Senin, 30 Desember 2019

Sikap Manja Sepupu Yang Membuat Ku Sangat Terangsang


Crownqq - Pukul 4 pagi aku reflek terbangun karena merasakan kedua tanganku kesemutan tertindih Arin dan Devi, aku lihat Arin tidur terlentang dengan daster yang sudah tersingkap memperlihatkan memek mulus tanpa bulu dan tembem dan saat kulihat Devi tidur miring membelakangiku juga dengan daster yang tersingkap memperlihatkan pantatnya yang mulus bulat dan juga tonggeng. Celakanya kedua pemandangan disamping kiri dan kananku membuat penisku ikut terbangun sehingga aku susah untuk tidur lagi, setelah cukup lama kutahan nafsuku tapi tak juga surut sebelum tersalurkan dan memang semalam aku belum puas maka aku putuskan pagi ini untuk mengerjai Devi lagi, aku segera melepas celanaku dan berpaling menghadap Devi. Kuselipkan penisku yang sudah sangat tegang diantara selakanganya tepat dibawah memeknya, kurengkuh tubuhnya kedalam pelukakanku kedua tanganku kugunakan untuk meremas-remas kedua buah dadanya secara bersamaan, aku juga mulai menciumi tengkuk dan leher Devi serta pinggulku mulai kuayunkan maju mundur supaya penisku menggeseki memeknya. Meskipun tidak tampak Devi terbangun dengan ulahku tapi tubuhnya merespon dengan apa yang aku lakukan, itu terbukti dengan semakin banyaknya cairan yang keluar dari memeknya membasahi penisku.

Karena memang sudah tidak tahan dan juga kurasa pelumasnya sudah cukup aku segera mengarahkan ujung penisku kearah belahan memek Devi, setelah kurasa sudah tepat lubangnya aku mulai menekan penisku untuk memasuki memeknya, meskipun semalam sudah kujebol memeknya dan juga cairan pelumasnya sudah cukup banyak yang keluar ternyata masih sempit dan sulit penisku bisa masuk kedalam memeknya, setelah cukup lama dan juga tekanan lebih kuat akhirnya kepala penisku bisa masuk semua tapi aku tidak memaksakan untuk memaksakan memasukkan penisku lebih dalam lagi tapi mengocok kepala penisku menggenjot mengeluar masukkanya agar memek Devi terbiasa dulu dan juga untuk memperlancar jalannya penisku memasuki memeknya sampai mentok. Kuayunkan pinggulku maju mundur mengeluar masukkan kepala penisku kedalam memeknya membuat semakin banyaknya cairan yang keluar, semakin lama genjotanku kuselingi dengan tekanan yang cukup kuat sehingga penisku sedikit demi sedikit penisku semakin dalam memasuki memeknya dan dengan sekali tekan cukup kuat dari sebelumnya.

Bblleeeesssss…
Setengah dari penisku sudah masuk, kudiamkan sebentar karena kurasa seperti ada perlawanan dari dalam memeknya yg mencengkram erat penisku sehingga sulit untuk menggenjotnya. Aku mulai menggenjot kembali mengeluar masukkan setengah dari penisku mengobok-ngobok memek Devi.
Oohh..nikmat sekali rasanya penisku terjepit daging lembut hangat dan basah juga menjepit erat, sehingga tanpa sadar karena ingin kenikmatan yang lebih lagi aku meningkstkan genjotanku dan tekananku membuat penisku semakin dalam dan semakin dalam lagi dan dengan hentakan yang cukup kuat dibarengi dengan tubuh Devi yang tersentak dan menegang penisku masuk mentok dengan sempurna. Agen Bandar Sakong

Kudiamkan penisku yang penuh menembus sampai mentok didalam memek Devi, selain menikmati cengkraman dan pijatan diding memek Devi yang basah dan hangat juga menunggu Devi agar lebih rileks dan juga menunggu memeknya beradaptasi dulu dengan penisku yang berada didalamnya agar nanti saat aku genjot Devi tidak kesakitan. Dari awal aku mulai mencumbu sampai penisku masuk hingga mentok tubuh Devi bereaksi dengan semua itu, tapi matanya tetap terpejam, entah dia pura-pura dalam tidurnya atau memang masih tidur dan merasakan ini semua dalam mimpinya. Setelah kurasa tubuh Devi lebih rileks dan cengkraman memeknya tidak sekuat tadi, aku mulai menarik keluar penisku sampai hanya kepalanya saja yang ada didalam dan memasukkan lagi sedalam-dalamnya sampai mentok secara perlahan. Kulakukan itu terus berulang-ulang diiringi geramanku yang merasakan kenikmatan dan juga sesekali lenguhan Devi yang patah-patah juga suara selakanganku yang menumbuk pantat bulat Devi dan bunyi penisku yang keluar masuk, suara-suara itu semua saling bersahut-sahutan membuatku semakin bergairah dan membuatku semakin meningkatkan genjotanku maju mundur mengeluar masukkan penisku, membuat suara-suara itu semakin keras terdengar.


Ooohhh…ooohhh…Dev eennaakk..ooohhh…nikmatnya memekmu Dev oooohhh…sempiiiittt..oohh..oohh…
Desahanku tak tertahan lagi merasakan kenikmatan yang benar-benar memabukkanku, semakin erat kupeluk tubuh Devi juga remasan tanganku dibuah dadanya dan genjotankupun semakin kupercepat dan semakin mantap, penisku keluar masuk semakin kuat dan cepat dengan konstan.
Ccppllookkk…cccppllooookkk…ccpplloookkk…pppl lleeekkk..pppllleeekk…cccllleeeppp..
Bunyi selakanganku beradu dengan pantatnya dan juga bunyi penisku yang keluar masuk menggeseki dinding memeknya yang basah itu bersahut-sahutan, tidak lama kemudian tubuh Devi menegang dan memeknya juga mencengkram dan menghisap penisku sangat kuat membuatku agak susah untuk menggenjot, sepertinya sebentar lagi Devi akan mendapat orgasme pertamanya maka dari itu aku terus menggenjot agar Devi cepat mencapai orgasmenya. Dengan hentakkan kuat sampai mentok dan sedikit kuputar Devi mencapai orgasmenya, tubuhnya mengejang mengejat-ngejat dan dari dalam rahimnya menyembur-nyemburkan cairan hangat menghantam penisku dengan cukup kuat.
Cukup lama tubuh Devi bergetar menandakan badai orgasmenya sangat dahsyat, kubuka daster Devi bagian atas dan kuremas-remas buah dadanya cukup kuat tanpa terhalang apapun juga kuselingi pelintiran dikedua puntingnya untuk menambah rangsangan agar lebih sempurna orgasme yg dialami Devi.

Setelah kurasakan tubuhnya sudah tenang bahkan terlihat lemas aku balikkan tubuh kami secara bersamaan menjadikan posisi kami telungkup dengan aku menindih tubuhnya tanpa melepas penisku, kuluruskan kaki Devi dan kuhimpit dengan kakiku yang mengangkanginya menjadikan kaki Devi merapat satu sama lain. Setelah kurasa posisinya sudah pas seperti yang aku inginkan, aku mulai menggenjot lagi menaik turunkan pinggulku dan penisku kembali keluar masuk kedalam memeknya menggeseki dinding memek yang basah dan hangat itu.
Oohh..semakin sempit sekali memek Devi menjepit penisku membuatku semakin terbuai dalam kenikmatan, karena memang dengan posisi telungkup dan kaki merapat membuat penis terasa semakin dijepit, ditambah lagi setiap kuhentakkan penisku kedalam otot memek Devi mengencang dan saat kutarik keluar otot memek Devi mengendur jadi penisku terasa diurut-urut membuatku semakin melayang menikmati rasa yang sangat memabukkan ini.
Oooh…ooohh…nikmat sekali Dev ooohhh…me me memekmu nikk nikk nikkmaaatt oooohh..aacchh… Agen BandarQ Terpercaya

Aku terus meracsu tidak karuan merasakan kenikmatan surga dunia ini, semakin cepat kugenjot mengeluar masukkan penisku, terkadang kukeluarkan setengah penisku dan kumasukkan lagi dengan genjotan yg cepat, terkadang kukeluarkan penisku sampai hanya kepalanya saja yang ada didalam dan ku masukkan lagi sampai mentok dengan genjotan yang pelan tapi kuat dan mantan.
Cccppllloookkkk…ccpplllookk….ccppllook…cclle epp…ccclleepp..pplleekk…ppllleekk..ccpllookk.. .
Semakin nyaring bunyi merdu selakangan kami karena semakin banyak cairan memek Devi yang keluar ditambah keringat kami juga banyak yang mengucur.
Ooohhhh…oooohhh…aaahhh…ooohhh..eennaaakknya. ..ooohh…Dev kakak tidak tahannn…oooohhh…kakak mau keluarrr…oooohhh…z


Semakin kupercepat genjotanku karena rasanya maniku sudah mengumpul siap untuk menyembur dan disaat maniku sdh berada diujung kurasakan tubuh Devi juga menegang menandakan sebentar lagi dia juga akan mendapat orgasmenya yang kedua, genjotanku semakin kupercepat kuat dan mantap membuat tubuh Devi ikut terlonjak-lonjak mengikuti irama genjotanku. Oohh…nikmatnya membuatku sampai mendongakkan kepala meresapi rasa nikmat yang memabukkan ini, tak lama kemudian kami mencapai orgasme hampir bersamaan dan dari alat kelamin kami sama2 menyemburkan cairan birahi yg membuat kami melayang terbang keawang-awang.

Sssseeeerrr….sssseeerrrr..sssseeeerrrr…
Cccrrroooottt…ccccrrrrroooottt…cccrrrooottt…
Kuhentak-hentakkan pinggulku memasukkan penisku sedalam-dalamnya memuntahkan semua isinya bersamaan dengan itu tubuh Devi bergetar hebat mengejat-ngejat menyemburkan cairan birahinya yang terasa sangat banyak, setelah badai orgasme reda kembali tubuhku langsung ambruk menindih tubuh Devi, tubuhku terasa lemas dan tulang-tulangku seperti dilolosi dari engselnya. Cukup lama kami dalam posisi ini dan peniskupun masih menancap didalam memeknya, nafas kami masih sama terengah-engah dan tubuh Devi kelihatan juga begitu lemas tak lama kemudian terdengar dengkuran halus ternyata Devi tertidur lagi saking lelahnya, setelah kurasa nafasku sudah normal kembali kugulirkan tubuhku dari atas tubuh Devi membuat penisku terlepas dengan sendirinya.
hiks..hiks..hiks.. Domino99

Disaat aku mulai memejamkan mata mencoba untuk tidur kembali aku mendengar suara tangis yang tertahan.
Hiks..hiks..hiks..
Aku menoleh ke Arin Yang sekarang tidur miring membelakangiku, kulihat tubuhnya sedikit bergetar menandakan Arin sedang menangis, kugeser tubuhku mendekat dan kupeluk tubuh Arin dari belakang.
” kenapa dek kok adek nangis? ” tanyaku kepada Arin.
cukup lama Arin tidak menjawab dan masih terisak dalam diam.
” kakak jahat! Kakak sudah tidak sayang lagi sama adek! ”
Aku sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Arin, aku tidak mengerti maksud ucapannya karena aku tidak merasa berbuat salah kepadanya.
adik kok ngomongnya gitu?memangnya kakak salah apa? ” aku segera memeluk Arin yang masih dalam posisi tidur membelakangiku,aku berusaha menenangkannya dalam pelukanku meskipun aku sendiri tidak tau apa kesalahanku sehingga membuat Arin menangis.

