memang tadi tante sangat takut melangkah. Untung U. .nya nekat.. tante jadi terpuaskan, deh. Makacih ya..” Ya ampun.. Bisa-bisanya Tante Indah bicara manja seperti ini. Gw sampai merasa bagaimana.. gitu. Aneh. Wanita memang makhluk paling aneh sedunia. BANDARQ

Di balik penampilannya yang keras dan tegar, toh dia tetap wanita juga. Sisi lembutnya tetap ada. “Ya.. Gw juga senang sekali bisa memuaskan Tante Indah. Gw juga belajar banyak lho. Sepertinya tadi Tante Indah kurang suka dengan permainan tanganku di vagina ya?” “Bukan begitu. tante tidak tahu apakah tanganmu bersih atau tidak. Tapi lama kelamaan karena enak, ya sudah.. diteruskan saja..” “Oh jangan kuatir.. Gw selalu sedia handy desinfectant kok. Biar tanganku bebas kuman.” Kata gw menenangkannya. Gw tadi memang pakai handy desinfectant, tapi kan tetap saja gw pegang setir mobil.

“Yah baguslah. tante juga suka karena U. . selalu terlihat bersih dan harum..” Tante Indah mencium bibirku lagi. Kami kembali berpagutan. Lidahku kembali menerobos mulutnya. Menekan lidahnya, saling bergelut. Kami terus berciuman sambil berpelukan. Banyak laki-laki melupakan kenyataan bahwa ada hubungan yang harus dibina setelah kita berhubungan sex. Setelah terjadi orgasme, wanita tetap membutuhkan sentuhan, pelukan dan ciuman.

Wanita sangat berharga. Jangan sampai kita para laki-laki, begitu mendapatkan orgasme, langsung selesai begitu saja. Harus Ada after orgasm service. Ini adalah salah satu kunci yang gw pegang untuk membuat wanita merasa nyaman bersama gw. Kami berpelukan dan dengan jelas gw mendengar suara Tante Indah.. “Tante menyayangimu, Boy. Terima kasih buat semuanya. tante merasa dihargai dan dibutuhkan olehmu..” kata-kata ini tidak akan pernah gw lupakan. AGEN BANDARQ