” buktinya kakak lebih memilih Devi dari pada Arin ” dengan masih sesenggukan menahan isak tangisnya, aku langsung menepuk jidatku sendiri karena nafsu dan belum puasnya aku bermain sama Devi aku sampai lupa bahwa yang kuhadapi anak-anak SMP yang masih labil yang jika dinomor duakan sudah merasa tersisih. Untungnya Devi sudah tidur pulas kelelahan setelah kuhajar habis-habisan,sehingga tidak mendengar pembicaraanku dengan Arin.Aku semakin erat memeluk Arin sambil kubelai rambutnya agar dia bisa cepat tenang.
” bukan begitu dek, tadi kakak kepengen dan kakak lihat kamu pulas banget tidurnya jadi kakak tidak tega ngeganggu tidur kamu ”
” bohong! Bilang saja kalo kakak sekarang sudah bosan sama adek sudah tidak sayang sama adek,benerkan? ”

Hadeeh..sampai bingung aku mau menjawab pertanyaannya Arin yang merasa tersisih dan dinomer duakan karena aku lebih memilih menggenjot Devi dulu dipagi ini.
” percaya sama kakak dek! Kamu tetap adiknya kakak yang paling kakak sayang,kakak minta maaf ya dek tadi beneran kakak memang tidak mau ganggu tidur kamu ” aku terus merayu Arin agar tidak ngambek lagi, bisa gawat kalo ngambeknya kelamaan, bisa-bisa jatah’. Daftar Agen BandarQ


Minggu, 29 Desember 2019

ML DENGAN BU GURU DI HUTAN


Cerita Dewasa - Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu.


Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa ( saya memanggilnya Anisa ) orangnya terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis umurnya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman – teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.

Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi.

Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.

Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa. Agen BandarQ

Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.
Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. “Maaf” katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.



Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wow…Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.
“Dingin banget” katanya. “Terang dingin , habis kamu bugil begini” jawabku.
“Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?” pinta Anisa.
Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman
” Maaf Nisa ?”

“Enggak apa-apa ?!”: sahutnya.
Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. ” Hangat bu ?” tanyaku ” iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ” pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.
Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. “Kenapa?” tanya Anisa
” Maaf Nisa ? ” Jawabku.

” Tidak apa-apa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.
Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku. Tanganku mulai merogoh ‘Ms. Veggy’nya Anisa, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari …
tadi.

Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. ‘Ms. Veggy’nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.
Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ?
” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra.
” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik.
” Biasa main dimana ?” tanyanya
“Ada apa sayang?” tanyaku kembali.
” Akh enggak” jawabnya sambil melepas ‘Ms. Veggy’nya dari ‘Mr. Penny’ku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati ‘Mr. Penny’ku tanpa rasa jijik sedikitpun.
Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah ‘Ms. Veggy’nya. Aku jilati ‘Ms. Veggy’ itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.
Aku sempat bertanya, “Bagaimana jika kamu hamil ?”
” Don’t worry !” katanya.

Dan setelah dia memebersihkan ‘Ms. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali ‘Mr. Penny’ku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa ‘Mr. Penny’, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.

Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang ‘Ms. Veggy’nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas. Agen Bandar Sakong

Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan.
Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.

Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun ‘Mr. Penny’ku masuk ke ‘Ms. Veggy’nya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan ‘Mr. Penny’ku masuk kedalam ‘Ms. Veggy’nya.



Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, ‘Ms. Veggy’nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir ‘Ms. Veggy’nya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang ‘Ms. Veggy’nya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, ‘Mr. Penny’ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,
“Tahan ya ?” pintanya. ” Jangan dikeluarin lho ?!” pintanya lagi.

Lalu dia menghisap ‘Mr. Penny’ku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan ‘Mr. Penny’ku di ‘Ms. Veggy’nya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ” keluar”, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang “keluar” dan oh,,,,oh…oh….muncratlah air maniku dilubang ‘Ms. Veggy’ Anisa.
“Jahat kamu ?!” kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. ” Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu ” Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.

Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Anisa …
menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata

” Aku suka kamu ” Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi ‘Mr. Penny’ku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Anisa selalu memainkan ‘Mr. Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu.
” Aku lemas sayang ?!” bisikku mesra
” Biarin !” Bisiknya mesra sekali. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.
Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok ‘Ms. Veggy’nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Anisa sudah ‘keluar’ banyak, ‘Ms. Veggy’nya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan. Domino99

Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.
Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya.

Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.
“Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku ” Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.

Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Anisa”. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.

Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya. Daftar Agen BandarQ


Sabtu, 28 Desember 2019

Nafsu Birahi Janda Kampung Yang Menggoda


Agen Bandarq - Telah belasan tahun berpraktek aku di kawasan kumuh ibu kota. Pasienku lumayan banyak, namun rata-rata dari kelas menengah ke bawah. Jadi sekalipun telah belasan tahun aku berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, aku tetap saja tidak berani membina rumah tangga, sebab aku benar-benar ingin membahagiakan isteriku, bila aku memilikinya kelak, dan kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai bila kantongku tebal, simpananku banyak di bank dan rumahku besar.

Namun aku tidak pernah mengeluh akan keadaanku ini. Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan yang terjangkau, aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan baik. Namun, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya.
Nafsu Birahi Janda Kampung Yang Menggoda

Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam. Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya.
Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang, hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan mesin yang sempat hidup sebentar. Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal.
Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air surut. Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya aku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.
“Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.

“Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku.
Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Sri.
Ternyata Sri adalah janda kampng tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Sri tetap menjanda. Sri sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan aku lihat Sri mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Sri yang mulai merebahkan diri.
Tampak rambut Sri yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Sri berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang. Aku coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Sri tetap lelap dalam tidurnya.


Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku.
Waktu itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan mengacung setelah ‘selesai’ bergumul dengan Wati. Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam berahi di antara selangkanganku.

Aku mencoba meraba buah dada Sri yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya. Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat Sri terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Sri si janda kampung tetap tertidur.
Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Sri yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Sri yang montok itu. Terasa Sri bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit. Agen BandarQ

Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Sri si janda kampung yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.
Setalah aku yakin Sri tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Sri sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Sri yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu.
Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Sri sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Sri si janda kampung agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu.

Sri membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Agaknya Sri mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.
Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Sri si janda kampung melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.
Mata Sri tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat.

Kutarik kepala Sri agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Sri tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku.
Aku memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Sri. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Sri, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Sri mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.
Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, dan kudorong Sri hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Sri mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Sakong
Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya.

Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Sri si janda kampung . Terasa agak seret majunya, karena Sri telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Sri.
Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Sri, namun ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Sri.
Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Sri sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis.

Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Sri yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yang makin membasah.

Tidak terasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Sri si janda kampung, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat.

Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Sri, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Sri dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Sri dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu minggu.
Terasa badan Sri melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku.
Sambil memeluk tubuh Sri si janda kampung yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya, “Sri, terima kasih,.
Daftar PKV Games Terpercaya

Rabu, 25 Desember 2019

Selingkuh Sama Mbak Rani



Agen BandarQ - sedang menonton televisi di kamarku ketika Rani keluar dari kamar
mandi mengnikmatan baju tidur. Hm.. dia pasti habis cuci muka dan
bersih-bersih sebelum tidur. Di kamar tidur Kita memang terdapat kamar
mandi dan televisi, sehingga Aqu menonton televisi sambil tiduran. Rani
berbaring di sampingku, dan memejamkan matanya. Lho? Dia langsung mau
tidur nih! Padahal Aqu sejak tadi menunggu dia. Lihat saja, si “ujang”
sudah bangun menantikan jatahnya.

“Rani! Koq langsung tidur sih?”
“Mm..?”

Rani membuka matanya. Lalu ia duduk dan menatapku. Kemudian ia tersenyum
manis. Woow.. kemaluanku semakin mengeras. Rani mendekatkan wajahnya ke
wajahku. Tangannya yang lembut halus membelai wajahku. Jantungku
berdetak cepat. Kurangkul tubuhnya yang mungil dan hangat. Terasa nyaman
sekali. Rani mencium pipiku.
“Cupp..!”
“Tidur yang nyenyak yaa..” katanya perlahan.
Lalu ia kembali berbaring dan memejamkan matanya. Tidur! Nah lho? Sial
benar. Cuma begitu saja? Aqu terbengong beberapa saat.
“Rani! Sheiill..!” Aqu mengguncang-guncang tubuhnya.
“Umm.. udah maleem.. Rani ngantuk niih..”
Kalau sudah begitu, percuma saja. Dia tidak akan bangun. Padahal Aqu
sedang birahi tinggi dan butuh pernyaluran. Si “ujang” masih tegang dan
penasaran minta jatah.

Begitulah Rani. Sebagai istri, dia hampir sempurna. Wajah dan fisiknya
nikmat dilihat, sifatnya baik dan menarik. Perhatiannya pada kebutuhanku
sehari-hari sangat cukup. Hanya saja, kalau di tempat tidur dia sangat
“hemat”. Nafsuku terbilang tinggi. Sedangkan Rani, entah kenapa
(menurutku) hampir tidak punya nafsu seks. Tidak heran meskipun sudah
lebih setahun Kita menikah, sampai saat ini Kita belum punya anak. Untuk
pelampiasan, Aqu terkadang selingkuh dengan wanita lain. Rani bukannya
tidak tahu. Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya.
Nafsuku sulit ditahan. Rasanya ingin kupaksa saja Rani untuk melayaniku.
Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, Aqu jadi tidak tega. Kucium
rambutnya. Akhirnya kuputuskan untuk tidur sambil memeluk Rani. Siapa
tahu dalam mimpi, Rani mau memuaskanku? Hehehe..

Esoknya saat jam istirahat kantor, Aqu makan siang di Citraland Mall.
Tidak disangka, disana Aqu bertemu dengan Yanti, sahabatku dan Rani semasa
kuliah dahulu. Kulihat Yanti bersama dengan seorang wanita yang mirip
dengannya. Seingatku, Yanti tidak punya adik. Ternyata setelah Kita
diperkenalkan, wanita itu adalah adik sepupu Yanti. Rini namanya. Heran
juga Aqu, koq saudara sepupu bisa semirip itu ya? Pendek kata, akhirnya
Kita makan satu meja.

Sambil makan, Kita mengobrol. Ternyata Rini seperti juga Yanti, tipe yang
mudah akrab dengan orang baru. Terbukti dia tidak canggung mengobrol
denganku. Ketika Aqu menanyakan tentang Hendra(suYanti Yanti, sahabatku semasa
kuliah), Yanti bilang bahwa Hendrasedang pergi ke Surabaya sekitar dua
minggu yang lalu untuk suatu keperluan.
“Paling juga disana dia main perempuan!” begitu komentar Yanti.
Aqu hanya manggut-manggut saja. Aqu kenal baik dengan Franky, dan bukan hal
yang aneh kalau Hendraada main dengan wanita lain disana. Saat Rini
permisi untuk ke toilet, Yanti langsung bertanya padAqu. Sakong Online



“Ndrew, loe ama Rani gimana?”
“Baek. Kenapa?”
“Dari dulu loe itu kan juga terkenal suka main perempuan. Koq bisa ya Aqur
ama Rani?”
Aqu diam saja.

Aqu dan Rani memang lumayan Aqur. Tapi di ranjang jelas ada masalah.
Kalau dituruti nafsuku, pasti setiap hari Aqu minta jatah dari Rani. Tapi
kalau Rani dituruti, paling hebat sebulan dijatah empat atau lima kali!
Itu juga harus main paksa. Seingatku pYantih terjadi dalam sebulan Aqu
hanya dua kali dijatah Rani. Jelas saja Aqu selingkuh! Mana tahan?

“Koq diem, Ndrew?” pertanyaan Yanti membuyarkan lamunanku.
“Nggak koq..”
“Loe lagi punya masalah ya?”
“Nggaak..”
“Jujur aja deh..” Yanti mendesak.

Kulirik Yanti. Wuih, nafsuku muncul. Aqu jadi teringat saat pesta di rumah
Franky. Karena nafsuku sudah sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun
hilang.

“Cerita doong..!” Yanti kembali mendesak.
“Mi.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” Aqu memulai. Yanti kelihatan kaget.
“Eh? Loe jangan macem-macem ya Ndrew!” kecam Yanti.
Aduh.., kelihatannya dia marah.
“Sorry! Sorry! Gue nggak serius.. sorry yaa..” Aqu sedikit panik.

Tiba-tiba Yanti tertawa kecil.
“Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Oke, nanti sore kita ketemu
lagi di sini ya? Gue juga di rumah nggak ada kerjaan.”

Saat itu Rini kembali dari toilet. Kita melanjutkan mengobrol sebentar,
setelah itu Aqu kembali ke kantor.


Jam 5 sore Aqu pulang kantor, dan langsung menuju tempat yang
dijanjikan. Sekitar sepuluh menit Aqu menunggu sebelum akhirnya telepon
genggamku berdering. Dari Yanti, menanyakan dimana Aqu berada. Setelah
bertemu, Yanti langsung mengajakku naik ke mobilnya. Mobilku kutinggalkan
disana. Di jalan Yanti langsung menanyaiku tanpa basa-basi.
“Ndrew, loe lagi butuh seks ya?”
Aqu kaget juga ditanya seperti itu.
“Maksud loe?”
“Loe nggak usah malu ama gue. Emangnya Rani kenapa?”
Aqu menghela nafas. Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.
“Mi.. Rani itu susah banget.. dia bener-bener pelit kalo soal begitu. Loe
bayangin aja, gue selalu nafsu kalo ngeliat dia. Tapi dia hampir nggak
pYantih ngerespon. Kan nafsu gue numpuk? Gue butuh penyaluran dong!
Untung badannya kecil, jadi kadang-kadang gue paksa dia.”
Yanti tertawa.
“Maksudnya loe perkosa dia ya? Lucu deh, masa istri sendiri
diperkosa sih?”
“Dia nggak marah koq. Lagi gue perkosanya nggak kasar.”
“Mana ada perkosa nggak kasar?” Yanti tertawa lagi.
“Dan kalo dia nggak
marah, perkosa aja dia tiap hari.”
“Kasian juga kalo diperkosa tiap hari. Gue nggak tega kalo begitu..”
“Jadi kalo sekali-sekali tega ya?”
“Yah.. namanya juga kepepet.. Udah deh.. nggak usah ngomongin Rani lagi ya?”
“Oke.. kita juga hampir sampe nih..”
Aqu heran. Ternyata Yanti menuju ke sebuah apartemen di Jakarta Barat.
Dari tadi Aqu tidak menyadarinya.
“Mi, apartemen siapa nih?” Agen Bandarq
“Apartemennya Rini. Pokoqnya kita masuk dulu deh..”
Rini menyambut Kita berdua. Setelah itu Aqu menunggu di sebuah kursi,
sementara Rini dan Yanti masuk ke kamar. Tidak lama kemudian Yanti
memanggilku dari balik pintu kamar tersebut. Dan ketika Aqu masuk, si
“ujang” langsung terbangun, sebab kulihat Yanti dan Rini tidak memakai
pakaian sama sekali. MatAqu tidak berkedip melihat pemandangan hebat
itu. Dua wanita yang cantik yang wajahnya mirip sedang bertelanjang
bulat di depanku. Mimpi apa Aqu?
“Koq bengong Ndrew? Katanya loe lagi butuh? Ayo sini..!” panggil Yanti lembut.
Aqu menurut bagai dihipnotis. Rini duduk bersimpuh di ranjang.
“Ayo berbaring disini, Mas INdrew.”
Aqu berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Rini. Kulihat dari
sudut pandangku, kedua bagian bawah buah dada Rini yang menggantung
mempesona. Ukurannya lumayan juga. Rini langsung melucuti pakaian
atasku, sementara Yanti melucuti pakaianku bagian bawah, sampai akhirnya
Aqu benar-benar telanjang. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan
nafsuku yang bergolak.


“Gue pijat dulu yaa..” kata Yanti.
Kemudian Yanti menjepit kemaluanku dengan kedua buah dadanya yang montok
itu. Ohh.., kurasakan pijatan daging lembut itu pada kemaluanku. Rasanya
benar-benar nyaman. Kulihat Yanti tersenyum kepadAqu. Aqu hanya mengamati
bagaimana kedua buah dada Yanti yang sedang digunakan untuk memijat batang
penisku.
“Nikmat kan, Ndrew?” Yanti bertanya.
Aqu mengangguk. “Nikmat banget. Lembut..”
Rini meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk
mengenggam buah dadanya. Dia membungkuk, sehingga kedua buah dadanya
menggantung bebas di depan wajahku.
“Ndrew, perah susu gue ya?” pintanya nakal.
Aqu dengan senang hati melAqukannya. Kuperah kedua susunya seperti
memerah susu sapi, sehingga Rini merintih-rintih.
“Ahh.. awww.. akh.. terus.. Ndrew.. ahh.. ahh..”
Buah dada Rini terasa legit dan kenyal. Aqu merasa seperti raja yang
dilayani dua wanita cantik. Akhirnya Yanti menghentikan pijatan
spesialnya. Berganti tangan kanannya menggenggam pangkal si “ujang”.
“Dulu diwaktu pesta di rumah gue, kontol loe belum ngerasain lidah gue
ya?” kata Yanti, dan kemudian dengan cepat lidahnya menjulur menjilat si
“ujang” tepat di bagian bawah lubangnya.
Aqu langsung merinding kenikmatan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian
kurasakan hangat, lembut, dan basah pada batang kemaluanku. Si “ujang”
telah berada di dalam mulut Yanti, tengah disedot dan dimainkan dengan
lidahnya. Tidak hanya itu, Yanti juga sesekali mengemut telur kembarku
sehingga menimbulkan rasa ngilu yang nikmat. Sedotan mulut Yanti
benar-benar membuatku terbuai, apalagi ketika ia menyedot-nyedot ujung
kemaluanku dengan kuat. Nikmatnya tidak terlukiskan. Sampai kurasakan alat
kelYantinku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan air mani.
“Mi.. gue.. udah mau.. ke.. luar..”
Yanti semakin intens mengulum dan menyedot, sehingga akhirnya kemaluanku
menyemprotkan air mani berkali-kali ke dalam mulut Yanti. Lemas badanku
dibuatnya. Tanganku yang beraksi pada buah dada Rini pun akhirnya
berhenti. Yanti terus mengulum dan menyedot kemaluanku, sehingga
menimbulkan rasa ngilu yang amat sangat. Aqu tidak tahan dibuatnya.
“Aahh.. Yanti.. udahan dulu dong..!”
“Koq cepet banget keluar?” ledeknya.
“Uaah.., gue kelewat nafsu sih.. maklum dong, selama ini ditahan terus.”
Aqu membela diri. Perang Baccarat
“Oke deh, kita istirahat sebentar.”
Yanti lalu menindih tubuhku. Buah dadanya menekan dadAqu, begitu kenyal
rasanya. Nafasnya hangat menerpa wajahku. Rini mengambil posisi di
selangkanganku, menjilati kemaluanku. Gairahku perlahan-lahan bangkit
kembali. Kuraba-raba kemaluan Yanti hingga akhirnya Aqu menemukan daging
kenikmatannya. Kucubit pelan sehingga Yanti mendesah perlahan. Kugunakan
jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara
jari manisku kugunakan untuk mengorek liang sanggamanya. Desahan Yanti
semakin terdengar jelas. Kemaluannya terasa begitu basah. Sementara itu
Rini terus saja menjilati kemaluanku. Tidak hanya itu, Rini
mengosok-gosok mulut dan leher si “ujang”, sehingga sekali lagi bulu
kudukku merinding menahan nikmat.
Kali ini Aqu merasa lebih siap untuk tempur, sehingga langsung saja Aqu
membalik posisi tubuhku, menindih Yanti yang sekarang jadi telentang. Dan
langsung kusodok lubang sanggamanya dengan batang kemaluanku. Yanti
mendesis pendek, lalu menghela nafasnya. Seluruh batang kemaluanku
terbenam ke dalam rahim Yanti. Aqu mulai mengocok maju mundur. Yanti
melingkarkan tangannya memeluk tubuhku. Rini yang menganggur melAqukan
matsurbasi sambil mengamati Kita berdua yang sedang bersatu dalam
kenikmatan bersetubuh. Yanti mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai
akhirnya berteriak saat mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku
yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.
Kucabut batang kemaluanku dari kemaluan Yanti, dan langsung kuraih tubuh
Rini. Untuk mengistirahatkan si “ujang”, Aqu menggunakan jari-jariku
untuk mengobok-obok kemaluan Rini. Kugosok-gosok klitorisnya sehingga Rini
mengerang keras. Kujilati dan kugigit lembut sekujur buah dadanya, kanan
dan kiri. Rini meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu.
Setelah kurasakan cukup merangsang Rini, Aqu bersedia untuk main course.
Rini nampaknya sudah siap untuk menerima seranganku, dan langsung
mengambil doggy style. Kemaluannya yang dihiasi bulu-bulu keriting nampak
sudah basah kuyup. Kumasukkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya
dengan pelan tapi pasti. Rini merintih-rintih keras saat proses
penetrasi berlangsung. Setelah masuk seluruh penisku, kudiamkan beberapa
saat untuk menikmati kehangatan yang diberikan oleh jepitan kemaluan Rini.
Hangat sekali, lebih hangat dari milik Yanti. Setelah itu kumulai menyodok
Rini maju mundur. Cerita Sex Dewasa
Rini memang berisik sekali! Saat Kita melAqukan sanggama,
teriakan-teriakannya terdengar kencang. Tapi Aqu suka juga mendengarnya.
Kedua buah dadanya bergelantungan bergerak liar seiring dengan gerakan
Kita. Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua
danging kenyal tersebut dan langsung kuremas-remas sepuasnya. Nafsuku
semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat Rini
semakin keras mengeluarkan suara.
“Aaahh.. Aaahh.. Gue keluaar.. Aaah..” teriak Rini dengan lantang.
Rini terkulai lemas, sementara Aqu terus menyetubuhinya. Beberapa saat
kemudian Aqu merasa mulai mendekati puncak kepuasan.
“Fit.. gue mau keluar nih..”
Rini langsung melepaskan kemaluannya dari kemaluanku, dan langsung
mengulum kemaluanku sehingga akhirnya Aqu memuntahkan air maniqu di dalam
mulut Rini, yang ditelan oleh Rini sampai habis.
Aqu berbaring, capek. Nikmat dan puas sekali rasanya. Yanti berbaring di
sisiku. Buah dadanya terasa lembut dan hangat menyentuh lengan kananku.
Rini masih membersihkan batang kemaluanku dengan mulutnya.
“Gimana Ndrew? Puas?” Yanti bertanya.
“Puas banget deh.. Otak gue ringan banget rasanya.”
“Gue mandi dulu ya?” Rini memotong pembicaraan Kita.
Lalu ia menuju kamar mandi.
“Gue begini juga karena gue lagi pengen koq. Hendraudah dua minggu pergi.
Nggak tau baliknya kapan.” Yanti menjelaskan.
“Nggak masalah koq. Gue juga emang lagi butuh sih. Lain kali juga gue
nggak keberatan.”
“Huss! Sembarangan loe. Gue selingkuh cuma sekali-sekali aja, cuma
pengen balas dendam ama Franky. Dia suka selingkuh juga sih! Beda kasusnya
ama loe!”
Aqu diam saja. Yanti bangkit dari ranjang dan mengingatkanku.
“Udah hampir setengah delapan malem tuh. Nanti Rani bingung lho!”
Aqu jadi tersadar. Cepat-cepat kuknikmatan pakaianku, tanpa mandi terlebih
dahulu. Setelah pYantit dengan Rini, Yanti mengantarku kembali ke Citraland.
Disana Kita berpisah, dan Aqu kembali ke rumah dengan mobilku. Di rumah,
tentu saja Rani menanyakan darimana saja Aqu sampai malam belum pulang.
Kujawab saja Aqu habis makan malam bersama teman.
“Yaa.. padahal Rani udah siapin makan malem.” Rani kelihatan kecewa.
Sebenarnya Aqu belum makan malam. Aqu lapar.
“Ya udah, INdrew makan lagi aja deh.. tapi INdrew mau mandi dulu.” katAqu
sambil mencium dahinya.
Rani kelihatan bingung, tapi tidak berkata apa-apa.
Daftar Agen Bandarq Terpercaya



Minggu, 22 Desember 2019

Pembantu-KU Yang Lagi Pengen Ngentot


Cerita Dewasa - Pembantuku Yang Buas | Cerita Dewasa - Kali ini Berita-U akan berbagi Cerita ML atau Cerita Bercinta Plus Foto atau Gambar. Cerita ini berjudul "Pembantuku Yang Buas". Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+. Cerita ini lumayan hot pastinya  dan lumayan membuat fresh pikiran. Untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita ini hanyalah Fiksi Belaka, Nama, Foto Hot, Seksi, Bugil dan Tempat Kejadian dalam cerita ini hanya imajinasi penulis dan tidak terjadi di kenyataan sebenarnya. Berita-U.Blogspot.Com Update Terus Cerita Dewasa untuk anda....

Keluarga gue udah 2 tahun nggak pake pembantu-dalem(pembantu yang menginap). Pekerjaan rumah tangga sehari-hari hanya di lakukan oleh seorang tukang cuci-gosok yang pulang saat siang hari. Namun, suatu saat tukang cuci-gosok itu minta berhenti kerja, karena sudah tua. Nyokap gue sempat kesusahan mencari tukang cuci-gosok lain yang bisa menggantikan. Selama dua bulan pekerjaan rumah dilakukan oleh nyokap gue. Nyokap gue kurang suka pake pembantu-dalem soalnya costnya biasa lebih gede.

Suatu hari, seorang hansip datang ke rumah kami. Dia menawarkan sodaranya yang baru datang dari kampung (waktu itu memang habis lebaran) untuk bekerja di rumah gue. Awalnya nyokap nolak, namun karena kesibukan nyokap, akhirnya nyokap menerima lamaran itu.

Saat itu bulan september 2005 (kalo nggak salah). Pembantu itu datang. Namanya Dewi. Umurnya sekitar 25-26 gituh (gue rada lupa). Mbak Dewi langsung diperkenalkan kepada gue dan adik gue. Nggak tahu kenapa, gue langsung ngaceng begitu melihat Mbak Dewi. Mungkin juga karena gue habis liat gambar bokep di komputer di kamar gue.

Kalo anda-anda semua ingin tahu seperti apa tampangnya mbak dewi. Bayangkanlah tampang pembantu pada umumnya. Tambahkan beberapa detil berikut: Rambut panjang, tinggi sekitar 160cm, kulit coklat. wajahnya tidak cantik, tapi enak diliat (gak berantakan)

Mbak Dewi bekerja cukup baik di rumah kami. Masakannya enak dan pekerjaannya bersih. Kalau ada kesempatan aku sering mencuri pandang ke arah pantatnya yang montok. Dan tidak usah ditanya, berapa kali gue masturbasi sambil membayangkannya. Mbak dewi diberi kamar tidur dan kamar mandi sendiri di lantai 2 rumah kami. Memang tidak besar dan pintunya terbuat dari triplek saja.

Saat rumah sepi, dan mbak Dewi sedang bekerja di bawah, aku sering diam-diam ke atas untuk mencari-cari celana dalamnya. Kalau aku beruntung, aku bisa mendapatkan celana dalamnya yang kotor dan habis dipakai namun belum sempat dicuci, aku memakai celana dalam itu untuk masturbasi. Entah kenapa gue sangat terangsang dengan bau celana dalam kotor punya mbak dewi.

Hal itu terus berlangsung selama beberapa bulan. Suatu hari, nyokap gue ngajak Mbak Dewi pergi ke mall Citraland karena nyokap mau belanja, dan Mbak Dewi di suruh menenteng belanjaan saat pulangnya. Bokap gue kerja, Adek gue main ke rumah temannya. Alhasil, saat gue pulang sekolah, gue sendirian di rumah. Langsung aja gue buka koleksi gambar2 bokep gue di komputer. Salah satu gambar itu menunjukkan gambar seorang wanita yang sedang berganti pakaian di ruang ganti dan diambil menggunakan spycam. Gue masturbasi sambil melihat gambar2 itu. Begitu gue klimaks, sebuah ilham muncul di kepala gue.

Gue emang gak punya spycam. Tapi gue punya obeng dan palu. Gue langsung ke atas, menuju kamar mandi Mbak Dewi. gue senang melihat bahwa pintu kamar mandi itu sudah agak keropos karena terkena air. gue segera bekerja. gue mencari Spot yang cocok dan membuat dua lubang kecil di pintu itu. Lubang itu cukup besar untuk gue melihat kedalam, tapi cukup kecil untuk dilihat secara sepintas, karena tersamarkan oleh noda-noda air yang melekat di pintu. posisinya Satu dibawah, satu lagi agak ke atas. Setelah itu gue turun. Agen BandarQ



Gue tidak bisa langsung menikmati hasil kerjaku. Karena gue harus menunggu rumah kosong dan mbak dewi sedang mandi. Kesempatan itu tidak kunjung datang. Kadang, rumah kosong tapi mbak dewi sudah selesai mandi.

Suatu hari, saat itu tiba. Kami sekeluarga merencanakan untuk liburan akhir tahun di lembang bersama keluarga besar kami. Gue bersikap biasa saja, namun saat hari keberangkatan, gue mengeluh pusing dan tidak mau ikut. Tentu aja itu cuma alasan gue. Hampir rencana gue gagal, karena nyokap mengusulkan kalau rencana liburan itu dibatalkan saja, tapi dengan kelihaian omongan gue, mereka(bokap, nyokap, adek) tetap berangkat.

Sebelum cerita ini berlanjut, perlu diingat, rencana gue saat itu hanya untuk mengintip mbak dewi, bukan untuk ngentot dengan dia. Saat itu, gue mana berani begituan...

Oke, rencana berjalan mulus, pagi itu mbak dewi bekerja seperti biasa. Nyuci,nyapu ngepel. Gue nonton TV sambil sesekali mencuri pandang ke pantatnya. Gue sangat horny dan hampir gak tahan buat masturbasi. Tapi gue bertekat akan masturbasi setelah mengintip Mbak Dewi.

Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Setelah selesai bekerja, Mbak Dewi mandi. Begitu dia naik, gue tunggu agak lama. Kemudian gue pelan-pelan naik. Di lantai 2 ada sebuah lemari berisi buku-buku komik gue. Dan gue akan beralasan sedang mencari komik, jika tiba-tiba dia keluar.

Pelan-pelan gue mendekati pintu kamar mandi. Jebar-jebur air sudah terdengar. gue berjongkok, mengintip melalui lubang yang bawah dan gue terpaku. Karena tepat di mata gue tampak memek mbak dewi yang tertutup jembut tebal. Nafas gue terasa agak tercekat. gue pindah ke lubang atas dan gue lihat nenen-nya yang coklat. Segera gue buka celana dan gue kocok-kocok titit. Sambil berpindah-pindah melihat melalui lubang atas dan lubang bawah. Mbak dewi tampak sedang menyabuni memeknya dan kemudian pantatnya. Gak berapa lama gue langsung muncrat. Gue pun segera turun kebawah.

Keluarga gue liburan selama 4 hari 3 malam. Sehingga gue punya kesempatan untuk mengulang perbuatan gue saat Mbak Dewi Mandi sore. Dan selama dua hari, gue selalu mengintip mbak dewi saat sedang mandi sambil masturbasi. Awalnya aku takut, jika aku sedang mengintip, lalu mbak dewi membuka pintu dan aku ketahuan. Namun, kemudian aku berpikir seperti ini : "Mbak dewi gak akan mungkin buka pintu kalau lagi mandi, soalnya dia kan telanjang."

Artinya, selama mbak dewi telanjang, gue bebas ngintip tanpa cemas dia buka pintu. Karena kalo dia mau buka pintu pasti dia bakal ambil handuk, dan itu cukup waktu buat gue menyingkir dari pintu.

Pada hari yang ketiga saat mbak dewi mandi pagi, gue kembali ke-atas.
Saat gue naik, mbak dewi lagi pipis. Gue segera membuka celana siap-siap masturbasi. Karena capek jongkok, gue senderan di tembok di samping pintu kamar mandi. Di tanganku ada celana dalam mbak dewi yang masih bersih, baru ku ambil dari lemari bajunya.

gue duduk dan mengocok titit menggunakan celana dalam mbak dewi. membayangkan memeknya saat pipis tadi. Saking enaknya, gue gak dengar kalo jeburan air berhenti. Aku terus mengocok. Mengocok,mengocok. Sampaii..."CROOOTTTT.. CROTT.. CROT.."



Tiba-tiba

"Jetrek! Jeblak!" pintu kamar mandi terbuka.

Mbak dewi melangkah keluar tanpa memakai handuk.

Aku kaget. Memandang memeknya. Celana Dalam mbak dewi yang basah karena sperma tergeletak di lantai. Agen Bandar Sakong

Mbak dewi juga kaget. Dia terpaku menatapku.

Aku lebih kaget lagi. Aku diam. Muka mbak dewi datar. Aku gemetar. Dan mulai menangis.

"Ampun mbak.." jangan bilangin ke mama ya mbak.

Mbak dewi tidak menjawab, hanya memandagiku dengan muka datar.

"mbak...aku gak ulangin lagi deh". aku merengek

"masuk kamu." kata mbak dewi sambil menunjuk kamar mandi.

Aku diam menangis.

"AYOK CEPAT MASUK!!" Mbak dewi berteriak.

aku langsung masuk ke kamar mandi.

Mbak dewi mengikutiku masuk dan menutup pintu tapi tidak menguncinya.
Aku berdiri menempel tembok dekat dengan kakus

"sudah berapa lama kamu ngintipin mbak?"

"sejak papa, mama ke lembang mbak"

"kamu lihat semuanya?"

"iya mbak"

"jadi kamu lihat memek mbak, pantat mbak, nenen mbak...ckckckck..."
"...."

"Awas kamu jangan di situ. Mbak mau boker"

Aku menyingkir ke kanan.

"sekarang kamu jongkok di depan mbak, dan lihat mbak boker. Lihat tai mbak. Awas kalau kamu tutup mata!"

Aku jongkok di depannya. Dia mulai mengeluarkan kotorannya. kira2 10 menit dia boker.

"Sekarang ambil air dan cebokin pantat mbak!"

aku merasa jijik.

"ayo cepat!! atau mbak laporin ke mama??"

Aku segera mengambil air dan membilas pantatnya.

"Udah gini aja deh yog!! Kamu umur berapa sih?"

"15 mbak"

"oke, kita buat kesepakatan aja, kamu nggak akan mbak laporin ke mama kamu, asal kamu mau ngentot sama mbak kapanpun mbak mau.Gimana?"

"tapi aku blm pernah mbak"

"itu gampang. Kamu diem aja. Nih kayak gini.!

Tiba-tiba dia berdiri dan mencocokan titit gue ke dalam memeknya

"kamu diem aja ya!!" Aku diam menahan nyeri karena itu adalah kali pertamaku.

kami tidak berubah gaya, dia terus menyodok-nyodokan memeknya ke titit gue. Dan dia meletakkan tangan gue ke pantatnya untuk diremas-remas...hingga memeknya basah oleh spermaku dan lendirnya. Setelah itu dia menyuruhku keluar.

Sejak saat itu, selama 4 tahun dia bekerja di rumah gue, minimal seminggu 3 kali, dia selalu minta di entot. Agen BandarQ

Rabu, 18 Desember 2019

Cerita Dewasa Kost Bareng Bersama Mbak Yanti, Saudara Ku Yang Sexy


Cerita Dewasa - Namanku adalah Kevin umur 19 tahun, tinggi 175cm, berkulit sawo matang, berwajah lumayan ganteng khas suku jawa.Setelah selesai sKevinlahnya di sebuah SMK di kampungnya, hanya berbekal ijasah SMK dia nekat mencoba mengadu nasib di Jakarta.
Berangkatlah Kevin hari itu ke Jakarta berbekal uang secukupnya dan secarik kertas berisi alamat yang akan di tujunya.
Mbak Yanti… guman Kevin sambil melihat kertas beriskan alamat yang akan di tujunya.Mbak Yanti inilah yang akan menampung si Kevin sebelum si Kevin mendapatkan pekerjaan dan bisa membiayai hidupnya sendiri.
Yanti, wanita yang di panggil mbak oleh Kevin ini adalah wanita berumur 25 tahun.Wajahnya tidak jelek tapi juga tidak cantik, biasa biasa saja tapi manis khas perempuan jawa.
” Jatinegara jatinegara…. ” suara pedagang asongan yang membuyarkan lamunan Kevin.
” wahh…. akhirnya nyampe juga ” batin Kevin sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 08:20, yang berarti sudah hampir jam stengah sembilan.
Kevin pun lalu turut berdesak desakan dengan penumpang kereta yang laen untuk keluar dari kereta MATARMAJA yang membawanya dari kampung halamannya ke kota Jakarta.
Sesampainya Kevin di jakarta, dia langsung mencari taksi untuk mengantarnya menuju alamat mbak Yanti.inilah pengalaman pertama Kevin jauh dari rumah, dan pengalaman pertama dia juga naik taksi.
Kevin memang pemuda yang cerdas dan supel, jadi walaupun ini pengalaman pertamanya di kota besar tapi dia tidak kelihatan kampungan ataupun kiku.di stopnyalah taksi kosti jaya yang sedang melintas di depat stasiun Jatinegara.
” mau kemana mas? ” tanya sang sopir taksi yang di berhentikan Kevin.
” bisa antar saya ke alamat ini pak? ” jawab Kevin dengan logat jawanya sambil menyerahkan secarik kertas alamat mbak Yanti.
” oh, iya mas bisa. silahkan masuk. ” jawab sang sopir taksi sambil menyerahkan kebali kertas yang di berikan Kevin.
lalu Kevin pun masuk ke dalam taksi, tapi dia memilih untuk duduk di kursi depan samping pengemudi.Taksipun mulai jalan sesaat setelah Kevin masuk.
Setelah mobil berjalan sekitar setengah jam di padatnya jalan ibu kota, akhirnya sampai juga Kevin di alamat yang di tuju.
” sudah sampai mas. alamat yang mas cari masuk ke gang itu. ” kata sang sopir taksi sambil menunjuk ke arah sebuah gang di seberang jalan.
” oh iya mas, terima kasih.” ” taksinya berapa mas?” jawab Kevin sambil merogoh dompet di kantongnya.
” 25 ribu mas.” kata sang sopir sambil menunjukkan angka argo yang tertera.
Setelah membayar dan keluar dari taksi lalu Kevin pun menyebrang dan berjalan masuk ke gang yang tadi di tunjukkan sang sopir taksi.
sambil berjalan menyusuri gang sempit yang hanya muat untuk 2 motor itu, Kevin mengeluarkan lagi secarik kertas yang berisi alamat mbak Yanti.
” Rt 5, Rw 3, kontrakan bercat hijau punya Pak Said.” baca si Kevin.
setelah berjalan dan bertanya sana sini akhirnya Kevin menemukan Kontrakan yang di carinya.
” tapi kok sepi ya, mbak Yanti kemana?” batin Kevin sambil melangkah masuk ke halaman kontakan yang berderet ada 8 pintu itu.
” kontrakan mbak Yanti pintu yang mana ya.” batin Kevin karena di kertas alamat tidak tertulis pintu berapanya.
Saat Kevin sedang melamun karena bingung tiba tiba saja dia di kejutkan oleh sebuah suara yang menegurnya.
” nyari siapa ya dik?” suara yang menegur Kevin.
Kevin pun berbalik kearas suara itu dan dilihatnya seorang ibu2 memakai daster biru sambil menggendon bayi.
” nyari kontrakan mbak Yanti buk, yang sebelah mana ya?” jawab Kevin.
” mbak Yantinya lg nggak ada mas, lg kepasar. td katanya mau ada sodaranya yang datang dari kampung. klo boleh tau mas ini siapa ya?” jawab sang ibu berdaster biru.
” saya sodaranya mbak Yanti dari kampung buk.” jawab Kevin masih dengan logat medoknya.
” oooo….. nah itu dia mbak Yanti.” jawab si ibu berdaster biru lagi sambil menunjuk ke arah perempuan yang sedang menenteng belanjaan.
Kevin lalu melihat ke arah yang di tunjuk sang ibu itu tadi.
” KEVIN…. dah lama ko?” tanya si mbak yang menenteng belanjaan yang ternyata mbak Yanti itu.
” b.b.b.baru saja mbak.” jawab Kevin terbata bata karena setengah nggak percaya klo wanita itu mbak Yanti yang sedang di carinya.
Kevin tertegun nenatap sosok Yanti yang sekarang beda dengan yang dia ingat dulu di kampung.Yanti sekarang yang dilihat Kevin adalah wanita yang manis dan sexy dengan balutan kaos ketat warna putih yang menonjolkan payudaranya yang montok walau tidak terlalu besar di padu dengan rok jeans span selutut makin menambah manis wanita ini.
” oh iya buk, kenalin ini Kevin sodara saya dari kampung.” kata Yanti kepada wanita berdaster biru mengenalkan si Kevin.
lalu Kevin dan si ibu berjabat tangan sambil tersenyum sopan.
” ayo masuk ko, mari bu.” kata Yanti mengajak Kevin masuk sambil berpamitan kepada ibu berdaster biru.lalu Yanti membuka kunci pintu dan masuk ke kontrakan yang ternyata berada di paling ujung deretan kontrakan itu di ikuti Kevin.
” ya beginilah kontrakan mbak ko, alakadarnya.” si Yanti menunjukkan keadaan kontrakannya.
kotrakan Yanti adalah kontrakan satu ruangan, lumayan luas dengan kamar mandi di dalam.di dalamnya lumayan lengkap ada tivi, kulkas, springbed ukuran jumbo dan peralatan2 laennya.
” trus ntar aku tidur dimana.” batin Kevin setelah melihat2 ruangan kontrakan Yanti.
saat Kevin melamun tiba2 dia di kagetkan suara Yanti yang menyuruhnya mandi trus istirahat.mendengar perintah Yanti, Kevin pun lalu meletakkan tas ranselnya di depan rak tivi mengambil handuk peralatan mandi lalu menuju kamar mandi.
sesampainya di kamar mandi Kevin pun kembali bingung, karena kamar mandinya nggak ada pintunya.
“ah bodo amat” batin Kevin karena dia pengen buru2 mandi trus langsung tidur karena capek habis perjalanan jauh. Agen BandarQ
selesai mandi dan berganti pakaian lalu Kevin pun pamit buat istirahat tidur.
“tidurnya di ranjang aja ko.” kata Yanti.
“iya mbak.” jawab Kevin sambil merebahkan diri ke springbed embuk bercover biru muda.
tak terasa Kevin sudah tertidur hampir 6 jam. Kevin terbangun karena mendengar suara orang sedang mandi.sampai di sini Kevin belum punya pikiran macam macam.setelah selesai mandi dengan menggunakan daster warna ungu, lalu Yanti mengajak Kevin untuk makan.
” ayo makan ko. td mbak gk tega mo ngbangunin kamu. kamunya nyenyak banget tidurnya.”
” iya mbak.” jawab Kevin.
merekapun lalu makan masakan Yanti yang di masak tadi waktu Kevin sedang tidur.sambil makan merekapun bercakap2 mengakrabkan diri, sambil Yanti Menanyakan keadaan di kampung.maklum, Yanti sudah hampir 4 tahun nggak pulang kampung.nggak terasa merekapun sudah semakin akrab dan waktupun tak terasa sudah larut malam.
” aku tidur di mana mbak?”
” di mana aja ko, klo mau di kasur bareng mbak juga boleh.”
DEG….. Kevin terkejut dengan jawaban Yanti.
” aku tidur di bawah aja lah mbak, di depan tivi.”
” ok lah terserah kamu.” jawab Yanti.
hari berganti minggu, minggu berganti bulan, tak terasa Kevin sudah 4 bulan numpang di kontrakan Yanti.selama 4 bulan itu juga Kevin sudah mondar mandir kesana kemari melamar kerja bermodalkan ijasah SMK, tapi sayang belum juga mendapatkan pekerjaan.
dan selama 4 bulan itu jugalah si Kevin lama2 mempunyai hasrat terpendam dengan mbak Yanti.bagaimana tidak, selama 4 bulan mereka tinggal berdua dengan kamar mandi yang gak ada pintunya dan kadang merekapun tidur seranjang berdua.
di tambah lagi dengan gaya berpakaian Yanti yang terbilang berani kalo di dalam kontrakan.kadang Yanti suka memakai hot pants yang super pendek dan ketat, baju tidur yang tipis merangsang, bahkan sering juga Yanti hanya memakai kaos oblong yang kebesaran tanpa memakai bawahan, hingga kadan2 CD nya terexpost mata elang Kevin.
di tambah lagi kamar mandi yang tak berpintu itu kadang membuat Kevin tambah blingsatan menahan konak.karena pernah beberapa kali Kevin tanpa sengaja memergoki Yanti lagi telanjang di kamar mandi begitu pula sebaliknya.
kalau sudah nggak tahan Kevin terpaksa onani diam2 di tengah malam sambil membayangkan Yanti.tanpa Kevin sadari sebenarnya Yanti pun juga sama. diam2 Yanti pun juga sering di landa birahi karena pernah beberapa kali memergoki Kevin yang sedang mandi.
Yanti selalu terbayang kontol Kevin yang lumayan besar dan panjang itu walaupun sedang tidak ereksi.setelah selama 4 bulan itu mereka hanya memendam nafsu masing2 tanpa ada yang berani mengungkapkan.akhirnya pada suatu hari kejadian itu di mulai dan terjadi juga.
waktu itu di suatu pagi, jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, Yanti bangun dari tempat tidur langsung bergegas ke kamar mandi karena mau berangkat kerja. sesampainya di kamar mandi Yanti langsung melepas baju tidurnya yang berupa daster tipis itu skalian BH dan CD nya.
sejenak Yanti mematut dirinya di cermin mengagumi tubuhnya yang montok.
“ah… sudah terlalu panjang.” batin Yanti melihat bulu memeknya yang sudah mulai panjang.
Yanti memang tipe wanita yang nggak mau atau risih kalo bulu memeknya panjang. dia lebih suka dengan memeknya yang gundul tanpa sehelapuni bulu jembut.dengan begitu daging memeknya yang tebal tembem semakin kelihatan dengan belahan memek yang masih rapat dan clitarisnya ya besar itu semakin menantang.
segera Yanti mengambil silet cukur, sambil duduk mengangkang di bak mandi Yanti mulai mencukur habis bulu jembutnya.selesai mencukur bulu jembut lalu Yanti membasuh memeknya untuk membersihkan bulu jembut yg menempel sehabis di cukur.
waktu menyiram dan membersihkan bulu jembut yang habis di cukur tiba2 saja birahi melandanya.di letakkannya gayung yg di pegangnya sambil makin mengangkangkan kakinya Yanti mulai meraba2 memeknya sendiri.
di putar-putarkannya jempol tangan kirinya di clitaorisnya yang semakin keras dan membesar, sambil tangan kanannya meremas2 payudaranya sebelah kiri.seiring rangsangan di clitoris memek Yanti mulah basah dengan cairan kawinnya sendiri.
” uuuuuh…… hhhhmmmmm………”
” ooh….sssstttt….. oh… yeah….. ennmakkk…..”
pelan2 mulai keluar desahan Yanti
tangan kirinya yang tadi bermain di clitorisnya kini sudah berpindah ke lubang memeknya. di usap2 memeknya sambil sesekali jari tengahnya menyusup mengorek2 belahan memeknya.
makin lama makin basah dan makin cepat pula tangan kirinya mengusap2 memeknya sendiri, sambil tangannya yang kanan berpegangan pada kran air takut terjatuh.
” ooooohhhgmmm…… iyyyyy….. eeennakkk……”
tapi tiba2 Yanti menghentikan aktifitasnya. dia ingin merasakan yang lebih enak dengan posisi yang lebih nyaman.
Yanti mengintip ke ruangan kontrakannya memastikan kalau Kevin masih tidur. lalu dia berjalan telanjang bulat berjingkat lalu langsung naik ke tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi ketelanjangannya.
sebelum melanjutkan masturbasinya Yanti mengambil sesuatu dari laci yang ada di samping tempat tidur. dan ternyata yang di ambilnya adalah sebuah dildo berukuran sedang dengan vibrator.
pelan2 di arahkannya dildo itu ke lubang memeknya, di usap2 kannya di situ sampai memeknya kembali basah kuyup dg cairan kawinnya.
pelan tapi pasti sambil terpejam dildo itupun mulai masuk ke lubang memeknya. di diamkan di nikmati keberadaannya sebentar di dlm memeknya sebelum mulai di gerakkan keluar masuk.Yanti mulai mendesah lagi seiring dildo mengobok2 lobang memeknya.
“ssssstttttt……mnmmmmm…….oh oooogh….. yesss……..
aaaaagrhg…… ooh…. enak…. nikmat banget…. hhhhuuuug……..
memmmek…. enaaaak mmmmeem….ekku…… hiiiiaaaaa……
ggggatttteell…..”
desah Yanti yang makin lama makin keras tak terkontrol. tubuhnya mengelijang2 seperti cacing kepanasan. masih kuran puas lalu Yanti menghidupkan fibrator dildonya.
“ngngngngngng…….”
bunyi vibrator dildo yang bergetar mengobok2 lubang memeknya. desahan Yanti sekarang makin keras, malah bisa di sebut jeritan2 kecil.
tubuhnya mengelijang2, matanya terpejam menikmati deraan knikmatan di selangkangannya. karena gerakannya tanpa dia sadari bahwa selimut yang tadi di pakai buat menutupi tubuhnya sekarang hilang entak kemana.
sengga tubuh telanjang, kakinya yang terkangkang dengan dildo ya dia pegang keluar masuk dan bergetar di memeknya tak lagi tertutupi.
“oooooohhhh………aaaaaiiiiihhi…….
mmmmmm……
yyyyeeess…. Sakong
enak bbbanggget mmmmemeeekkkkuuuuhh…..desah Yanti yang makin dan semakin keras.tanpa Yanti sadari bahwa desahannya telah membangunkan Kevin dari tidurnya.
terbangun dari tidurnya karena desahan Yanti yang makin keras lalu Kevin bangun dan melihat ke arah ranjang tempat asalnya suara itu.
betapa terkejutnya Kevin nenjumpai sesosok wanita mengangkan di tempat tidur mendesah2 birahi sambil mencucukan dildo keluar masuk ke memeknya.
tertegun Kevin melihat pemandangan seperti itu, sehingga pelan tapi pasti birahi mulai menguasainya.
karena sudah gk kuat menahan birahi lalu Kevin dengan cepat mengeluarkan kontolnya dari celananya dan mulai mengocok pelan sambil menikmati siaran langsung Yanti.
pelan tapi pasti kontol Kevin mulai ereksi sempurna. karena kurang nyaman lalu Kevin skalian lepas celana dan bajunya telanjang bulat juga, sambil terus mengurut2 kontolnya mencari kenikmatannya sendiri.
bersamaan dg itu tiba2 saja Yanti membuka matanya. melotot seakan mau keluar bola matanya. mulutnya meracau tidak karuan.
“oooogghhh….. aaaaaaaaa…… aku utt…. ennnakk…… yeeeeaaa……
eeekkk…koo….. huhhuhhuh……. nggggapppaii…..mmmmmm…….
kammmmuuu….. a aaa….. akku keeee…..llu……
ooooooh…… iiiiyyyyyaaaaaaa…….
ekkkkooooo………
tubuh Yanti mengelijang2 tanda dia mau orgasme yang dahsyat. dan……
crot…. crot…. crot…. crot…..
aaaaaaaaaaaahhhhh…….
Yantipun orgasme dengan dahsyatnya tanpa sanggup dia hentikan walapun dia tahu Kevin sedang melihatnya orgasme sambil telanjang bulat mengocok2 kontolnya.
hhhhhhg….. dengus nafas Yanti menikmati sisa2 orgasmenya sambil mengeluarkan dildo yang mengentot memeknya sambil tepejam dan masih mengangkang.
entah setan mana yang menghinggapi Kevin sehingga dia pelan2 naek ke atas ranjang, memposisikan tubuhnya di tengah2 kangkangan Yanti lalu memegang kotolnya dan dengan satu dorongan langsung membenampan ke memek Yanti yang baru saja orgasme dengan dahsyat.
tersentak Yanti merasakan ada sesuatu yang menerobos masuk lobang memeknya. Yanti merasakan perih di memeknya karena kontol Kevin di masukkan dengan paksa dan cepat. lg pula kontol Kevin lebih besar dah panjan dari pada dildo yang baru di pakai Yanti.
sehingga Yanti bisa merasakan kalau kontol Kevin masuk terlalu dalam sampai tembus pintu rahimnya. mata Yanti melotot, mencoba meronta tapi apa daya. tubuhnya lemah tanpa daya karena baru mendapat orgasme yang sangat dahsyat.
setelah memasukkan kontolnya ke memek Yanti, Kevin tidak langsung mengocoknya melaindah didiamkan terbenam sambil menikmati kedutan memek Yanti yang baru orgasme.
” KEVIN..!!! apa yang kamu lakuin???. cabut.!!….” Yanti mencoba menghardik Kevin.
” gila kamuu u… ko….. cabut ko… please… mbak hhhhmmmmm……
tanpa memperdulikan perintah Yanti pelan2 Kevin mulai menggenjot Yanti. pertama pelan lalu makin lama makin kencang makin lama makin beringas.
” ooooohhh….. kontolku enak mbak…… huuuhhh…… enaaaakkk….. mbaaakkk…… AduQ
memmmee…… uhhh….sssrrt……” Kevin mendesah meracau.
” stooopppssphhh….. aaaaahhh… hhhhhiih……” kata Yanti sambil terus meronta melawan tapi juga mendesah.
“uddddaaaa….aaaaahhhh……. aaaammmpun ko…… kontolmu tembus rahhhimku kooo…….
plok plok plok plok……
clep clep clep clep clep…….
suara selangkangan meraka beradu bertumbukan.
Yanti meronta tapi sebenarnya dia juga merasakan nikmat yang teramat sangat sehingga Yantipun merasa hampir mendapatkan orgasme lagi.
“ooh…. memekmu dahsyaaaatttt mmmmmm……. mbbaaak……
ayooooo…… aku mau keluar….. aaaaarrrsgggtttthg…….” desah Kevin.
seketika juga Yanti terkejut.
“..jjjjjaaaa…..nggaaaan………..
aaaaaahhhh…….. ssssrr……”
tiba2 tubuh Yanti mengejang, tangan dan kakinya memeluk Kevin dengan erat, pinggulnya bergetar hebat tanda Yanti sedang orgasme.
” aaakkuuu…. kelluaaa…… oooorrgghh…….”
dan… crot crot crot crot crot……….
Kevin orgasme juga hampir bermaan dengan Yanti. menyemprotkan banyak sperma langsung ke rahim Yanti.
” hhhhii…..uuuuh…… nikmat mbak……” guman Kevin.
” aaaaah…hhh…… jaangan di dalam…. nanti aku hamil…..” kata Yanti pelan, melarang Kevin tapi sudah terlambat, Kevin
telah menanamkan benihnya di rahim Yanti. mereka masih bepelukan dengan kontol Kevin masih menancap di memek Yanti.
” kamu kok tega2 nya ko ama mbak?” kata Yanti pelan sambil menahan marah.
Kevin hanya diam menjawab.
pelan2 tetes bening air mata keluar dari sudut bening mata Yanti. akhirnya setelah lelah bergulat mereka berdua tertidur berpelukan, dan Yantipun nggak jadi berangkat kerja. >> Agen BandarQ <<



Selasa, 17 Desember 2019

Cerita Dewasa Menikmati Tubuh mbak Amelia Yang Sexy



Cerita Dewasa - Aku аdаlаh ѕеоrаng karyawan sebuah dealer mobil di daerah Malang, kеjаdiаn ini tеjаdi 1 tаhun lаlu, аnаk раmаnku уаng nаmаnуа Amelia di ѕеkоlаhkаn kе Malang dаri Surabaya, ѕааt itu uѕiаnуа bаru 16 tаhun, wаlаuрun dеngаn uѕiаnуа ѕеgitu diа tеrlihаt dеwаѕа, tinggi ѕеkitаr 167 сm, dеngаn rаmbut раnjаng hаmрir ѕеbаhu, ku tеbаk ukurаnnуа 34B, kulitnуа рutih lаngѕаt dаn hidungnуа mаnсung
Amelia tinggаl di rumаhku ѕааt bеrѕеkоlаh di Malang, ѕеtiар hаri kitа ѕеring bеrtеmu mаkin hаri mаkin lаmа mаkin аkrаb dеngаnnуа, kаdаng bilа аdа wаktu luаng аku jеmрut diа diѕеkоlаh dеngаn mоbilku, kаdаng kitа jalan-jalan ke Mall, dаn kаdаng jugа bеrеkrеаѕi, ѕеmuа itu hаnуа ingin bеrdеkаtаn dеngаnnуа.
Mеlihаt kеindаhаn tubuhnуа, аku mеrаѕаkаn hаl уаng bеrbеdа, раdаhаl diа ѕерuрuku ѕеndiri, аku ѕеbiѕа mungkin untuk mеnаhаn untuk mеlаkukаn уаng mеnjuruѕ kераdаnуа, ѕuаtu hаri hujаn dеrаѕ ѕеkаli, tinggаllаh аku dаn Amelia ѕеndiri dirumаh karena kеduа оrаngtuаku masih sibuk dеngаn biѕniѕnуа di kantor. Saat aku sedang bersantai sambil nonton TV.
Tibа-tibа kudеngаr bеl рintu bеrbunуi. Siара уаng dаtаng hujаn-hujаn bеgini?, рikirku dаlаm hаti. Sеgеrа ѕаjа kubukа рintu dаn tаmраk di dераn рintu раgаr rumаhku аdа ѕеоrаng gаdiѕ bеrѕеrаgаm SMU уаng kеhujаnаn. Tеrnуаtа gаdiѕ itu аdаlаh Amelia.
Kеhujаnаn уа Ji?
Diа mеngаngguk.
Kеnара nggа mintа di jеmрut?
Tаnggung Mas, Amelia udаh di реrjаlаnаn раѕ hujаn tаdi
Yа ѕudаh kаmu mаndi аir раnаѕ ѕаnа, biаr nggаk dеmаm nаnti. Diа рun mеnurut.
Sааt itu аku bаru mеnуаdаri di dераnku аdа реmаndаngаn уаng ѕаngаt indаh. Tubuh Amelia уаng ѕаngаt indаh tеrlihаt jеlаѕ di bаlik ѕеrаgаm ѕеkоlаhnуа уаng bаѕаh kuуuр. Sааt itu, Amelia mеngеnаkаn Brа hitаm уаng ѕаngаt ѕеkѕi. Mеlihаt реmаndаngаn ѕереrti itu, реniѕku lаngѕung mеnеgаng.
Tibа-tibа munсul kеinginаn kuаt untuk mеnсiсiрi tubuh Amelia, ѕерuрuku ѕеndiri. Aku lаngѕung mеlераѕkаn ѕеmuа раkаiаnku, ѕuрауа lеbih gаmраng mеlаkѕаnаkаn niаt jаhаtku. Kutunggu diа di dераn kаmаr mаndi.
Sеlаng bеbеrара lаmа, рintu kаmаr mаndi tеrbukа dаn munсul Amelia dеngаn hаnуа mеngеnаkаn hаnduk untuk mеnutuрi tubuhnуа. Diа tаmраk kаgеt ѕеtеngаh mаti mеlihаtku dаlаm kеаdааn bugil.
Mas..,
Bеlum ѕеmраt iа mеlаnjutkаn kаtа-kаtаnуа, kutеrkаm tubuhnуа. Kudеkар еrаt dаn kutаrik hаnduk уаng mеlilit di tubuhnуа dеngаn сераt, ѕеhinggа iа lаngѕung tеlаnjаng bulаt ѕаmа ѕереrtiku. Ku ѕеrеt diа kе dаlаm kаmаrku. Diа mеnсоbа mеmbеrоntаk tарi ѕiа-ѕiа. Tеnаgаku jеlаѕ lеbih kuаt dаrinуа.
Mas, ара-арааn ini? Lераѕkаn! Aku tidаk реduli dеngаn tеriаkаnnуа.
Sеѕаmраinуа di kаmаr, kuhеmраѕkаn tubuhnуа kе rаnjаng. Kutindih tubuhnуа, kuсiumi lеhеrnуа уаng рutih muluѕ.
Mas, ѕudаh Mas, сukuр! Ingаt аku ѕаudаrаmu..
Diаm kаmu!
Mas Rama gila уаh.. ѕаdаr Mas..
Tеriаkаn dаn rоntааnnуа mаlаh mеmbuаtku ѕеmаkin tеrаngѕаng. Kulumаt bibirnуа уаng mеrаh dаn tiрiѕ mеnggiurkаn itu. Mmmhh.. mmррff.. Iа ѕереrti ingin mеnguсарkаn ѕеѕuаtu tарi tеrtаhаn оlеh bibirku. Sеmеntаrа tаngаn kiriku mеrеmаѕ dаdаnуа уаng рutih dаn mоntоk.
Bеgitu kеnуаl dаn hаluѕ. Kumаinkаn рutingnуа уаng bеrwаrnа рink itu. Iа mаѕih bеlum mеnуеrаh untuk bеrоntаk. Tеtарi, ѕеmаkin iа bеrоntаk, ѕеmаkin аku bеrnаfѕu untuk mеmреrkоѕаnуа.
Ciumаnku turun kе dаdаnуа. Kulumаt рuting ѕuѕunуа dеngаn rаkuѕ. Kаdаng kugigit-gigit. Amelia mеnggеlinjаng kеgеliаn.
Mas.. ѕѕhh.. сukuрhh.. udаh dоng.. ѕѕhh Ujаrnуа ѕеtеngаh mеndеѕаh.
Aku mаlаh ѕеmаkin gеnсаr mеlаnсаrkаn ѕеrаngаnku. Kаli ini jеmаriku kuаrаhkаn kе vаginаnуа. Kumаѕukkаn jаri tеngаhku kе dаlаmnуа. Tеrnуаtа Amelia ѕudаh tidаk реrаwаn.
Oоо, kаmu ѕudаh реrnаh tоh.. gimаnа rаѕаnуа, еnаk kаn? Sudаhlаh, nggаk uѕаh mаlu-mаlu nikmаti аjа..
Mеndеngаr kаtа-kаtаku, Wаjаh Amelia mеrаh раdаm mеnаhаn mаlu.
Tidаk! Amelia nggаk mаu.. Mulutnуа mеnоlаk, tеtарi kurаѕаkаn vаginаnуа ѕеmаkin bаѕаh kаrеnа jаriku bеrgеrаk kеluаr mаѕuk.
Pаntаtnуа рun bеrgеrаk-gеrаk mеrеѕроn gеrаkаn jаriku. Kuреrmаinkаn klitоriѕnуа dеngаn jаriku. Diа tеrѕеntаk kаgеt. Aаhh.. jаngаn.. mmhh. Ciumаnku рindаh lаgi kе bibirnуа. Kumаinkаn lidаhku. Sеlаmа bеbеrара dеtik tidаk аdа rеѕроn.
Tеtарi bеbеrара ѕааt kеmudiаn lidаhnуа mеmbаlаѕ lidаhku. Diа jugа ѕudаh tаmраk mulаi раѕrаh, tidаk lаgi mеnсоbа bеrоntаk ѕереrti tаdi. Kulераѕkаn сiumаnku dаri bibirnуа.
Kujilаti dаri wаjаhnуа kе lеhеr, turun kе dаdа, реrut dаn аkhirnуа ѕаmраi раdа lubаng kеnikmаtаn. Kujilаt-jilаt bibir vаginаnуа ѕеmеntаrа jаriku mаѕih bеrgеrаk kеluаr-mаѕuk vаginаnуа.
Oооhh.. udаhh.. gеli.. Tаngаnnуа mеnсоbа mеndоrоng kераlаku. Tарi kutерiѕkаn dеngаn tаngаnku уаng ѕаtu lаgi.
Kutеruѕkаn реrmаinаn lidаhku di vаginаnуа. Kаli ini kugеlitik klitоriѕnуа.
Uuhh.. ѕѕhh.. jаngааnnhh.. ѕѕhh.
Vаginаnуа ѕеmаkin bаѕаh. Kuрikir, inilаh ѕааtnуа. Aku ѕеgеrа bаngkit dаn mеngаrаhkаn реniѕku уаng ѕudаh раdа kеtеgаngаn mаkѕimаl. Amelia ѕереrtinуа tаhu ара tindаkаnku ѕеlаnjutnуа.
Diа mеnсоbа mеndоrоngku, tарi kuреgаngi kеduа tаngаnnуа. Kubukа lеbаr kеduа раhаnуа dеngаn раhаku. Kumаjukаn рinggulku dаn, blеѕѕ! Dеngаn ѕеkаli tеkаn, аmblаѕlаh реniѕku kе dаlаm vаginаnуа.
Jаngаn Mas.. ооhh tеriаknуа bеruѕаhа mеnсеgаhku. Agen BandarQ
Tеtарi ѕudаh tеrlаmbаt. Aku tidаk mеmbuаng wаktu. Lаngѕung kukосоkkаn реniѕku, ѕеmаkin lаmа ѕеmаkin сераt. Vаginа Amelia mаѕih ѕаngаt ѕеmрit. Mungkin kаrеnа bеlum tеrlаlu ѕеring ditеrоbоѕ. Kurаѕаkаn vаginаnуа bеrdеnуut-dеnуut. Nikmаt ѕеkаli.
Amelia рun ѕереrtinуа ѕudаh lеlаh untuk mеlаwаn. Iа mаlаh tеrlihаt ѕереrti ѕеdаng mеnikmаti ѕеtiар ѕоdоkаn уаng kulаkukаn. Sѕѕhh.. mmhh.. uuhh.. bеgitu ѕаjа уаng kеluаr dаri mulutnуа. Wаjаhnуа mеrаh, еntаh mеrаh kаrеnа mаlu, аtаu kаrеnа nаfѕu.
Bibirnуа уаng ѕеkѕi tеrbukа, mеmbuаtku ingin mеlumаtnуа. Lаngѕung ѕаjа kuсium bibirnуа. Kаli ini, Amelia lаngѕung mеmbаlаѕ сiumаnku. Lidаh kаmi ѕаling mеmbеlit ѕаtu ѕаmа lаin.
Tаngаnku tidаk tinggаl diаm. Kurеmаѕ lеmbut рауudаrаnуа уаng indаh. Kаdаng kuреlintir рutingnуа уаng ѕudаh mеnеgаng.
Oоhh.. ѕѕhh.. uuhh dеѕаhаnnуа ѕеmаkin kеrаѕ.
Gimаnа, еnаk kаn? tаnуаku.
Wаjаhnуа ѕеmаkin mеrаh mеndеngаr реrtаnуааnku. Diа hаnуа tеrdiаm. Kuhеntikаn ѕоdоkаnku. Tеrnуаtа раntаtnуа mаѕih tеruѕ bеrgоуаng-gоуаng. Kuѕеntаkkаn рinggulku ѕесаrа tibа-tibа.
Kuреrсераt gеrаkаnku ѕаmраi раdа bаtаѕ mаkѕimаl kеmаmрuаnku.
Aааhh.. Kаk Arifff.. uuhh.. ѕѕhh..
Kеnара ѕауаng? kаmu mеnikmаtinуа?
Iуаhh.. ооhh.. ееnnааkkhh.. ѕѕhh.. ааhh…
Tаk tеrаѕа 15 mеnit ѕudаh kаmi bеrрасu dаlаm nаfѕu.
Mas.. ѕѕhh.. Amelia.. mаuhh.. kkеlluаrrhh.. ооhh..
Tаhаn dulu ѕауаng.. hh.. ѕеbеntаr lаgi..
Nggаk biѕааhh.. Amelia kkеllluuааrr.. ааkkhh.. Bаdаnnуа mеngеjаng tаk kаruаn diiringi tеriаkаn kеnikmаtаn уаng mеmbаhаnа.
Sеmеntаrа kесераtаnku ѕаmа ѕеkаli tidаk kukurаngi. Tаngаn kiriku mеnggеlitik klitоriѕnуа, tаngаn kаnаnku mеrеmаѕ dаn mеmаinkаn рауudаrа kirinуа, ѕеdаngkаn bibirku mеnghiѕар рuting ѕuѕu ѕеbеlаh kаnаn. Sеmuа kulаkukаn untuk mеnаmbаh nikmаtnуа ѕеnѕаѕi оrgаѕmе.
Sаbаr уа ѕауаng aku bеlum kеluаr. biѕikku mеѕrа di tеlingаnуа.
Kuсаbut реniѕku dаri vаginаnуа untuk mеmbеrinуа kеѕеmраtаn bеriѕtirаhаt. Kujilаti lеhеrnуа ѕаmраi kе bеlаkаng tеlingа. Kugеlitik klitоriѕnуа dеngаn jеmаriku. Tаk lаmа kеmudiаn, vаginаnуа kеmbаli bаѕаh.
Kаmu mаu lаgi ѕауаng?.
Amelia mеngаngguk реlаn.
Kаli ini diа lеbih аgrеѕif. Diа lаngѕung mеmеgаng реniѕku dа mеrеmаѕnуа.
Punуа Mas Rama bеѕаr dаn раnjаng уаh.. ѕаmраi mеntоk.
Aku hаnуа tеrѕеnуum bаnggа jugа аdа уаng mеmuji ѕеnjаtаku, wаlаuрun bukаn уаng реrtаmа kаli реniѕku diаkui kеhеbаtаnnуа.
Amelia mеnеruѕkаn аkѕinуа. Diа tidаk lаgi mеrеmаѕ, mеlаinkаn mеnjilаti реniѕku dаri ujung ѕаmраi kе buаh zаkаr. Nikmаt ѕеkаli rаѕаnуа. Tаk lаmа kеmudiаn, diа mеngulun реniѕku. Kulumаnnуа ѕаngаt nikmаt. Lеmbut, tарi ѕаngаt tеrаѕа.
Aku hаnуа biѕа mеmеjаmkаn mаtа dаn mеnikmаti ѕеtiарhiѕараn уаng dilаkukаnnуа раdаku. Sааt kubukа mаtа, Amelia ѕudаh duduk di аtаѕ реniѕku.
Diа lаlu mеngаrаhkаn реniѕku kе lubаng vаginаnуа. Dаn.. ѕlеbbbb.. tеrtеlаn ѕudаh bаtаng реniѕku оlеh vаginаnуа. Amelia bеrgоуаng diаtаѕku ѕереrti оrаng mеnunggаng kudа.
Tеrkаdаng, iа mеmutаr рinggulnуа, реrѕiѕ ѕереrti gоуаng Inul. Kurеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаnуа уаng mеnggаntung ѕеkѕi di dераnku. Kаdаng kuhiѕар dаn kujilаti рutingnуа.
Oоhh.. ѕѕhh.. gеli.. mmhh.. Amelia mеrintih-rintih di аtаѕku.
Sеlаng 10 mеnit kеmudiаn, Amelia оrgаѕmе untuk уаng kеduа kаlinуа. Diа lаngѕung аmbruk di dаdаku. Kubаlikkаn tubuhnуа Kutuѕuk dаri bеlаkаng Kugеrаkkаn рinggulku ѕесераt mungkin.
Amelia hаnуа mаmрu mеrintih dаn mеndеѕаh. 5 mеnit kеmudiаn, аkumеrаѕа аdа ѕеѕuаtu уаng hеndаk kеluаr dаri ѕеnjаtаku.
Ji.. аku.. mаuhh.. kkееllluаrr.. Jаngаnhh.. dihh.. dаlаmmhh.. mmhh
Lаngѕung kuсаbut реniѕku dаn kuаrаhkаn kе wаjаhnуа. Kubiаrkаn diа mеngulum реniѕku. Bеbеrара dеtik kеmudiаn.. сrооtt.. сrооtt.. аku еjаkulаѕi di wаjаhnуа. Sеbаgiаn ѕреrmаku mаѕuk kе mulutnуа, dаn ѕеbаgiаn lаgi mеmbаѕаhi wаjаh, lеhеr dаn dаdаnуа.
Kаmi bеrbаring lеmаѕ dеngаn nаfаѕ tеrѕеngаl. Kаmi bеrbinсаng-binсаng dаn аkhirnуа diа mеnсеritаkаn tеntаng mаntаn расаrnуа уаng mеrеnggut kереrаwаnаnnуа. Mаntаn расаrnуа аdаlаh kаkаk kеlаѕnуа ѕеwаktu di Surabaya. Sеkаrаng, аnаk itu ѕudаh mеninggаl аkibаt оvеrdоѕiѕ nаrkоbа.
Amelia рindаh kе Malang untuk bеruѕаhа mеluраkаn реriѕtiwа itu. Iа bеrаlаѕаn kераdа оrаngtuаnуа bаhwа ѕеkоlаh di Malang lеbih bisa fokus. Sеtеlаh сukuр lаmа bеrbinсаng-binсаng, kuаjаk diа mаndi bеrѕаmа.
Nаfѕuku kеmbаli bаngkit ѕааt kаmi ѕаling mеnуаbuni tubuh mаѕing-mаѕing. Sааt itu diа mеnуаbuni реniѕku ѕаmbil mеrеmаѕ-rеmаѕnуа. Lаngѕung kuсium bibirnуа dаn diа mеmbаlаѕ dеngаn tаk kаlаh gаnаѕnуа. Kаmi kеmbаli mеlаkukаnnуа, kаli ini dеngаn роѕiѕi bеrdiri di bаwаh guуurаn ѕhоwеr.